27. Penyempurna

2.8K 273 1
                                    

Hari akad tiba setelah hampir satu bulan persiapan.

"saya terima nikah dan kawinnya Fatimah Numaira Anjani binti Almarhum Adskhan dengan maskawin tersebut tunai!" Dengan satu tarikan nafas Abraham mengucapkan ijab kabul dengan lancar dan di semua saksi serentak mengatakan "sah"

Disana dibalik sebuah pintu Anjani mendengarkan kalimat indah. Ada rasa sedih bukan sedih karena sesuatu itu menyedihkan, tetapi sedih karena akhirnya akan melepaskan diri untuk mengikuti suami

Terkadang, karena perjuangan dan waktu yang berjalan cepat membuat tak terasa dan tak percaya bahwa mereka pada akhirnya akan bersama dalam ikatan suci

Tak berselang lama Anjani keluar dari ruangan kecil itu bersama tantenya dan bunda Abraham juga Aneska yang akan membawa mempelai wanita untuk bertemu sang suami

Sedikit rasa gugup akhirnya Anjani duduk bersebelahan Abraham. Mereka bertukar cicin, Anjani menyalimi punggung tangan Abraham untuk pertama kalinya dan saat Abraham ingin mengecup kening Anjani. Jujur saja Anjani menahan nafas karena grogi

"Assalamu'alaikum istri..." Bisik Abraham

"Wa'alaikumussalam." Balas Anjani

Siang hari nya resepsi langsung diadakan tepat disebuah hotel milik Aksa. Tentunya banyak tamu undangan dan bahkan banyak kenalan Abraham dari islandia

diatas backdrop panggung hanya ada Abraham dan Anjani saja semua keluarga sibuk menyambut para tamu undangan

Diam-diam Abraham menekan pelan lengan tangan Anjani agar istrinya itu menatapnya bukannya menatap hiasan bunga

"Ada apa?" Tanya Anjani

"Kamu gak lapar?" Tanya Abraham balik

Anjani menggeleng pelan "Belum lapar" jawabnya

Lalu kalian tau? Abraham malah tersenyum lebar dan indah saat dimana Anjani benar-benar menatap matanya tanpa rasa takut lagi. Bukan hanya 10 detik seperti dahulu tapi sekarang bahkan sudah lebih 1 menit mereka saling menatap

Abraham melebarkan tangannya pas didepan tangan Anjani dengan maksud ingin menggenggam tangan istrinya tapi sayang Anjani tak mengerti

Hingga tanpa ragu Abraham menggenggam tangan Anjani saat tangan yang ia genggaman ingin dilepas Abraham berucap "Jangan dilepas"

Baiklah Anjani menurut.

"Kalau pegel sini senderan dibahu ku" tawar Abraham

Di genggam saja ia sudah membeku bagaimana senderan. Baru beberapa jam sudah jadi suami, romantis nya minta ampun bagaimana selanjutnya

"Banyak orang..." Gumam Anjani

"Yaudah ayo kekamar kalau kamu pegel" cicit Abraham

"Abraham!" Sentak Anjani pelan membuat Abraham terkekeh

● ● ●

Abraham sedang berada di lobi hotel bersama teman dekatnya yang dari islandia dan kalau bukan karena tawaran temannya ini ia mungkin tak ke Indonesia

"Bram gue balik ya, kasian calon bini gue nungguin" Ujar Raka

"Iya, dari tadi juga gue liat dia gak nyaman gitu di tempat ramai" Jujur Abraham karena sempat melihat perempuan yang tak lain adalah calon istri dari Raka

"enjoy the first night"  Bisik Raka menggoda Abraham

"Apasih! Sana pulang"

Setelah Raka pulang bersama calon istrinya barulah Abraham pergi menuju kamar hotel nya yang pastinya didalam sana ada Anjani yang ia tinggal 10 menit lalu

"Assalamu'alaikum..." Salam Abraham setelah membuka pintu kamar hotel yang ternyata isi nya kosong tak ada seorang pun

Abraham menghela nafas sembari membuka jasnya lalu membuka dua kancing kemeja putih yang ia kenakan agar nyaman

Lalu Abraham memilih duduk di ranjang sembari menyalakan ac agar ruangan menjadi dingin
"Apa dia gugup sampai gak masuk kekamar?" Batin Abraham bingung

Cekklek...

Pintu kamar mandi terbuka menampilkan perempuan yang sangat berbeda dari selama ini Abraham lihat
''Dia istriku kan?" Batin Abraham lagi tak percaya melihat Anjani yang seperti nya baru selesai mandi

"Oh kamu sudah Kembali" Ujar Anjani santai sembari berjalan dengan handuk di tangannya yang sibuk mengeringkan rambutnya

"I-iya kamu cantik" Gumam Abraham

Anjani tentu tertawa geli melihat Abraham yang kaget. Bagaimana tidak Anjani tidak memakai jilbab dan hanya memakai piyama biasa

"Kamu kenapa?" Tanya Anjani yang sedikit demi sedikit mendekati Abraham yang sangat gugup dan kakuh

"Indahnya..." Puji Abraham melantur

"Abraham?" Anjani mencubit hidung Abraham gemas melihat tingkah aneh suaminya ini

"Eh iya sayang?" Dan Abraham tersadar

Anjani menggelengkan kepalanya sambil tersenyum lalu berdiri tapi lebih dulu Abraham menariknya untuk kembali duduk lebih dekat

"Aku cium boleh?" Izin Abraham yang tentu saja di izinkan toh mereka sudah halal...

Abraham mengecup di kening, kedua pipi, hidung lalu dagu "Emmh cinta ku..." Ucap Abraham

"Sudah mas... sekarang mandi"

"Cie manggil nya mas" goda Abraham

ABRAHAM [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang