"Jika lebih baik melupakan, untuk apa harus mengingat agar kembali terluka?"
.
.
.
Happy Reading Readerskuu❤️Sedari pagi Kathayla hanya berdiam diri di kelas, bahkan saat Annasya mengajaknya ke kantin ia menolak. Kathayla saat ini lebih fokus pada ponselnya, ia berusaha mencari di internet cara mengatasi traumanya. Banyak cara yang ia baca sangat-sangat tidak masuk akal dan ada juga saran untuk berkonsultasi dengan dokter psikolog. Kathayla tidak mungkin melakukan itu, biaya konsultasi kepada dokter psikolog tidaklah murah. Keluarga Bernardo lebih dari mampu untuk membayarnya, tapi Kathayla merasa enggan karena keluarga ini sudah sangat banyak mengeluarkan uang untuknya sejak kecil. Ia pun segera bangkit dari duduknya dan pergi keluar untuk menghubungi seseorang.
"Mau kemana Ayla cantik?" Tanya Dito di depan kelas.
"Ke toilet To. Kenapa? Mau ikut?" Tanya Kathayla asal.
"Kagak lah! Gue berbatang Ay." Jawab Dito makin ngaco.
"Dito! Mulut lo!" Ujar Kathayla sembari berjalan menjauh.
"Hahaha.. tiati ya jodoh gue yang di rebut Kak Arsen." Teriak Dito tak tahu malu.
~•~
"Hai guys." Sapa Annasya kepada teman-temannya. Siapa lagi kalau bukan Jovano CS.
"Lah? Kok sendirian Sya?" Tanya Arsen saat tidak melihat kedatangan Kathayla.
"Yakali gua bawa sekelas! Mau demo dong gue." Jawab Annasya acuh, mood nya sedang tidak baik sekarang.
"Ya ga gitu juga maemunah.. maksud Kak Arsen tuh mana Ayla?" Sahut Verralya yang gemas sendiri melihat wajah sahabatnya di tekuk sedemikian rupa.
"Tau tuh anak! Dari pagi nih ya gue ajakin ngomong cuman 'hm', 'ga', 'dah', 'ya' gitu doang anjir! Mana diem banget lagi kan kesel gue!" Omel Annasya dengan full ekspresi seperti biasa.
"Terus ga lo ajak ke kantin gegara kesel?" Tanya Alfrey.
"Ya kagak lah! Gini-gini dedikasi gue sebagai temen tuh wajib di kasih jempol tau! Gue udah ngajak, dia ga mau. Terus gue maksa, terus dia bilang gini 'Asya yang cantik, jangan maksa ya.. kalau lo tetep maksa gue ceburin lo ke danau buaya!' begitu, kan ngeri." Ujar Annaysa bak mengadu, tapi ia benar-benar merinding sendiri.
"Emang ada danau buaya? Emang Ayla pernah ke danau buaya?" Tanya James kepo.
"Enggak." Jawab Annasya polos membuat semua menghela napas jengah.
"Lucu banget sih." Ujar Jovano keceplosan membuat semua menatap ke arahnya horor.
Jovano berdehem menetralkan wajahnya. "Ayo kita samperin Ayla" ujarnya tiba-tiba mengalihkan pembicaraan sebelum mereka berkata yang tidak-tidak.
"Loh mana Arsen?" Tanya Jovano saat tidak melihat Arsen.
"Udah duluan pas James tanya." Jawab Alfrey.
Mereka tanpa banyak bertanya lagi segera menuju kelas Kathayla. Posisinya Verralya berjalan dengan Alfrey, sedangkan Jovano ada di tengah sendirian, dan Annasya beserta James berjalan dibelakang Jovano. Jovano melambatkan langkahnya dan berhasil berada di antara Annasya dan James.
"Lo ngapain sih bang?" Tanya Annasya heran.
"Jalan lah, ga liat lo?" Jawab Jovano sewot.
![](https://img.wattpad.com/cover/253979215-288-k103690.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
The Untold Love
Fiksi RemajaCintamu tak terbatas untuknya. Lalu bagaimana denganku? Berapa lama lagi kau "butuh waktu"?. ~Kathayla Bernardo _________________ Kathayla Bernardo, gadis SMA yang cantik, cerdas, ramah, dan ceria. Hidup dalam keluarga yang sempurna. Kathayla tidak...