MPB-17.

98.5K 4.5K 151
                                    

Andrea kini membantu Ara untuk menyiapkan makan siang untuk mereka berdua.

Andrea membantu mengupas dan memotong beberapa bahan-bahan, sedangkan Ara kini sedang menumis bawang merah, bawang putih, dan juga cabe.

Mereka benar-benar terlihat seperti pasangan pengantin baru.

"Nanti kalau kita udah nikah, kamu masakin aku banyak makanan ya" ucap Andrea.

"Hmm" gumam Ara yang masih sibuk menumis kangkung.

"Nanti kita mau punya anak berapa?" tanya Andrea.

"Dua"

"Ih, apaan dua. Sebelas, biar nanti aki kasih nama gen Hitojaya"

"Boleh"

Andrea menatap kearah Ara.
"Beneran?"

"Iya, tapi kamu yang hamil"

Andrea menghembuskan nafasnya, lalu memotong kentang dengan kesal, sedangkan Ara nampaknya tidak peduli dengan hal itu.

Andrea benar-benar kesal dengan jawaban Ara bahkan tanpa sadar ia mrngerucutkan bibirnya seperti anak kecil yang sedang cemberut. Ara menatap Andrea, lalu tersenyum.

"Apakah seorang Ceo Hitojaya corp, jika sedang kesal sperti anak kecil hem?" tanya Ara.

Andrea tidak menjawab, ia benar-benar masih kesal kepada Ara.

Ara berusaha mrnyentuh kepala Andrea, lalu mengusapnya.

"Bagaimana ini, seorang bayi dewasa sedang cemberut, berapa usiamu nak? Dan apa yang harus aku lakukan?"

"Cium" jawab Andrea.

Cup.
Ara mengecup pipi Andrea, hal itu membuat Andrea kaget, lalu menatap Ara tak percaya.

"Kau melakukannya?" tanya Andrea tak percaya dan segera menyentuh pipinya.

Sedangkan Ara kini tersenyum manis. Namun jantungnya kini berdetak dengan kencang.

"Aaaaaa, sayang" ucap Andrea.
"Lagi dong" lanjut Andrea.

Tuk.
Ara memukul kepala Andrea dengan spatula yang ia genggam.

"Aw sayang"

"Gak ada pengulangan"

Andrea mendekat kearah Ara.

"Makasih sayang"

***

Andrea tidak pernah merasa sebahagia ini sebelumnya, ia benar-benar menikmati waktu berdua dengan Ara.

Ara kini menyerahkan minuman bersoda untuk Andrea.

"Makasih"

"Iya"

Ara duduk di sebelah Andrea. Lalu menyenderka kepalnya di bahu Andrea. Mereka kini sedang menonton K-Movie favorit Ara.

Namun perasaan bahagia yang dirasakan Andrea, harus berganti dengab perasaan gelisah dan takut, karena film yang di putar Ada adalah film horor. Andrea menjadi tegang, dan terus saja membenahi posisi duduk.

"Kamu kenapa?" tanya Ara.

Andrea menelan ludah, dan bersikap cool di depan Ara.

"Aku gak pa-pa"

Ara kembali menaruh kepalanya di bahu Andrea searaya mrnikmati film yang di putarnya.

Semakin lama adegan per adegan sudah menunjukkan ketegangang, hal itu membuat Andrea kini meremas botol soda dengan kuat, membuat botol soda itu penyok.
Hal itu tidak luput dari pandangan Ara.

"Dre jangan bilang" ucap Ara.

Ara membenahi posisi duduknya kemudian menatap Andrea, yang kini wajahnya sudah memucat.

Ara tertawa dengan keras.

"Kamu takut film horor?"

"Engga, kata siapa?"

"Yakin?"

"Iya!"

"Yaudah aku pergi dulu, ke bawah jangan di ganti filmya"

"Jangan!"

"Kenapa?"

"Nanti aku rindu"

"Masa?"

"Bodo"













Tbc...
Segini dulu ya, maaf aku udah mau up dari kemarin cuman operator hp aku lagi ada masalah, jadi aku gak bisa paketin kuota.

So, maaf banget telat yaw🙏
Seperti biasa jangan lupa di vote, komen, dan share💗

For the next chapter 1k views, 100+ votes, 15 komen💕💪

Daydip,
2020.

My Possessive Boss [18+] [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang