trente-trois

311 77 127
                                    

"Kalo gitu ayo. Ayo kita putus arion, maaf karena pernah singgah di kehidupan bahagia kamu. Maaf karena setelah ketemu aku, bahagianya kamu hilang. Sekarang, bahagia yaa arion. Bahagia terus biar aku gak nyesel lepasin kamu. Sampai ketemu nanti, di waktu yang tepat buat kita bertemu lagi"

Anya tidak salah. Ini keputusan yang tepat untuknya, untuk arion dan untuk semua orang yang berada di sekitarnya.

Sekarang tahan, tahan untuk beberapa jam ke depan. Anya harus tahan airmatanya untuk terlihat baik-baik saja di hadapan lita.

"Gimana? Seru?"

"Enggak. Gak ada lo soalnya. Gue jadi kayak anak ilang taa, jalan kesana-kemari sendiriaan ajaa" keluh anya pada lita

"Lagian juga gue males ah, maunya di undang secara pribadi hehe engga deng becandaaa" kekeh lita

"Loh emang lo gak diundang?"

"Enggak, gue gak ada gebetan di jurusan arsi"

"Bukan, emang kak tiertta gak ngundang lo?"

"Kak tiertta? Enggak. Jangan bilang kalo lo ke sana karena diundang kak tiertta?"

"Iya. Kalo gak dapet info dari lo gue gak tau ada acara apaan aja di kampus. Nah pas h- berapa gituu, kita gak sengaja ketemu terus dia ngundang gue"

"Gue ada kali sehari sekali ketemu kak tiertta nyaa, dia gak ada tuh ngomong apa-apa sama guee seriusan dehh"

Anya mengerutkan keningnya.

"Nyaa" panggil lita, terdengar lebih serius kali ini.

"Kenapa?"

"Lo udah sedeket apa sama kak tiertta?"

Bukan hanya haruto rupanya. Lita juga meragukan anya saat ini.

"Sewajarnya aja, sebagai kakak dan adik tingkat. Kenapa sihhh taaa?"

"Enggak, tapi arion tetep di hati kan?" Lita tertawa canggung. Ia takut anya terlalu ambil pusing dengan pertanyaannya barusan. Padahal lita hanya menginginkan jawaban anya agar ia bisa menyampaikannya pada haruto.

"Gak ada yang lain selain arion kok, taa. Mau gue deket sama mark nct juga gue tetep pilih arion. Sumpah inimahh tanpa rekayasaa"

"Baguss lagian mark nct gak mau kali sama lo hahaha. Anywayy sorry nih nyaa, gue rasa lo harus sedikit jaga batasan lo sama kak tiertta deh. Aduh gak enak gue ngomongnyaa, tapi ya takutnya arion ada salah-salah paham sama lo"

Anya tersenyum seraya mengangguk. Kalau boleh anya melihat yang lalu siapa yang sudah mengenalkan tiertta padanya. Tapi tidak, tidak ada yang salah kecuali dirinya. Sebuah fakta nyata.

"Hello girlllll" sapa seseorang yang mendekat ke arah mereka.

"Kak jenayaa astagaaa gue kangenn tauuu" lita dengan cepat memeluk jenaya sedangkan anya memfokuskan pandangannya pada pintu masuk. Kanaya belum terlihat.

"Anyaa, gak kangenn sama guee?" Tanya jenaya

"Kangeen lahhh" akhirnya anya ikut serta dalam kegiatan pelukan itu.

"Oh iya tadi gue ketemu kanaya dulu, katanya dia masih sibuk taa, nyaa eh udah tau lah kan adiknya" ujar jenaya

Sibuk? Lagi? Bahkan kanaya tak luluh hanya karena kedatangan jenaya. Ini artinya masalahnya mengabaikan anya bukan masalah biasa. Ini lebih serius dari perkiraan anya.

"Tau nya? Kok tadi lo kayak nyariin?" Tanya lita curiga

"Tauu, ya kan gue nunggu kak jenaya jadi nyari siapa tau kesasar atau gak nyadar kita di sini?"

Comρlicαtҽd✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang