Gue maunya lo.

186 26 4
                                        

"Membuka hati untuk dia, yang menyadarkanku tentang kenyataan."
.
.
.

Lanjutan...

"Cowok kayak Kak Alfrey masih ada gak sih? Gue minta satu doang, gak banyak-banyak!" Seru Annasya setelah mendengar cerita sahabatnya ini.

"Gak ada lah! Limited edition nih, satu-satunya di dunia." Jawab Verralya sembari memeluk lengan Alfrey.

"Plis deh! Lo kenapa jadi bucin banget sih? Perasaan sama pacar-pacar lo yang lain gak pernah manja kayak gini, jutek parah. Jaraknya juga pasti semeter kalau kencan." Ujar Kathayla geli dengan kelakuan Verralya.

"Tau lo! Gue kan jadi pengen." Sahut Annasya.

"Astaga Ayla, kalau sama mantan mah gak pakai hati. Kalau sekarang setulus hati, jiwa dan raga." Jawab Verralya sembari menyandarkan kepalanya ke pundak Alfrey, dan Alfrey mengelus kepala Verralya.

"Emangnya mereka sebucin itu ya? Perasaan sama-sama cueknya, gak bakal kebayang aja kalau bisa mesra-mesraan di depan umum." Bisik Arsen kepada Jovano.

"Maklum lah, udah lama saling suka eh baru jadiannya sekarang." Jawab Jovano berbisik juga.

"Terus kalau gak pakai hati pakai apa? Empedu? Lo lupa sama mantan terakhir lo itu? Sampai tangisin tujuh hari tujuh malem! Amnesia lo? Mau gue sebutin?", ujar Kathayla.

"Sebutin Ay, sebutin! Geli gue liat mereka sebucin itu." Sahut Jovano.

"Heh para Jomblo! Gausah ngiri deh ya, mangkanya cari pacar sana!" Jawab Verralya sinis.

"Iya percaya yang udah punya pacar mah beda.." ujar Annasya dengan lemas dan wajah sendu.

"Muka lo gitu amat sih Sya?", tanya Jovano dengan terkekeh.

"Sedih tau udah setahun tiga bulan seminggu lebih tiga hari gue masih jomblo aja. Andaikan jodoh gue sedekat lo Al, jadi enak kan udah tau sifatnya gak usah capek-capek mikir doi kenapa." Jawab Annasya yang memang pernah sakit hati karena kekasihnya berubah tanpa tau salahnya apa.

"Gausah curhat deh Sya.. lagian lo mah masih mending jomblo setahun, lah gue dari embrio." Jawab Kathayla polos sehingga membuat mereka tertawa.

"Ah lo mah, niatnya gue mau ngedrama malah lo ngelawak, hancur sudah.." Ujar Annasya setelah tertawa.

"Ay pesen makan yuk, laper nih. Kalau Alya mah udah di pesenin sama ayang embeb." Sambungnya lagi.

"Gak deh, gue mau ke perpus minjem buku." Tolak Kathayla.

"Buat apaan?", tanya Annasya heran.

"Buat referensi lah! Kan kita ada tugas biologi buat makalah." Jawab Kathayla.

"Gue heran deh, perasaan jaman sekarang udah canggih! ada internet, ada google, ada laptop juga. Tapi, masih aja suruh nyari semua materi dari buku.. dan lebih parahnya lagi, makalahnya harus di tulis tangan!" Ujar Annasya mengomel.

"Gausah ngomel Sya, kan gue yang cari materinya. Lo tinggal nyatet doang, enak kan?" Ujar Kathayla yang membuat Annasya meringis tersenyum. Kemudian Kathayla beranjak dari duduknya.

The Untold LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang