"taa, kan gue cuma mau ke rumah sakit kenapa harus dandan sih?" kesal anya, sejak lita memberitahu anya bahwa bunda haruto tidak akan datang ke rumah sakit ia tiba-tiba menyuruh anya untuk pulang, mandi, memakai baju yang bagus dan kali ini ia menyuruh anya untuk berdandan.
"gak, gue tutup dulu kak nay panggil"
Padahal kanaya tidak ada di rumah saat ini. Anya hanya lelah mendengar lita berbicara, dan ia harus meminta maaf pada lita nanti karena telah berbohong.
Tapi setelah anya pikir-pikir, ide lita tidak terlalu buruk. Setidaknya ia harus tampil cantik di hadapan haruto karena sudah lama sekali mereka tak bertemu. Hitung-hitung juga sebagai permintaan maaf karena keegoisannya saat itu. Saat ia menginginkan pertengkaran di antara mereka. Kini saat anya kembali mengingatnya, ia sangat menyesal. Hubungannya yang jelas diinginkan orang lain, hampir ia sia-siakan karena keinginannya semata.
"Ari, maaf. Aku gak akan egois lagi ri, aku janji" -gumam anya.
»»★★««
Cobaan apa lagi yang harus anya hadapi saat ini. Bagaimana bisa lita tidak mengabari bahwa ternyata bunda arion berada di sana. Kini alasan apa yang harus anya katakan sedangkan otaknya benar-benar tidak bisa bekerja dengan baik.
"Ngapain kamu ke sini?" Tanya bunda haruto padanya.
Baiklah, anya sudah sedikit tenang sekarang. Cukup jujur saja dengan perasaannya saat ini, maka semua akan baik-baik saja.
"Saya mau menjenguk arion tante"
"Siapa yang kasih kamu izin masuk? Saya gak pernah kenal sama kamu, saya gak yakin kamu anak yang cukup baik dilihat dari penampilan kamu saat ini."
Tanpa anya duga, haruto yang semula tertidur kini membuka matanya dan berusaha untuk bangkit saat melihat bundanya sedang berhadapan dengan anya. Namun dengan cepat lita menahannya.
"Apaan sih kak? Lo gak liat-"
"Diem, sstt bunda gak akan apa-apain anya. Liat aja"
Iya, haruto akan melihatnya sampai mungkin bundanya mengusir anya keluar dengan kasar. Tunggu saja sampai itu terjadi.
"Maaf, penampilan saya seperti apa ya tante?"
"Kok tanya saya, ya menurut kamu pantas seperti itu ke rumah sakit?"
"Bunda," haruto memanggil bundanya, beberapa detik setelah itu ia mendapat lita melihat sinis ke arahnya.
Anya mulai memperhatikan kembali penampilannya, ia rasa pakaiannya tidak begitu riweuh sampai bunda haruto memandangnya sinis seperti sekarang. Ah memang pada dasarnya saja bunda haruto tidak menyukai anya, makanya apapun yang anya kenakan atau lakukan tampak begitu buruk di matanya.
Semangat anya - gumam anya pada dirinya
"Kamu ngerti gak kalo saya gak suka sama kamu?" Tanya bunda lagi
"Saya mengerti tante tidak menyukai saya, maaf sebelumnya jika keberadaan saya mengganggu tante. Saya hanya ingin menjenguk haruto. Kalo gitu saya permisi tante"
"Mau kemana?" Bunda haruto menahan anya saat beberapa langkah lagi ia menyetuh pintu
"Maaf tante, saya mau pulang"
"Baru sampe kenapa pulang? Kamu gak suka saya ada di sini?"
Anya, haruto bahkan kini lita mulai bingung dengan maksud yang bunda katakan. Baru kali ini haruto benar-benar merasa kesal pada sikap bundanya. Bukannya tadi dia yang jelas menunjukan ketidaksukaannya pada anya, tapi sekarang seolah ia menahan anya untuk pergi.
"Bunda kenapa sih, bun?" Arion sedikit kesal dengan bundanya,
"Ya abis pacar kamu masa gak suka sama bunda, padahal bunda pengen kenal sama dia"
Deg, anya seketika terhipnotis oleh untaian kalimat bunda haruto. Apa katanya? Ingin mengenal anya? Tapi, bagaimana bisa, bukannya,
"Bunda tanya baju anya karena dia cantiknya kelebihan, kasian anak bunda lagi sakit masa harus terguncang juga sama kecantikan kamu" kini tatapannya terarah pada anya. Namun kali ini cukup lembut tak setajam beberapa waktu sebelumnya. Disertai sedikit ulasan senyumnya membuat anya tersadar, airmatanya tiba-tiba saja jatuh dan perlahan menundukkan kepalanya.
