Trauma kembali.

136 25 2
                                    

"Ingin mengingat segalanya, tapi terlalu meluka hingga ingin kembali lupa."
.
.
.
Happy reading ✨

Kathayla dan yang lainnya sedang sibuk menata furniturenya. Kathayla dibantu Verralya memasang beberapa hiasan dinding, James membantu Arsen dan juga Annasya memasang meja dan kursi lipat, sedangkan Alfrey membersihkan lantai dengan vacuum cleaner dan Jovano yang mengepel lantai. Untuk mengecat ruangan Kathayla sudah menyewa orang sebelumnya.

"Anak anak.. Makanan datang!" Seru Mama sembari menenteng beberapa tempat makan. Tentu saja di belakangnya ada sang suami yang turut membantu.

"Mamaaaa." Seru mereka bersamaan kecuali James yang terlihat begitu 'kalem'.

"Padahal kita mau pesen makanan dari luar loh Ma." Ucap Arsen.

"Berarti Mama tepat waktu dong ya." Jawab Mama dengan senyum bahagianya.

"Pas banget Ma, Rey udah laper, hehehe." Sahut Alfrey yang memang sudah kelaparan.

"Sangking lapernya sampe mau makan Jo loh Ma." Sambung Jovano yang dari tadi dimarahi Alfrey.

"Siapa suruh ngepelnya gak bener?!" Semprot Alfrey.

"Lakik macem apa kamu ngepel aja gak bener?" Sahut Papa.

"Si Papa. Bukan belain malah ikut ngeledek." Jawab Jovano kesal.

"Papa seumuran kamu tuh udah pinter beresin rumah tau." Jawab Papa makin menjadi.

"Bang Jo juga jago kok Pa." Kali ini Kathayla menyahut setelah menyimak sembari membantu Mamanya menyiapkan makanan.

"Duh emang lo yang terbaik deh Ay." Sahut Jovano bahagia.

"Serius lo? Dikasih apaan lo sama Bang Jo?" Tanya Verralya sembari mengingat ingat apa pekerjaan rumah yang pernah di lakukan dengan benar oleh Jovano.

"Kalo gak ada jangan di paksain Sayang." Ujar Papanya terkekeh.

"Ih, ada tau Pa." Jawab Kathayla meyakinkan.

"Apa coba?" Papa bertanya.

"Cuci piring." Jawab Kathayla sambil menahan tawa.

"Ih, apaan Ay. Abangmu tuh cuci piring satu bekas makan dia aja selalu pecah. Habis barang-barang Mama." Ujar Mama menohok, membuat semua tertawa.

"Gue kira lo adik yang baik Ay, ternyata.. gak nyangka gue." Ujar Jovano dramatis sembari mengusap matanya yang tidak berair.

"Ternyata?" Pancing Verralya.

"Bangsat!" Kathayla dan Verralya bertos ria, mereka sudah hafal dengan jawaban Jovano. Dan pancingan mereka berhasil.

"Aww!" Pekik Jovano saat Mamanya menjewer telinganya.

"Ngomong apa kamu? Bisa bisanya ngatain adeknya kayak gitu!" Omel Mama.

"Aww lepas dulu Maa.. Jo kan cuma bercanda." Rengek Jovano.

Sedangkan yang lainnya sibuk makan sembari melihat pertunjukan yang cukup menghibur mereka. Oh ya, hanya James yang masih belum menyentuh piringnya.

"Eh, ya ampun sampe lupa kan Mama." Pekik Mama membuat semua menoleh ke arahnya.

"Kenapa Ma?" Tanya Annasya yang sedari tadi hanya menyimak.

"Mama belum kenalan." Jawab Mama sembari terkekeh.

"Ini adik Arsen kan ya?" Tanya Mama pada James.

"Iya tante, saya James." Perkenalan James pada Mama.

The Untold LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang