Yang sebenarnya terjadi dengan kanaya saat ini, ia sama sekali tidak berhenti menghubungi anya. Ia terus menerus berusaha menghubungi anya, mengirimkan beratus-ratus pesan dan untaian kalimat yang menyatakan permintaan maafnya.
Sumpah, demi tuhan kanaya tak sedikit pun berniat mengatakan hal-hal mengerikan itu pada anya tadi malam. Ia hanya, kanaya lelah saat itu.
"Anya, tolong angkat. Anyaa"
Kemudian tak lama seseorang menghampirinya dengan membawa dua botol minuman.
"Kanaya"
Kanaya terkejut saat menemukan laki-laki yang menjadi penyebab ia kehilangan kesadarannya tadi malam. Ia reflek bergeser saat ia duduk di sampingnya.
"Hei, hei kenapa?"
"Pergi lo"
"Kanaya, lo kenapa?"
"Pergi, sialan"
"Calm down, coba cerita sama gue, lo kenapaa?"
"Gara-gara lo. Gara-gara lo gue jadi berantem sama anya, gara-gara lo. SEMUA GARA-GARA LO" kanaya berteriak, seketika pandangan semua orang tertuju padanya.
"Anya? Anya kenapa? Anya kemana?" Tanya chandra. Laki-laki yang membuat kanaya melepas anya dari genggamannya.
Chandra memainkan perannya dengan baik. Dan semoga kanaya tau keberadaan anya saat ini. Astaga bisa-bisanya ia kehilangan jejak anya setelah pergi dari rumah pacarnya. Tepatnya mantan pacarnya, ah ia terlalu fokus dengan permainan wynne hingga lupa tugasnya bukan untuk menonton mereka melainkan mengawasi anya.
"Anya, chan. Gue gak tau anya kemana, tolongin guee chan. Tolongin gue cari anya, gue takutt" dengan cepat chandra membawa kanaya dalam pelukannya. Dasar perempuan bodoh.
"Lo tenang ya, gue bantu nay. Gue juga harus temuin anya"
Kanaya kalut, di satu sisi ia menyadari laki-laki di hadapannya ini yang membuatnya menjadi kacau. Tapi sisi lain ia tak berbohong, ia membutuhkan seseorang untuk bersandar dan chandra adalah pilihan tepat. Menurutnya.
»»★★««
Sudah lebih dari 30 jam anya menghilang, beberapa jam lalu lita telah melaporkannya kepada pihak kepolisian. Namun selama itu pula lita terus menghubungi anya, benar-benar menghubunginya tanpa henti. Saat melakukan apapun ia tak berhenti menghubungi anya.
"Lo gak macem-macem kan anya? Tolong, jangan lakuin apapun gue mohon"
Haruto sampai detik ini tak tau bahwa anya tak bisa dihubungi. Dan lita tidak berniat memberitahunya. Baru kali ini ia semarah ini padanya. Dan alasannya adalah anya, seseorang yang tak berhubungan darah dengannya.
"Tolol, lo tolol lita. Harusnya kalo lo udah curiga lo gak boleh biarin anya sendiri" lita mengacak rambutnya frustasi. Kemudian ia lagi-lagi menangis, menangis tanpa suara sampai tak sadar ia tertidur di posisinya saat ini.
Ia perlahan membuka matanya saat ia mempertemukan wajahnya dengan cahaya matahari pagi. Lita mengerjap, mengingat beberapa jam sebelumnya ia sibuk mengurusi sesuatu. Dan ia berharap semua hanya mimpi. Tolong.
"Mimpi, pasti mimpi" lalu lita kembali menghubungi nomor anya.
"Anya, gue nangis nih. Lo dimanaa nyaa?" Teriak lita dari kamarnya
Ketukan pintu terdengar begitu nyaring di telinga lita. Ia sedang tidak ingin di ganggu, oleh siapapun. Tanpa terkecuali.
"Kak"
KAMU SEDANG MEMBACA
Comρlicαtҽd✔
General FictionCompleted, 2021 ©Isnaa_nisaa - ft watanabe roseanne Sepenggal kisah tentang Anya yang terjebak dalam belenggu masa lalunya. Start: 3 Januari 2021🌙 End: 22 September 2021🌖