"Hey cantik, jangan nangis dong nanti bunda dimarahin arion" bunda mengelus rambut anya,
"Maaf tante, maafin saya."
"Kenapa kamu yang minta maaf, harusnya bunda yang minta maaf. Kamu pasti kaget barusan, abisnya bunda bingung gimana caranya kenalan resmi sama kamu. Maaf yaa,"
Anya menggelengkan kepalanya,
"Terimakasih banyak, tante"
"Bunda, panggil bunda. Justru bunda yang harus berterimakasih sama kamu. Makasih ya, udah selalu ada buat arion. Makasih udah bersedia temenin arion dan buat arion jadi pribadi yang beribu kali lebih baik dari sebelumnya. Makasih banyak ya, cantik"
Entah bagaimana perasaan anya saat ini. Semua terjadi begitu cepat, bahkan ia tak ingat kapan terakhir kali bunda haruto tidak menyukainya karena sekarang ia justru tersenyum tulus pada anya. Sedangkan di sisi lain haruto merasa bebannya tiba-tiba hilang, benar-benar hilang sampai rasanya bernapas pun sangat melegakan.
»»★★««
Anya terlalu bahagia sampai ia tak sadar bahwa jam sudah menunjukkan jam 2 pagi setelah beberapa jam sebelumnya lita mengantarnya pulang. Ia tak sabar untuk bercerita hal baik ini pada kanaya. Tapi anya merasa aneh saat ia tak kunjung mendapati kanaya pulang, sebenarnya berada di mana kanaya. Sudah berulang kali anya mengecek ponselnya namun nihil, tak ada satu pun panggilan atau pesan kanaya.
"Kak, dimana sih" anya terus bergumam dengan dering panggilan kanaya
"Astaga kak jangan bikin aku khawatir dong"
Tak lama setelah ia terus menghubungi kanaya, tiba-tiba bel rumahnya berbunyi
"Kak nay?"
Seketika anya terkejut melihat penampilan kanaya, tidak terlalu buruk namun cukup,
"Kamu belum tidur?"
"Aku tungguin kak nay, kakak tau gak-" baru saja anya sumringah dan berniat memberitahu hal yang baru saja terjadi di rumah sakit, namun
"Nya, kakak cape tadi seharian sibuk banget mau istirahat. Besok aja yaa, selamat tidur cantik" kanaya mengelus rambut anya kemudian melangkah menuju kamarnya dan meninggalkan anya.
Selalu seperti ini. Jika sebelumnya anya tak mempermasalahkannya namun ini sedikit berbeda. Ia sedikit kesal pada kanaya, namun di waktu yang bersamaan ia lebih kesal pada dirinya sendiri yang tanpa sadar bersikap egois. Sudah jelas kanaya sedang lelah, namun ia memaksa kanaya untuk mendengarkan ceritanya.
"Ibu, ibu tau gak anya abis ketemu siapa di rumah sakit? Anya ketemu bundanya arion, ternyata baik loh bu. Anya sampe terharu, apalagi tadi sempet dipeluk sebelum pulang. Bunda arion kasih tau alasannya berat terima anya karena bunda masih ragu biarin arion pacaran sama anya, perempuan dan masa lalunya. Tapi katanya setelah bunda sedikit mengenal anya, katanya anya gak seburuk itu." Anya sejenak mengelus wajah ibunya pada figura yang sedang ia genggam.
"Tadinya anya juga mau cerita sama kak nay, tapi kayaknya dia terlalu cape jadi anya ceritanya besok aja. Tapi kalau pun gak cerita juga gak apa-apa, anya kan udah cerita sama ibu." Anya tersenyum, kemudian tak lama ia tertidur. Lengkap bersama kebahagiaanya.
»★━━━━━༻✿༺━━━━━★«
Tuesday, june 29th 2021- isnaa_nisaa -
KAMU SEDANG MEMBACA
Comρlicαtҽd✔
General FictionCompleted, 2021 ©Isnaa_nisaa - ft watanabe roseanne Sepenggal kisah tentang Anya yang terjebak dalam belenggu masa lalunya. Start: 3 Januari 2021🌙 End: 22 September 2021🌖