"Iya, gue pelihara lawakan gue biar bisa bikin Ayla ketawa."
~James.
.
.
.#Mobil
"Mau mampir makan gak Ay?" Tanya Arsen sembari menoleh samping kirinya.
"James, mau mampir makan gak?" Tanya Kathayla.
"Kok nawarin James? Kan aku nawarin kamu Ay." Ujar Arsen sedikit kesal.
"Kamu mah aneh! Yang dari perjalanan jauh itu James, kenapa malah nawarin aku coba?" Kathayla menjawab dengan sedikit terkekeh. Arsen ingin menjawab tapi dipotong James terlebih dahulu.
"Gausah cemburu deh Kak. Kagak bakal gue nikung pacar Kakak gue sendiri." Jawab James cepat seolah paham dengan raut wajah Kakaknya yang kesal. Tapi tetap saja wajah James sangat menyebalkan untuk dilihat saat ini bagi Arsen.
"Eh, tapi Kakak ipar gue baik banget sumpah! Bisa kali belok ke gue Kak Ay, gue bahagiain sumpah dah." Sambung James yang memang berniat untuk menggoda Kakaknya.
"Lo mau gue bogem James?" Sahut Arsen dengan wajah tak bersahabat. Sontak saja hal itu mampu membuat Kathayla dan James tertawa terbahak-bahak.
"Kamu apa apaan sih Kak, orang James cuman bercanda malah serius kamunya." Ujar Kathayla yang masih dengan sisa kekehannya.
"Abisnya nyebelin banget jadi adek. Gue tinggal di pinggir jalan mampus lu!" Jawab Arsen sewot di ujung kalimatnya untuk James.
"Kak Ay, alamat rumah lo di mana? Mau gue catet." Ujar James sedikit mencondongkan badannya kedepan sembari membuka note di ponselnya.
"Buat apa weh?" Tanya Arsen mengerutkan kening.
"Jalan-" ujar Kathayla tapi terpotong oleh Arsen.
"Ayla, gausah ya.." ujar Arsen lembut sembari tersenyum.
"Lo ngapain sih James?! bisa gak sehari aja gak bikin gue emosi? Gue balikin juga lo ke Paris!" Omel Arsen.
"Lah? Katanya gue mau di turunin di pinggir jalan, yaudah dong gue tanya alamatnya Kak Ayla biar bisa ngemaps. Dari pada nyasar yakan?" James menjelaskan dengan tampang tidak berdosanya.
"Ihh pinter banget sih James.. jadi gemess" Kathayla semakin membantu James untuk mengerjai Arsen.
"James! Duduk! Diem! Atau gue pulangin lo ke Paris!" Ancam Arsen yang kali ini tidak main-main.
"Iya iya ampun Kak. Jangan di pulangin ke Paris ya, kan gue belum puas ketemu Kak Ayla yang cantik ini." Masih saja James mengerjai Arsen.
"James! Lo ah!" Semprot Arsen dengan nada pasrah dan lelah.
"Hahaha, udah udah. James jangan jail lagi deh, kasian Kakak lo udah frustasi itu." Ujar Kathayla menengahi, ia sudah tidak tega melihat Arsen yang frustasi. James hanya tertawa puas.
"Eh, James, lo udah daftar sekolah di sini? Sekolah di mana?" Tanya Kathayla.
"Satu sekolah sama kalian dong." Ujar James semangat.
"Hah? Emang udah daftar?" Tanya Kathayla lagi.
"Udah, di daftarin suruhan Papa, besok mulai masuk. Dan katanya gue di kelas sebelas Mipa 2." James menjelaskan dengan wajah sedikit berfikir.
"Hah? Gimana gimana? Kelas sebelas?" Tanya Kathayla yang langsung memutar tubuhnya menghadap James.
"Iya, kelas sebelas, mipa 2 kalo gak salah." James sedikit heran dengan respon Kathayla. Lama Kathayla terdiam dengan wajah berpikir keras. Sedetik kemudian Kathayla maju dengan susah payah dan memukul lengan James lumayan keras.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Untold Love
Teen FictionCintamu tak terbatas untuknya. Lalu bagaimana denganku? Berapa lama lagi kau "butuh waktu"?. ~Kathayla Bernardo _________________ Kathayla Bernardo, gadis SMA yang cantik, cerdas, ramah, dan ceria. Hidup dalam keluarga yang sempurna. Kathayla tidak...