MPB-27.

58.8K 2.9K 91
                                    

Anna benar ketakutan saat ini, Rayhan menatapnya dengan sangat tajam.

Rayhan menggeram mendengar pernyataan Anna, bahwa dia tidak tahu keberadaan Ara.

Rayhan mendekati Anna lalu, menjambak rambut Anna dengan keras, Rayhan juga mengcengkram rahang Anna.

"Kali ini aku masih berbaik hati denganmu Anna, tapi lain kali aku benar-benar tidak akan memaafkanmu!"

Rayhan melepaskan cengkramannya, ia kemudian melepar box kedepan Anna lalu pergi seraya membanting pintu dengan keras.

Anna membuka box itu dengan perlahan, setelah box itu terbuka. Anna menutup mulutnya melihat isi dari box itu, tangan Anna bergetar ketika ia mengambil sebuah foto yang menampilkan perbuatan tidak senonoh antara Ara dan Rayhan.

Air mata Anna terus mengalir, dadanya semakin sesak melihat isi box itu, tidak hanya satu tapi banyak.

Anna tahu Rayhan menyukai Ara tapi tidak pernah terlintas sedikitpun di kepala Anna bahwa mereka akan berbuat sampai sejauh itu.

Anna menangis sejadi-jadinya, orang yang dia sayang bernai berkhianat di belakangnya.

"Kak Ara mau tinggal di apartement aja ya, kakak bisa kunjungin Ara kapanpun Ara gak mau disini kak tolong"

Kini Anna mengerti kenapa Ara terus menolak untuk tinggal bersamanya, ini bukan salah Ara ini kesalahan dirinya, jika ia tidak memberi kesempatan untuk Rayhan mendekati Ara semua ini tidak akan terjadi. Ia tidak bisa menyalahkan Ara, Ara terus saja menghindar dari Rayhan, justru malah dia yang mendekatkan Rayhan dengan Ara.

"Jika kamu tidak egois aku sudah menikahi Ara"

Kata-kata itu terus berputar dikepala Anna.

Anna semakin terisak ini kesalahannya ia yang sudah membuat Rayhan terobsesi dengan Ara.

***

Kondisi tubuh Andrea sudah semakin membaik. Namun kondisi hatinya tidak.

"Kamu udah boleh pulang sayang" ucap Vivi seraya tersenyum.

Andrea mngembangkan senyumannya.
Vivi menyentuh lengan Andrea lalu mengusapnya.

"Urusan Ara, kamu serahin aja ke daddy ya, kamu pikirin dulu aja kesehatan kamu oke"

Andrea hanya tersenyum lalu mengangguk.

Andrea mengikuti langkah Vivi dengan lamban tidak ada semangat lagi dalam hidupnya semuanya terasa hampa. Ara meninggalkannya tanpa jejak sedikitpun.

"Aku harus gimana Ra?" tanya Andrea dalam diam.

"Kalau aku nunggu kamu. Yakin kamu disana juga lagi nunggu aku?"

"Ra, aku harus gimana?"

Andrea memasuki mobil bersama Vivi dan di dalam mobil sudah ada Ferdian.
Andrea duduk di sebelah Vivi tanpa mengucapkan sepatah kata.

"Daddy sudah melacak keberadaan Ara, dari email sampai ponsel dan nomor bahkan nomor rekening semuanya tertuju di Apartement Ara. Tapi saat daddy kesana Ara tidak ada"

Andrea hanya menatap tanpa menjawab kemudian mengalihkan pandangannya kearah luar jendela.

"Apa memang seharusnya aku tidak memperjuangkanmu dari awal? Apa sudah saatnya aku haru menyerah?" ucap Andrea dalam hati.

***

Ara menikmati pemandangan sore hari, melihat matahari terbenam di pinggir pantai. Sudah lama ia tidak merasa setenang dan senyaman ini.

Ara tersenyum ketika melihat mahendra yang basah kuyup karena berenang di pantai.

"Gimana? Asin gak airnya?" tanya Ara.

Mahen tersenyum, lalu duduk di sebelah Ara.

"Namanya juga air laut ya asin lah"

Ara hanya menganggukkan kepalnya.

Mahen merangkul Ara, dan Ara langsung mendorong tubuh Mahen.

"Mahen basah ish" kesal Ara.

Mahen hanya tersenyum.

"Gue tahu lo gak oke, maksud gue perasaan lo yang gak oke" ucap Mahen seraya mengusap lembut punggung Ara.

"Nangis aja, kalau mau" lanjut Mahen.

Ara menatap Mahen, bibirnya sudah bergetar, dengan segera Mahen memeluk tubuh Ara. Dan Ara langsung menangis di pelukan Mahen.

"Meskipun gue gak bisa bantu banyak setidaknya dengan nangis itu bisa ngebantu sedikit meringankan beban elo"









Tbc...
Jangan lupa di vote, komen, dan share luv you💜

Team AraRayhan team AraAndrea atau team AraMahendra nih?

Kritik sarannya juga boleh

Jujur ini cerita ter ribet yang aku bikin, aku bingung nanti endingnya bakal gimana wkwk, biarkan ini mengalir begini saja dulu ya wkwk

See you di part selanjutnya dadah✋✋

2020,
Daydip.

My Possessive Boss [18+] [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang