"Cintailah kekasihmu sekedarnya saja, siapa tahu nanti akan jadi musuhmu. Dan bencilah musuhmu sekedarnya saja siapa tahu nanti akan jadi kekasihmu"
-Ali bin Abi Thalib-
•••
Sudah hampir dua minggu Anjani berada di Jakarta, bersekolah di Jakarta dan juga tinggal di rumah majikan Bi Sasi
Selain bersekolah, bekerja dan membantu Bi Sasi yang Anjani lakukan adalah menghindari Abraham yang tiada letihnya mendekati Anjani
Dan Alhamdulillah nya Anjani masih bisa sabar dengan Abraham yang selalu menghalalkan berbagai cara agar bisa dekat dengannya, dan tak lupa Anjani selalu memberi jarak diantara mereka
"Mau aku suapin!" Ucap Abraham persis di samping wajah Anjani
"Astagfirullah" Umpat Anjani lalu menunduk. Wajah Abraham sangat dekat dengan wajahnya. Bukan perasaan aneh yang Anjani rasakan melainkan takut jika bersentuhan dengan wajah Abraham
Abraham menarik kursi kosong di samping Anjani yang menunduk dalam "Kenapa kaget?, Aku bukan setan" Abraham mengambil sesendok nasi goreng di piring Anjani
"Gak usah" Ujar Anjani lalu menurunkan tangannya
"Apanya?" Tanya Abraham sembari memakan nasi goreng bekas Anjani
"Suapin!" Sentak Anjani tapi terdengar imut ditelinga Abraham
Abraham mengarahkan sesendok nasi goreng kemulut Anjani "Yah udah nih aku suapin"
Anjani menghela nafas, kesal dengan Abraham. Ia menggeser posisi duduknya agar tak terlalu dekat dengan Abraham "Siapa yang suruh kamu?"
"Tadi kamu bilang 'suapin'. Cantik cantik kok budeg" Ucap Abraham sembari mendekati Anjani
"Kamu bisa tidak gak sedekat ini?" Tanya Anjani kesal
"Gak"
"Saya minta tolong jangan terlalu dekat"
Abraham memakan sesendok nasi goreng "Saat ini aku gak mau nolongin" Ucapnya sambil mengunyah
Kesal yang Anjani rasakan, sudah makanan nya dimakan Abraham juga puas bisa melihat wajahnya dari dekat-wajah kesal. Abraham suka wajah Anjani saat kesal
Baiklah, Anjani memilih untuk pergi saja "Eh mau kemana?" Abraham menggenggam tangan Anjani
"Jangan pegang saya!" Sentak Anjani dengan lantang membuat Abraham melepas tangannya, membiarkan Anjani pergi
Abraham terlihat bodoh dilihat banyak murid dikantin, seperti pemuda tak punya uang memakan makanan bekas seorang gadis. Tapi Abraham suka makan bekas Anjani rasanya jadi beda. Lain kali jika ingin makan ia akan menyuruh Anjani memakannya terlebih dahulu baru ia akan menyantapnya habis
"Woy!" Ali datang dengan semangkuk bakso "Abis di teriakin yah?" Ejek Ali karena sedari tadi ia melihat gerak gerik Abraham seperti orang gila
"Kayanya gue pindah ke lain hati deh" Ujar Abraham
"Maksud Lo?"
Abraham menyalakan ponselnya memperlihatkan wallpaper nya "Gue suka Fatim!"
Ali menatap wallpaper Abraham dengan foto Anjani. Yang terlihat seperti sedang di foto diam diam
"Terus Azka Lo apain?""Diputusin lah masa mau dijadiin cadangan" Abraham mengambil satu bakso Ali
"Lupa perjuangan Lo?"
"Azka sebelum pacaran tertutup banget gue sampe dibuat heran terus abis gue deketin, Gombalin ehh diterima abis pacaran dia nya menye menye" Curhat Abraham tentang kekasihnya yang sebentar lagi akan menjadi mantan
"Menye menye apaan?" Ali tertawa kecil
"Gak tau. Yang penting tuh dia berubah jilbabnya doang yang tetap sifat dan sikapnya ilang" Abraham termasuk pemuda penyuka gadis berhijab juga manis. Apa lagi kalau susah untuk dimiliki Abraham makin suka karena ia merasa tertantang dengan susahnya gadis itu untuk didapatkan
"Lo yang buat di kaya gitu. Dosa namanya"
"Ck gak liat diri"
"Hhe gue juga sih. Tapi sorry yah gue suka yang gak tertutup" Cengir Ali
Abraham menggeleng "Astaghfirullah"
"Belajar dari mana lo, istighfar?"
"Fatim, tiap ketemu gue di istighfar-in mulu"
"Emang muka Lo sih!" Ali menyemburkan air liurnya di wajah Abraham
Abraham mengusap wajahnya yang terkena air liur "Emang gue ganteng"
•••
Saat pulang Abraham sengaja duduk di gazebo musholah karena ia tau mengapa Anjani selalu lama pulang. Karena Anjani selalu ke mushola
"Gak sholat?" Tanya Seseorang ke Abraham
"Eh.. gue nungguin orang" Jawab Abraham gugup
Setelah itu orang itu masuk kedalam musholah. Dan yang Abraham tunggu sudah keluar, Abraham mendekati Anjani "Pulang bareng aku yah?" Tanya Abraham
Anjani mendiamkan Abraham ia pakai kaos kakinya lalu sepatu dan tas
Abraham mengikuti Anjani dari belakang "Kamu sudah sholat?" Tanya Anjani tanpa berbalik
"Belum" Jawab Abraham jujur
Anjani duduk di gazebo yang tampak ramai "Saya tunggu sini" Ujar Anjani
"Siapa?"
"Kamu"
"Udah ayo pulang, keburu panas. Jalan kaki kan?" Tanya Abraham
"Kamu sholat dulu, baru saya mau pulang" Ucap Anjani tanpa sedikitpun menatap wajah Abraham yang ada dihadapannya hanya menatap sepatu nya saja
"Kenapa gitu, kan bisa dirumah"
"Gak baik menunda sholat, kamu sholat atau saya gak mau pulang bareng kamu?"
Abraham menghela nafas pasrah "Iya aku sholat, tapi tungguin yah, awas kamu tinggalin aku" Ucap Abraham dibalas dengan anggukan

KAMU SEDANG MEMBACA
ABRAHAM [SELESAI]
Random❝Kelak kamu akan mengerti disayangi Abraham itu menyenangkan.❞ ❝Ya Allah, jangan kau takutkan hatiku kepada sesuatu yang tidak ditakdirkan menjadi milikku.❞ Ini cinta Abraham. Mencintai gadis tertutup adalah hal paling sulit untuk seorang Abraham Ya...