Doaku untukmu hanya satu.
Semoga Dimata Tuhan, kau adalah orang yang kubutuhkan dalam hidupku. Bukan sekedar yang kuinginkan.•••
Hari ini adalah satu bulan Abraham belajar mengaji bukan hanya mengaji mereka juga belajar pelajaran sekolah bertiga
Anjani dan Aneska juga terkesan dengan perubahan Abraham yang drastis. Di rumah ia lebih memilih belajar dari pada bermain ponsel atau keluar rumah untuk balapan atau keluyuran tak jelas
Dan juga tak lupa dengan hafalan Abraham yang sudah lumayan banyak. Pemuda itu juga semakin sering sholat dirumah tak semalas dulu yang disuruh sholat pasti akan banyak alasan untuk menundanya
Disini mereka bertiga di ruang tv yang sering mereka tempati belajar sambil duduk dilantai beralaskan karpet
"Ini udah benar kan?" Tanya Abraham memberikan bukunya ke Anjani yang duduk di samping Aneska
Anjani melihat jawaban Abraham yang semuanya itu benar "Iya" Gumam Anjani
"Kak Anjani, makasih yah karena kakak nilai aku jadi bagus" Ujar Aneska sambil menulis sesuatu di kertas ia robek "Ini buat kakak" Aneska memberikan kertas itu ke Anjani
Anjani tertawa melihat apa yang Aneska gambar. Kucing yang sedang menatap dengan cinta
Abraham melihat itu menjadi cemburu, dirinya tak mau kalah dengan adiknya. Ia juga menggambar sesuatu lalu memberikan Anjani secara diam diam dari belakang Aneska
"Ini apa?" Tanya Anjani
"Di buka" Ujar Abraham
Anjani membuka kertas itu. Terdapat gambar acak acakan tapi masih bisa di mengerti. Tampak satu orang yang memegang buket bunga
Terlihat jelas dari bibir Anjani yang tersenyum, senyum itu mampu membuat Abraham tersipu "kenapa dia manis sekali?" Batin Abraham
"Hek'em!" Deheman Aneska yang tau semua apa yang dilakukan abangnya itu
Abraham menatap tajam Aneska lalu kembali menulis dari pada akan berdebat tak penting dengan adiknya yang cerewet itu
Ada 2 jam mereka belajar sampai Aneska mengeluh sudah ngantuk. Mereka membereskan semua barang barangnya
"Kalau nilai akhir aku bagus, aku mau permintaan ku dituruti. Bisa?" Tanya Abraham sembari duduk mendekati Anjani tapi masih terhalang Aneska
"Dih...Abang kaya anak anak ajah!" Ketus Aneska
Abraham mencubit lengan Aneska "Biarin!"
Anjani diam sebentar sembari berfikir. Boleh lah, Abraham juga sudah bekerja keras untuk berubah lebih baik
"Boleh, tapi kasih saya alasannya" Jawab AnjaniAbraham tersenyum tanpa berpikir ia langsung menjawab "Karena belajar dan berusaha mengejar itu sulit kadang orang orang gak dapat hasil yang bagus. Jadi aku mau ada hasilnya, Bagaimana?"
Anjani mencerna alasan yang Abraham berikan, cukup benar. Karna zaman sekarang banyak orang orang yang sudah berusaha tapi karena satu kendala mereka tak dapat hasil yang bagus
"Hem" deheman Anjani yang berarti iya
Abraham membulatkan matanya tak percaya "Serius?" Tanya Abraham antusias yang hanya dibalas anggukan
"Ingat kak! Jangan karena Kak Anjani iyain kakak kerja keras karena itu" Tegas Aneska yang dibenarkan Anjani
"Iya" Gumam Abraham tapi dalam hatinya ia benar benar senang karena permintaan nya itu pasti bisa merubah hidupnya

KAMU SEDANG MEMBACA
ABRAHAM [SELESAI]
Random❝Kelak kamu akan mengerti disayangi Abraham itu menyenangkan.❞ ❝Ya Allah, jangan kau takutkan hatiku kepada sesuatu yang tidak ditakdirkan menjadi milikku.❞ Ini cinta Abraham. Mencintai gadis tertutup adalah hal paling sulit untuk seorang Abraham Ya...