CHAPTER 1

3.2K 107 3
                                    

[ CHAPTER 1 : Hukuman ]

H A P P Y   R E A D I N G

Hari ini, mereka kembali masuk sekolah seperti biasanya. Hari Senin adalah hari yang paling malas untuk mereka, selain panasnya macet dijalan, mereka pun akan melakukan upacara pagi seperti biasanya. Terlihat dari keramaian kota Jakarta pagi ini sangatlah membosankan mata, ditambah tak ada gebetan yang bersedia untuk mengantar ke sekolah.


"Bi, Oja berangkat dulu ya," pamitnya sambil menyuapkan satu roti kedalam mulutnya. "Hati-hati neng geulis!" balasnya dengan sedikit berteriak yang diacungkan jempol oleh Roza.

Bi Ami, Asisten rumah tangga kesayangan Roza. Bi Ami sudah merawat Roza sejak anak majikannya itu berumur 3 tahun hingga sekarang. Tak ada yang berbesa, Roza yang dulu hampir sama dengan Roza yang sudah besar.


Roza memang kaya. Kaya seribu cara untuk melelehkan hati seorang Raka. Memang tak masuk akal, tapi dirinya tetap usaha.

"Huft, macet banget ya pak." ujarnya sambil membuang napasnya kasar.

Pak Abdul mengangguk, "Iya non. Namanya juga kota Jakarta, pasti setiap hari Senin macet." jawabnya dan diangguki oleh Roza.


Pak Abdul adalah sopir keluarga Athena, ia hanya ditugaskan untuk mengantar serta menjemput anak majikannya itu. Pak Abdul telah bekerja saat usia Roza 7 tahun.

Tak terasa, kini dirinya sudah sampai didepan gerbang SMA GARUDA. Dimana yang bersekolah disini hanya orang-orang beruntung. Beruntung dari segi nilai, karna disini persaingannya ketat. Mungkin mereka tak berpikir tentang nilai di SMA GARUDA yang tidak main-main ini, yang mereka pikirin adalah masuk SMA GARUDA bisa ketemu cogan setiap hari. Tak asing jika SMA GARUDA sering dijuluki "sekolah cogan" .

"Hati-hati pak Kumis!" ucapnya dan langsung berjalan santai kearah kelasnya.

Semua orang yang berada disana kagum melihat Roza yang seperti bidadari. Rambut yang tergerai indah, kulit putih bersih, alis yang lumayan tebal, kaki jenjang yang melangkah begitu indah, bibir mungil yang berwarna pink dan mata yang bisa menaklukan hati seseorang jika dipandang oleh Roza.

"OJAAAAAAAAAA" teriak Rere selaku sahabat Roza sejak zaman TK.

Thresia Athelia, gadis cantik dengan lesung pipinya. Rambut yang bersurai indah itu mampu memipakat siapa saja yang menatapnya. Kulit putih bersih dan memiliki otak cerdas 11/12 oleh Roza.

Roza tersenyum, kemudian tangannya ia gunakan untuk menyumpal mulut sahabatnya itu. Pagi-pagi saja sudah jadi toa, apa lagi nanti, mungkin akan berubah menjadi microfon sekolah.

****

"Selamat kepada ananda Rozalia Athena dan Thresia Athelia yang telah mengikuti olimpiade MIPA, silahkan maju ke depan " ucap kepsek SMA GARUDA.

Riuh tepuk tangan dari anak kelas 10 hingga kelas 12. Memang sudah langganan jika yang ber-olimpiade itu Roza dan Rere. Pasti hasilnya tidak pernah main-main, terbukti kan?

Roza dan Rere maju bersama, namun keduanya berhenti kala pak Dewa menarik kelima lelaki. Yang tak lain adalah Raka Christian, Samuel Adipati, Aidan Bagaskara, Daffa Aldevaro dan Rionaldi Xavier.

Roza Untuk RakaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang