Mereka sampai di rumah dengan selamat. Abraham langsung masuk karena kecapean dan Anjani hanya menyimpan tasnya lalu membantu Bi Sasi
"Abraham!" Teriak Adila dari ruang tengah "Anjani kamu liat Abraham?" Tanya Abila ke Anjani yang merapikan piring sehabis di cuci
"Tadi naik ke atas bunda" Jawab Anjani
"Makasih yah.." Adila naik menuju kamar putranya
Abraham melempar tas, sepatu, juga membuka bajunya. Gerah sekali berjalan kaki di siang hari kalau bukan karena ingin mendekati Anjani mana mau Abraham "Fatim! Ohhh Fatim.. mengapa kamu susah?" Nyanyi Abraham sambil melihat wallpaper handphonenya
"Susah kenapa?" Tanya Adila di ambang pintu melihat putranya seperti orang gila berguling di atas ranjang
Abraham sontak duduk "Eh, bunda gak apa apa kok" Cengir Abraham
Adila berjalan menghampiri putranya, ia duduk di samping Abraham. Adila menatap lekat wajah putranya, yang pertama kali dilihat adalah Tampan!, Mata tajam senyumnya manis "Bunda ngapain liat aku kek gitu?" Tanya Abraham kesal
"Ini, tolong beliin bunda cemilan" Adila senyum manis sembari memberikan Abraham uang
Wajah lelah yang Abraham tampilkan saat disuruh sang bunda "Yah udah bunda suruh Anjani ajah" Adila berdiri namun dengan cepat Abraham menariknya
Ia tak mau jika Anjani yang pergi membeli, pasti Anjani akan berjalan kaki. Abraham juga tak mau Anjani kecapean tadi saja baru sampai
"Aku ajah" Abraham mengambil kembali uang dari tangan Adila"Pakai baju Abraham!"
Abraham yang sudah di depan pintu melihat badannya yang tak memakai baju, ia tertawa lalu mengambil bajunya. Menuruni tangga sambil memakai baju
Abraham menoleh melihat Anjani yang melap piring yang sudah di cuci. Abraham hampir Anjani yang terlihat sibuk "Mau aku bantuin?" Tanya Abraham lalu mengedipkan matanya sebelah
Sontak Anjani berbalik "Tidak usah"
"Kamu gak cape' apa, baru juga pulang udah kerja"
"Eh, nak Abraham" Sapah Bi Sasi yang baru saja keluar dari kamarnya
"Mau kemana Bi, cantik banget aku jadi pangling nih" Goda Abraham, bukan hanya Anjani yang ia rayu di rumah ini tapi semua kecuali ayahnya dan supir
"Mau keluar bentar"
"Aku anterin ajah Bi kebetulan ada pesenan dari bunda. Mau yah Bi kalau gak aku bakal nakal"
Bi Sasi memukul bahu Abraham "Ayo buruan" Lalu berjalan terlebih dahulu
"Fatim, aku pergi dulu" Pamit Abraham yang di abaikan
Abraham keluar menyusul Bi Sasi, mengantarnya Bi Sasi lalu ia ke minimarket untuk membeli pesanan Bundanya juga membeli coklat untuk Anjani
Setelah itu ia pulang, memberikan belanjaan sang bunda yang kalau tidak diikuti kemauannya akan teriak atau mungkin memberitahu suaminya. Sudah seperti anak kecil kan?
"Ini, kembaliannya buat aku ajah" Ujar Abraham
"Gak!"
"Ihh 50 ribu doang, bunda.."
"Iya 50 ribu buat beli rokok 2 bungkus!" Marah Adila
Abraham menghela nafas pasrah lalu memberi uang 50 ribu itu ke bundanya "Fatim mana?" Tanya Abraham
"Dalam kamarnya katanya mau sholat dulu" Jawab Adila sembari melihat cemilan yang ia beli
Abraham berjalan menuju kamar Anjani yang terletak tak jauh dari dapur, sampai depan kamarnya Abraham mengeluarkan coklat dari saku celananya. Tanpa mengetuk terlebih dahulu Abraham langsung masuk
Ia lihat Anjani yang duduk di kursi dengan kepala yang ia letakkan di kedua tangannya menjadi bantal, seperti nya Anjani tertidur setelah sholat ashar
"Fatim...Fatim!" Panggil Abraham sembari mengusap bahu Anjani
Dan betapa terkejutnya Anjani melihat Abraham ada di dalam kamarnya, Anjani sontak berdiri lalu mundur ke pojok tak lupa menunduk "Jangan mendekat!" Sentak Anjani karena melihat langkah kaki Abraham
"Kenapa? Kamu tertarik. Tertarik ajah aku mah suka" Gombal Abraham lalu tersenyum
"Berhenti!"
"Kenapa sih?" Kesal Abraham yang masih terus melangkah niatnya hanya ingin memberikan Anjani coklat tapi yah caranya salah
"Saya bilang berhenti yah berhenti!"
"Kaki, kaki aku juga" Dan saat Abraham sedikit lagi dekat dengan Anjani terdengar suara isakan yang tak lain adalah isakan Anjani. dia menangis
"Fatim, aku gak ngapa ngapain kamu. Kok nangis?" Tanya Abraham takut
"Kita tidak seharusnya berduaan seperti ini didalam kamar"
"Iya, aku minta maaf karena masuk ke kamar kamu. Aku cuma mau kasih ini" Abraham memperlihatkan coklat yang ia pegang "Tapi jangan dikasih orang lain lagi, aku mau kamu yang makan" Lanjutnya
"Keluar!" Sentak Anjani
"Iya Fatim!" Abraham berbalik lalu keluar tak lupa ia letakkan coklat itu di atas meja

KAMU SEDANG MEMBACA
ABRAHAM [SELESAI]
Random❝Kelak kamu akan mengerti disayangi Abraham itu menyenangkan.❞ ❝Ya Allah, jangan kau takutkan hatiku kepada sesuatu yang tidak ditakdirkan menjadi milikku.❞ Ini cinta Abraham. Mencintai gadis tertutup adalah hal paling sulit untuk seorang Abraham Ya...