04. Menyebalkan

2.9K 315 1
                                    

Karena mendoakan adalah cara mencintai paling rahasia

•••

Karena tak mau berangkat bersama Abraham Anjani memilih berangkat lebih awal agar tak bertemu Abraham. Semalam saja Anjani berbicara dengan Abila dan Aneska seperti orang yang di mata matai. Abraham terus menatap Anjani bukan tatapan marah juga buka tatapan suka, entahlah hanya Abraham dan tuhan yang tau apa arti tatapannya

"Nek, aku berangkat dulu" Anjani menyalimi punggung tangan Bi Sasi

"Kenapa cepat sekali?" Tanya Bi Sasi

"Gak apa apa kok Nek" Anjani mengecup pipi Bi Sasi

"Assalam'ualaikum"

"Wa'alaikumussalam, hati hati!"

Anjani berjalan pelan hampir seperti pencuri yang takut tertangkap basah. Untung saja pemilik rumah dan anak anaknya belum ada di lantai bawah. Termasuk Abraham yang Anjani sedang hindari. Saat sudah tepat di depan pintu Anjani membukanya sangat pelan "Pagi!" Sapah Abraham di depan pintu

"Astaghfirullah" Umpat Anjani kaget dengan Abraham yang tiba tiba sudah ada di depan pintu

"Ayo berangkat" Ucap Abraham sembari ingin menarik tangan Anjani untung saja Anjani lebih cepat mundur kalau tidak ia akan bersentuhan dengan Abraham lagi

"Saya jalan kaki saja"

Abraham mengambil topi hitam di dalam tasnya "Yah udah ayo aku temanin" Lalu memakai topi itu siap untuk berjalan kaki ke sekolah

Anjani terdiam "Lebih baik kamu naik kendaraan saja, saya gak apa apa jalan kaki"

"Aku juga gak apa apa jalan kaki, udah biasa pula" Bohong Abraham kalau bukan karena ingin tau lebih jauh tentang Anjani mana mau ia berjalan kaki

"Assalamu'alaikum" Anjani berjalan melewati Abraham berharap pemuda itu tidak akan mengikuti nya

Menghela nafas panjang, Abraham mengambil topi putih di dalam tasnya lalu berjalan menyusul Anjani. Ia pakaikan topi itu di kepala Anjani "Ini pake, panas" Ucap Abraham, padahal matahari pagi baik untuk kesehatan

Abraham perlahan menggenggam tangan Anjani dan diluar pikiran Abraham ia kira gadis ini akan menggenggamnya juga tapi yang ada tangan Abraham di tepis "Kita bisa jalan bersama, tapi tidak usah pengang saya juga kamu jalan lebih dulu saya akan jalan dibelakang" Ucap Anjani lalu berjalan kebelakang sedikit jauh

Abraham berbalik "Kenapa seperti ini?"

"Jalan!" Sentak Anjanji

Abraham berbalik lalu berjalan diikuti Anjani "Kenapa harus seperti ini sih?" Keluh Abraham karena bukan seperti ini yang ia inginkan

"Yang bukan muhrimnya, kita dilarang untuk berduaan apa lagi ini jalanan sepi. Jadi lebih baik kita jaga jarak"

Abraham mengangguk lalu tetap jalan, baru keluar kompleks saja ia sudah lelah sekali untung saja kompleks nya dekat dengan sekolah
"Besok kesekolah naik mobil ajah yah"

"Kenapa? Kamu cape?" tanya Anjani

"Gak, cuman biar cepat sampainya"

Sampai di gerbang sekolah, mereka berdua masih jalan melewati koridor lalu naik ke atas tangga. Abraham berhenti lalu menoleh kebelakang

Begitu juga Anjani berhenti berjalan
"Kamu ikutin aku?" Tanya Abraham

Anjani menunjuk kelas paling ujung lalu berjalan melewati Abraham "Satu kelas?" Abraham tersenyum lalu ikut masuk kedalam kelas

Disana Abraham melihat Anjani duduk tepat di belakangnya "Kamu duduk disini?" Tanya Abraham yang dibalas anggukan kepala

Sedangkan dari jauh Laras yang bermain handphone berhenti karena melihat Abraham dan Anjani yang datang bersamaan dan juga memakai topi couple. Laras menghampiri mereka "Wii! Cuople nih topinya malah dateng bareng. Ada apa nih?" Goda Laras sambil menepuk topi yang dikenakan Abraham

Sontak saja Anjani melepas topi putih dari kepalanya lalu menyodorkan ke depan "Yang ada lo! Ada ada ajah!" Teriak Abraham di telinga Laras

Abraham mengambil topi putih itu, lalu memasukkan ke dalam tasnya. Untuk besok jika berangkat bersama lagi "Pulang sama aku" Ucap Abraham lalu duduk menghadap belakang

"Saya tidak mau" Jawab Anjani

Abraham terdiam, meski Anjani tak mau ia akan tetap ingin pulang bersama Anjani

Dan saat pulang Abraham tak menemukan Anjani. Karena sibuk mengobrol saat di depan kelas Anjani menjadi pergi dan jadinya ia pulang ikut dengan Ali karena tidak membawa motor

Anjani tidak langsung pulang ia menyempatkan diri untuk sholat Dzuhur di mushola. Berdoa kepada sang pencipta, menuangkan semua keluh kesah dan kebahagiaan nya

ABRAHAM [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang