vingt-huit

332 88 55
                                    

Maaf ya kakak duluan, sarapan yang ada di meja aja ya. Kakak gak sempet, buru-buru.

Begitu anya terbangun, ia tersenyum getir membaca pesan yang baru saja kanaya kirimkan. Hanya berjarak sekitar 3 menit. Padahal ia bisa membangunkan anya dan pamit, tapi sepertinya mengirim pesan lebih efektif menurut kanaya.

"Pagi anya" sapa chandra tetangganya

"Oh pagii chan" balasnya,

"Baru mau berangkat? Gak bareng kanaya?"

"Iya nih, engga chan gak tau tuh tiba-riba main ninggalin aja" kekeh anya, namun chandra tau bahwa senyumnya palsu.

"Mau barengan aja? Sekalian gue mau ke rumah temen dulu, satu arah sama kampus lo"

"Eh gak ngerepotin nih?"

"Engga lah, tapi hari ini gue bawa motor gak apa-apa?"

"Gak apa-apa chan, tunggu gue kunci dulu pintu"

Sebenarnya anya tidak benar-benar mengunci pintu karena ia sudah melakukan itu sebelumnya. Kini yang sedang ia lakukan adalah mengirimkan pesan pada seseorang, daripada dia mengetahuinya dari orang lain, lebih baik anya sendiri yang memberitahunya.

Arii
Aku berangkat bareng chandra, ri
Tadi kak nay udah pergi duluan

Baru saja chandra menjalankan motornya, tiba-tiba sebuah mobil berhenti di hadapan mereka. Kemudian seseorang keluar dari mobil, dan hal itu sedikit membuat anya terkejut.

"Kak tiertta?"

"Hai anya, eum itu saya gak sengaja aja lewat daerah sini terus tadinya mau sekalian ngajak bareng tapi udah mau berangkat ternyata" kekehnya canggung

"Oh iya kak, maaf tapi saya udah bareng temen saya"

"Yaudah kalo gitu, berangkat aja" ujar tiertta

"Saya duluan, permisi" sebelum itu, chandra sempat melirik ke arah tiertta dan mengetahui sepertinya ia menyukai anya.

Entah bagaimana chandra menjadi tertarik untuk bertanya seputar tiertta pada anya. Bukannya ia sudah bersama haruto, lalu apa pula dengan laki-laki tadi.

"Nya?"

"Iyaa chan? Kenapa?"

"Yang tadi siapa deh? Gebetan yaa? Bukannya lo sama haruto?"

"Kak tiertta, kakak tingkat gue. Iyaa gue masih sama arion kok, loh ternyata lo tau arion?"

Chandra merutuki kelemesan mulutnya yang tidak pernah bisa diajak berdamai. Sebelum ia sempat memikirkan jawabannya, ternyata mereka sudah sampai di kampus anya.

"Makasih chan"

"Santai, yaudah gue pergi yaa. See you nya"

Sebenarnya bagaimana hubungan haruto dan chandra. Haruto bilang bahwa ia tidak mengenal chandra, tapi chandra sendiri seperti tau dengan baik siapa haruto meskipun ia selalu menunjukkan ketidaksukaannya pada haruto. Siapa yang sedang berbohong di sini.


»»★★««

"Anyaaaaaa"

Lita berteriak menyerukan nama anya dengan sedikit kepanikan di dalamnya.

Comρlicαtҽd✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang