CHAPTER 34

1K 35 4
                                    

[ CHAPTER 34 : Ujian ]

H A P P Y   R E A D I N G

Hari demi hari kini sudah terlewati. Minggu demi minggu pun sudah dilewati oleh anak SMA GARUDA. Kini saatnya murid SMA GARUDA menunjukkan kecerdasannya. Ujian yang selalu membuat anak GARUDA tertekan, kini sudah tidak lagi saat Roza menjadi pembimbing dalam mapel yang sulit. Semua menjadi gampang kala Roza memberikan rumus-rumus tercepat dan tidak banyak gaya!

"Ja, yang ini gimana si?" tanya Alya selaku teman sekelasnya.

Roza melirik ke Alya, ia tersenyum dan mengajarkan nya. Baginya, membagi ilmu itu tidak masalah. Justru akan membuatnya semakin sukses dikemudian hari. Tidak perlu takut nilai orang itu lebih besar dari kita, yang penting udah usaha. Sisanya, berdoa saja.

"ada yang mau ditanyain lagi gak?" tanya Roza sambil meneguk air putihnya. Matanya bertabrakan dengan manik mata Raka saat itu.

Roza yang tidak ingin kembali bodoh, ia pun langsung memutuskan eye contact nya dan kembali fokus terhadap teman-temannya.

Rere yang melihat itu pun langsung bergegas kearah Roza. "kok gak ngajak?" tanya Rere yang melihat teman sekelasnya lagi belajar bareng bersama Roza. Sudah 2 bulan semenjak Roza berubah, dirinya tidak pernah lagi dekat. Duduknya masih sama, hanya tidak seakrab yang dulu saja.

Roza melirik, "ada di group" jawabnya dan langsung bangkit dari duduknya. Ia mengajak teman-temannya untuk pindah ke kelas saja, karna kantin yang semakin ramai tidak akan bisa membuat mereka fokus untuk belajar.

Adam dan Rere yang tidak mengerti pun langsung mengejar Roza saat itu juga. Ada rasa aneh kala Roza yang benar-benar dingin dan cuek seperti sekarang. Tidak membalas pesan mereka, tidak tegur sapa dan lainnya.

***

Kini ujian mapel pertama sudah dimulai. Diruangan pertama ada anak IPA 1 dan IPA 2 . Bisa kita lihat, dari bagian depan ada Rio, Daffa, Samuel yang disampingnya ada Alya, dan beberapa anak IPA 1 lainnya. Dari sisi kanan sampai sisi belakang dipenuhi oleh anak IPA 2.

Diruangan kedua inilah yang bisa disebut surga dunia. Dari yang pintar sampai yang sering kena remed menjadi satu disini. Tak heran jika para pengawas terus memberi peringatan kepada muridnya.

Bagian depan diisi oleh Aidan, Adam, Rere dan beberapa siswa anak IPA 1. Dibagian kedua, ada anak IPS dan IPA 2 yang memang dijajarkan seperti itu. Sedangkan dibaris ketiga, ada Raka yang bersampingan dengan Roza. Sehingga membuat keduanya canggung. Untung saja disamping Roza ada Aldi selaku teman sekelasnya.

Mapel pertama sudah selesai, membuat semuanya bisa bernapas dengan lega. Apalagi dengan Aidan yang sudah histeris sendiri didepan sana.

"gila banget yang bikin soal, cerita doang yang panjang, jawabannya sekecil semut" cibirnya sambil membahas soal dengan anak IPA lainnya.

Adam yang diam saja kini menatap Roza yang sibuk dengan bukunya. Adam menarik kursi Aldi, "berubah ya Ja" ucap Adam dengan tiba-tiba yang membuat Roza terkejut.

Roza melirik Adam. Ada rasa kangen saat ia tidak pernah lagi bertegur sapa dengan pria playboy ini. "gak berubah, cuman mau fokus ujian" jawabnya yang dipahami oleh Adam.

Roza Untuk RakaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang