Ara terduduk di pojokan kamarnya seraya memeluk kedua lututnya, tidak tahu sudah berapa lama ia menangis, ini baru sehari ia berada di tempat ini lagi. Namun entah berapa kali ia menangis.
Anna yang melihat itu merasakan sakit di dalam hatinya. Namun ia tak bisa berbuat banyak, bahkan kini Ara sudah tak mau berbicara dengannya.
Entah berapa lama ia menyakiti adiknya itu. Namun ia pun tak bisa kehilangan Rayhan.
Anna mencoba menghampiri Ara, lalu mensejajarkan tubuhnya dengan Ara. Anna menatap Ara dengan lembut hal yang biasa ia lakukan ketika Ara membutuhkan sesuatu.
Anna memeluk Ara dengan erat lalu menangis seakan merasakan apa yang adiknya itu rasakan.
"Maafin kakak Ra"
"Kenapa kak? Kenapa kakak lakuin ini?"
Anna hanya memeluk tanpa membalas ucapan Ara.
***
Anna menyerahkan susu coklat hangat kesukaan Ara, lalu menyerahkannya kepada Ara.
Anna menghembuskan nafasnya.
"Rayhan mengalami gangguan mental"
Ara menatap Anna.
"Itu terjadi ketika kamu pergi dari rumah, kakak gak tahu apa yang terjadi sama kamu dan Rayhan. Tapi dia selalu mengakatakan maaf sama kamu dan dia janji untuk nikahin kamu"
"Itu terjadi sekitar setahun, sebelum Rayhan benar-benar menyalahkan kakak atas semuanya"
"Kakak bener-bener gak tahu pada saat itu hubungan kamu sama Rayhan gimana. Di pekerjaan kakak Rayhan cukup terkenal dan itu membuat kakak makin gak bisa lepasin Rayhan, maafin kakak karena kakak gak tahu kalau kamu sama Rayhan udah pacaran. Waktu itu Rayhan dateng buat batalin pernikahan sama kakak dan dia bilang kalau dia mau nikahin kamu, tapi disitu kakak gak mau kehilangan Rayhan, kakak gak mau jadi bahan gunjingan temen-temen model kakak, makanya kakak bilang kalau kakak hamil anak Rayhan, kita emang pernah ngelakuin hal itu tapi cuman sekali dan kakak gak hamil anak Rayhan. Kakak bener-bener gak tahu kebohongan kakak berujung penderitaan buat kamu, maafin kakak Ra"
Ara tidak menjawab sepatah kata apapun kepada Anna.
"Kakak cuman mau Rayhan kayak dulu, Rayhan yang lembut, penuh cinta, bukan Rayhan yang kasar, bikin Rayhan kayak gitu lagi Ra, cuman kamu yang bisa bikin Rayhan balik Ra"
"Apa jika aku sudah bisa membuat kak Rayhan berubah, kak Rayhan bakal lepasin aku?"
Anna menatap kearah Ara. Entah apa yang sekarang Anna pikirkan, ia juga tidak bisa membaca masa depan.
Ara tersenyum. "Belum tentu kan?"
"Pilihannya hanya dua, aku bersama kak Rayhan atau kak Anna buat kak Rayhan jatuh cinta"
Ara lalu pergi meninggalkan Anna yang masih terdiam.
***
Setelah sekian lama akhirnya Andrea kembali datang ke rumah kedua orangtuanya, semenjak menginjak bangku kuliah Andrea sudah tinggal sendiri di apartmentnya.
"Baru inget pulang nak?" ucap Ferdian yang kini tengah membaca koran di ruang tengah.
"Iya Dad baru inget kalau aku masih anak daddy sama mommy"
Vivi yang baru datang sembari membawa kue untuk Ferdian kini tersenyum.
"Sini dulu" ucap Vivi.
Andrea menghampiri Vivi lalu tersenyum, kemudian memeluk Vivi dengan erat.
"Dre!"
Andrea menatap ayahnya itu.
"Ada apa?"
"Hubungan kamu sama Ara"
Andrea melepaskan pelukannya dari sang Mommy. Namun Vivi kini malah mempererat pelukannya terhadap Andrea.
"Daddy sama mommy gak setuju!"
Andrea bagaikan tersambar petir disiang bolong, bukannya orangtuanya tidak mempermasalahkan hubungannya dengan Ara, tapi kenapa sekarang mereka malah menentang dengan terang-terangan.
Vivi melepaskan pelukannya lalu menatap Andrea.
"Itu udah pilihan paling baik buat kamu" ucap Vivi.
"Apa baiknya buat aku?"
"Dre Ara gak baik buat kamu!"
"Apanya yang gak baik mom? Karena dia udah gak perawan? Karena dia udah ngehancurin hubungan kakaknya? Bukan dia yang salah? Bukan Ara yang salah mom!"
"Dia pernah mengandung anak Rayhan!" ucap Ferdian dengan tegas.
Andrea terdiam sejenak.
"Apakah hubungan Ara dan Rayhan sudah sampai sejauh itu?" batin Andrea.Andrea menatap Ferdian.
"Aku gak peduli! Dia udah bikin aku berubah jauh kearah yang lebih baik, aku gak pernah main cewek, aku gak pernah minum-minum lagi semenjak aku kenal Ara pah"
"Bukannya Daddy pernah bilang kalau kamu nyari cewek yang bisa bawa perubahan kearah yang lebih baik? Iya, dan Ara ngelakuin itu, dia bisa rubah aku kearah yang lebih baik, dia bisa bikin aku berhenti dari dunia malam Dad. Hal yang gak pernah aku dapetin dari cewek lain yang aku kenal"
"Andrea?!"
"Apa Dad?"
"Kamu tahu Rayhan itu siapa?"
Andrea tidak menjawab.
"Dia kakak kamu!"
Andrea menatap Ferdian tidak percaya, bagaimana bisa mereka bersaudara.
Ferdian menghampiri Andrea lalu membawa Andrea ke halaman belakang rumah mereka.
Andrea benar-benar dibuat bingung dengan keadaan sekarang banyak kebenaran yang baru terungkap sekarang.
Andrea dan Ferdian duduk di ayunan panjang yang ada di halaman belakang rumah mereka.
"Sebelum daddy menikah dengan mommy kamu, daddy sempat menikah dengan mamanya Rayhan, kami bercerai saat Rayhan berusia 9 bulan, daddy pindah ke Jepang dan Rayhan pindah ke Bali, daddy gak tahu kabar tentang mereka karena itu permintaan dari keluarga mamanya Rayhan"
"Tadi Rayhan ke kantor bawa bukti perselingkuhan dia dengan Ara juga bukti tentang akta kelahiran dia, Rayhan juga baru tahu jika daddy adalah ayah kandungnya. Selama ini dia hidup dengan marga Adiguna karena memang ayahnya yang selama ini ada untuk dia Steven Adiguna bukan daddy"
"Terus?"
"Relain Ara untuk Rayhan"
Tbc...
Pantes seleranya sama orang adek kakak wkwk
Moonmaap banyak plot twist wkwk
Ada idenya kayak gini jadi nikmati aja seiring berjalannya waktu semua akan terungkap satu persatu oke.Btw ini udah panjang ya ngetiknya awas aja kalau gak vote, atau komen gak deng canda wkwk
Oke sampai jumpa di part selanjutnya dadah✋
Daydip,
2020.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Possessive Boss [18+] [SELESAI]
RomanceBerawal dari kalah taruhan dengan sahabatnya membuat Arabella Wicaksono seorang gadis bertubuh gempal harus memasuki sebuah club malam dan harus berurusan dengan seorang ceo muda, tampan, dan kaya.