MPB-43.

52.3K 2.5K 19
                                    

Ara terburu-buru memasuki apartment Ibell. Ia melihat Ibell yang berantakan, ia terus menangis tanpa henti, dengan memegang ponselnya.

Ara mengambil ponsel Ibell, lalu meringis melihat komentar netizen setelah pelabrakan Ibell tersebar di akun gosip.

Ara kemudian mematikan ponsel Ibell, lalu memeluk Ibell dengan erat mrnyalurkan kekuatan untuk Ibell, tidak pernah ia melihat Ibell seperti ini. Ia selalu melihat Ibell pribadi yang ceria, semangat, dan terkadang menyebalkan. Namun kali ini Ara melihat sosok lain dari Ibell, ia juga bisa rapuh sama seperti perempuan lainnya.

"Bell"

Ibell menenggelamkan wajahnya di dada Ara.

"Gue takut Ra"

Ara mengusap lembut punggung Ibell.

"Gak ada yang harus ditakutin"

"Gue bakal nginep disini" lanjut Ara.

Ibell tidak berkata apa-apa lagi ia hanya menangis tanpa henti.

"Gue ambilin minum ya" tawar Ara.

Ara langsung berdiri. Namun ditahan oleh Ibell.

"Gak perlu"

Ibell mengusap air matanya lalu berdiri menuju kamarnya, ia mengambil sebuah kotak lalu menyerahkannya kepada Ara.

"Ini kado pernikahan buat lo"

"Maksudnya apa sih Bell, kan lu jadi bridesmaid gue"

Ibell tersenyum.

"Sorry gue gak akan dateng ke pernikahan lo, dan gue gak bisa bantuin lo nyiapin pernikahan impian lo"

"Kok gitu"

"Gue gak mau ngancurin pernikahan lo, Andrea kenal sama om Suryo kan? Om Suryo pasti di undang sama Andrea, gue gak mau bikin pernikahan lo ancur"

"Bell kok lo gitu sih"

"Perjalanan cinta lo sama Andrea tu udah berat banget gue gak mau bikin ancur pernikahan elo. Lagian besok gue mau ke London gue mau lanjutin karir modeling gue disana. Subuh gue berangkat, dan gue bakal di jemput Raymond manager gue yang baru. Lo harus anterin gue, karena besok hari terakhir gue di Indonesia"

"Lah kok cepet banget sih"

"Gak. Ini tuh udah tepat banget, gue juga mau nyembuhin mental gue disana"

"Udah sekarang kita tidur besok lo harus anter gue ke Bandara" ucap Ibell seraya menarik Ara untuk ke kamar Ibell.

Ibell langsung merebahkan tubuhnya di kasur, sedangkan Ara pergi ke kamar mandi untuk mengganti pakaiannya, setelah selesai Ara lalu tidur di samping Ibell, Ibell tersenyum lalu memeluk Ara, seperti memeluk guling.

"Makasih ya lo mau jadi sahabat gue"

"Gue yang harusnya makasih Bell"

***

Ara memeluk Ibell dengan erat.

"Lo harus hubungin gue kalau lo udah nyampe" ucap Ara.

Ara terus terisak, tidak rela melihat Ibell pergi.
Ibell melepas pelukan dari Ara, lalu menatap Andrea.

"Lo jagain Ara, awas aja kalau lo bikin Ara yang sexy bin montok ini jadi segede kelingking, gue cicang jadi kecil-kecil lo!"

"Iya, lo tenang aja. Gue bakal jagain Ara"

Ibell memeluk Ara untuk terakhir kalinya.

"Nanti gue hubungin lo, lo tenang aja ya"

"Gue nitip Ara"

Ibell melambaikan tangannya kearah Ara, lalu pergi, Ibell sesekali menengok ke belakang lalu melambai lagi untuk terakhir kalinya.

Ara tak kuasa menahan tangisnya lalu memeluk Andrea, Andrea berusaha mrnrnangkan Ara.

"Udah jangan nangis, kamu juga masih bisa video call an sama Ibell"

Ara menatap Andrea, Andrea tersenyum.

"Kita harus ke kantor, dan kamu harus kerjain tugas kamu yang belum di selesaikan"

"Gak bisa libur sehari gitu Dre?"

"Nope. Kamu harus belajar tanggung jawab oghey. Oh iya satu lagi, kamu ngerjainnya harus diruangan aku, kamu gak boleh deket-deket sama cowo lain apa lagi si Xavi"

"Mulai kan"

"Ish aku gini tu sayang sama kamu"

Ara tidak mendengarkan Andrea ia lebih memilih berjalan terlebih dahulu.

"Hey kok kamu ninggalin aku sih? Awas ya"

Ara langsung berlari menjauh dari Andrea, dengan secepat kilat Andrea pun langsung menyusul Ara.

Andrea berhasil menangkap Ara lalu menggelitiki pinggang Ara, beruntung keadaan sepi jadi mereka tidak terlalu menjadi pusat perhatian.

"Ampun Dre, ah lepasin Andrea geli"

Andrea tidak mendengar Ara justru ia semakin semangat menggelitiki Ara.

"Dre ish, ampun-ampun"

Andrea berhenti menggelitiki Ara, lalu memeluk Ara.

"Ayo ke kantor"

"Kiss dulu"

Ara sedikit berjinjit, lalu mengecup pipi Andrea. Ara menggenggam tangan Andrea lalu menariknya ke mobil Andrea.

Andrea segera membuka pintu mobilnya untuk Ara.

"Thankyou"

"Sama-sama queen"

"Hey, siapa queen?" ucap Ara setelah Andrea masuk ke dalam mobil.

"Nama aku Ara bukan queen"

"Iya, iya Arabella Wicaksono. Atau, Arabella Hitojaya?"

"Apaan diganti, aku belum sah ya jadi istri kamu"

"Bentar lagi juga sah"

"Kalau aku gak mau?"
"Aku paksa sampai mau"



































SELESAI.
































Gak deng, mereka belum nikah jadi belum afdol wkwk
Jangan lupa di vote, komen dan share ya lufyou💜

2021,
Daydip.

My Possessive Boss [18+] [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang