James.

167 22 0
                                    

"Dia yang masih berada di bayangan semua orang atau aku yang menjadi bayangannya di mata mereka?"
.
.
.

"Ayla!" Tok.. tok.. tok..
Verralya berteriak dan mengetuk pintu kamar Kathayla kuat-kuat.

"AYLA!" Teriak Verralya dengan intonasi lebih keras.

Ceklek!

Kathayla membuka pintu kamarnya dengan wajah kesalnya.

"Bisa santai aja ga?" Tegur Kathayla. Verralya hanya menyengir.

"Kenapa sih?", Tanya Kathayla.

"Lo mau kemana? Rapi bener, padahal sore jamnya lo rebahan." Ujar Verralya melihat kembarannya dari bawah ke atas.

"Mau nemenin Kak Arsen jemput adeknya Al." Jawab Kathayla sekenanya sembari merapikan rambutnya.

"Ecieeee, yang mau ketemu calon adek ipar." Goda Verralya menyenggol kecil bahu Kathayla.

"Gausah alay plis." Jawab Kathayla sembari memutar bola matanya malas.

"Alay gabungan nama kita btw." Ujar Verralya dengan kekehannya. Kathayla tidak menggubris dan mengemasi barang-barang yang di perlukan untuk dimasukkan ke dalam tasnya. Setelah selesai ia menghadap dan memegang bahu Verralya kembarannya yang sedang bersandar di pintu walk-in closet miliknya.

"Kenapa kembaranku? Tumben Lo seheboh itu, hm?" Tanya Kathayla.

Verralya melepas tangan Kathayla dari pundaknya dan mengaitkan tangannya di lengan kembarannya, kemudian meriknya berjalan bersama keluar kamar.

"Entar jadi ga? Bahan-bahan nya udah dateng semua tadi pagi." Ujar Verralya.

"Jadi dong, entar gue minta di turunin di sana aja. Gausah pulang dulu." Jawab Kathayla.

"Okedeh. Gih, ayang embeb lo udah dateng tuh." Ujar Verralya.

"Bentar, gue pamit dulu ke Mama." Ucap Kathayla berlari ke arah dapur.

"Mama, Ayla keluar dulu ya sama Kak Arsen mau jemput adeknya." Pamit Kathayla memeluk mamanya.

"Udah tau, tadi Arsen habis nganter kamu izin ke mama dulu." Jawab Mamanya sembari mengaduk minumannya.

"Yah, tau gitu Ayla langsung pergi aja gausah izin." Kathayla melirik melihat reaksi mamanya.

"Heh! Enak aja! Tetep izin lah." Omel Mamanya.

"Hehehe, bercanda doang maaa." Ujar Kathayla sembari memeluk mamanya, kemudian mencium pipi mamanya sekilas.

"Bye Ma!" Teriak Kathayla sembari berlari keluar.

~•~

"Hai Kak." Sapa Kathayla.

"Udah?" Tanya Arsen, sedangkan Kathayla mengangguk menanggapi. Arsen segera membukakan pintu mobil untuk Kathayla, dengan senang hati Kathayla menerimanya.

"Oh iya, anterin aku ke Swalglobe dulu bisa gak?" Tanya Kathayla.

"Mau beli apa? Baju? Sepatu? Atau Tas? Kenapa gak di Dior aja? Ada keluaran terbaru loh." Saran Arsen antusias.

"Buset, itu mah yang keluaran terbaru buat cewek. Cowoknya belum ada." Jawab Kathayla sembari mengutak atik ponselnya.

"Lah? Emang kamu mau cowok? Siapa? Perasaan Jovan belum ulang tahun." Ujar Arsen dengan nada sensi.

The Untold LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang