MPB-18.

94.4K 4K 45
                                    

Ara mengantarkan Andrea sampai Lobby apartementnya.

"Hati-hati ya" ucap Ara.

"Siap" ucap Andrea seraya menepuk pelan pucuk kepala Andrea.

Andrea melambaikan tangannya, lalu bergegas menuju parkiran, tempat dia memarkirkan mobilnya.

Bugh.
Tubuh Ara terjatuh tepat saat dia menabrak sesuatu di hadapannya, ia mendongkakkan kepalanya, dan melihat seseorang dengan dada bidang dan wajah tampan.

Tunggu! Ara mengenal laki-laki itu. Wajah Ara memucat pasi, badannya bergetar, pandangan matanya memudar karena air mata yang sudah menggenang di matanya, jika ia memejamkan matanya air mata itu langsung meluncur.

Laki-laki itu mensejajarkan tubuhnya dengan Ara.

"Apa kabar?"

Ara berusaha menetralakan nafasnya, ia langsung bangkit dan berusaha menghindar dari laki-laki itu. Namun langkah Ara terhenti ketika laki-laki itu mencekal lengan Ara, ia membisikan sesuatu kepada Ara.

"Batalkan pernikahanmu! Jika tidak, aku akan melakukan hal gila dari pada saat dulu"

"Jangan berani menyentuhku brengsek!" ucap Ara sembari berusaha melepaskan tangan laki-laki itu.

"Aku juga sama seperti Andrea, bisa melakukan apapun untuk apa yang aku mau"

"Aku tidak peduli! Lepaskan! Kita sudah tidak ada hubungan apapun!"

"Oh iya? Bukankah kita juga pernah tidur bersama?"

Plak.
Satu tamparan mendarat dengan mulus di pipi laki-laki itu.
Beruntung keadaan sekarang sepi jadi tidak ada yang memperhatikan mereka.

Laki-laki itu tersenyum sinis kearah Ara.

"Aku menanam saham sebesar 25℅ di perusahaan Andrea, bukankah jika aku mencabut saham dari perusahaan Andrea, itu bisa membuat perusahaan Andrea terguncang? Sama seperti yang aku lakukan pada perusahaan ayahmu"

Ara menatap benci kearah laki-laki itu.

"Atau akan ku buat keluarga Andrea ada yang bernasib sama seperti ibumu, bagaimana?" lanjut laki-laki itu. "Dan yang lebih dari itu semua, akan ku bongkar semua perselingkuhan kita kepada kakakmu"

Ara membulatkan matanya.

"Pikirkan itu baik-baik. Nanti aku akan berkujung ke apartementmu, dan pastikan aku mendengar jika kau membatalkan pernikahanmu"

Ara terduduk lemas mendengar pernyataan laki-laki itu, bagaimana laki-laki itu bisa datang kembali setelah ia berusaha menghindar sejauh mungkin dari laki-laki itu. Ara mengusap air matanya, ia berusaha bangkit lalu menuju apartementnya.

Ara membuka apartementnya lalu mrnutup kembali pintu apartementnya, dan langsung terduduk sembari menangis.

Bayangan masa lalu yang ingin ia lupakan kini perlahan mulai berdatangan kembali, dari kedatangan Dylan, Edward, hingga laki-laki itu, Ara berusaha mengatur nafasnya, apakah ini salah satu godaan akan menikah? Ini terlalu menyakitkan untuk Ara.

Dylan- laki-laki, yang dengan teganya hanya menjadikan Ara bahan taruhan saat SMA dan membuatnya malu pada saat itu.

Edward- kakak sepupu, yang mengsalah artikan kebaikan Ara, dulu Edward tidak setampan sekarang, Ara selalu menemaninya karena mereka bersepupu. Namun Edward malah menyatakan cinta kepadanya, hingga ia dianggap wanita penggoda oleh keluarga Edward dan menjadikan hubungan keluarga Ara dan Edward renggang.

Yang terakhir, laki-laki itu.
Bahkan Ara sudah enggan menyebutkan namanya, laki-laki yang bernotaben kakak iparnya, malah menjebak dirinya kedalam lubang perselingkuhan.

Ara sudah berusaha untuk lari dari masa lalunya, ia sampai kuliah di luar kota agar bisa menata hati, dan kehidupan barunya.

Ara menepuk dadanya, ini terlalu sesak untuknya, ia sudah terlanjur mencintai Andrea, tapi parahnya Andrea juga mempunyai bukti perselingkuhan ia dengan laki-laki itu, bagaimana jika Andrea mengancamnya dengan foto itu lagi, sedangkan laki-laki yang ada difoto itu kini datang kembali, ia tidak ingin membuat hati kakaknya hancur, tapi juga ia tidak ingin kehilangan Andrea.

Ting tong... Tingtong... Tingtong...

Ara langsung membuka pintu dan mendapati laki-laki itu berdiri sembari membawa sebuah paper bag. Laki-laki itu menyerahkan paper bag kepada Ara. Namun Ara tidak menerimanya.

"Baiklah jika kau tidak mau" ucap laki-laki itu.

Ara menggeser tubuhnya, supaya laki-laki itu bisa masuk. Laki-laki itu masuk, lalu duduk di sofa apartement Ara.

"Aku tidak punya waktu banyak, telfon Andrea dan batalkan pernikahan kalian"

Ara benar-benar menatap benci kearah laki-laki itu. Ara langsung mendial nomor Andrea.

"Hallo?" ucap Andrea.

Ara menarik nafasnya.

"Dre batalkan pernikahan kita!"

Laki-laki itu langsung merebut ponsel Ara dan mematikan panggilan tersebut.

"Thanks honey" ucap laki-laki itu lalu memeluk Ara dengan erat.













TBC...

Happy 100k readers💜
Big love for you guys💜
Aku tidak akan pernah bosan untuk selalu bilang makasih, teruntuk kalian yang selalu memberikan vote, dan komen untuk cerita ini.

Jujur aku gak tau kalau cerita ini bisa sampai 100k sumpah itu kayak cuman mimpi aja guys😭😭😭 terhura aku tuh😭😭😭

Oh iya ini aku kasih penjelasan untuk cerita mpb dan siapa-siapa aja yang terlibat di dalamnya ea.

Notes:
-kalau kalian ingat, di part sebelumnya Andrea pernah nunjukin foto, dan Ara langsung takut, itu Andrea nunjukin foto perselingkuhan Ara sama kakak iparnya jaman baheula.

-aku bakal jelasin kayaknya nanti kenapa hal itu bisa terjadi, tapi nanti cerita ini masih panjang.

-niat awal, aku gak akan bikin Ara sama Andrea itu gak jodoh, tapi aku gak tau, ini bisa iya, bisa tidak. Kenapa? Karena hubungan mereka bisa di katakan toxic relationship, bahkan tadinya aku bakal jelasin gimana Ara keluar dari si hubangan toxic relationship ini dan juga gimana dia bakal keluar dari mental abuse yang diberikan kakak iparnya.

-part selanjutnya kita bakal ketemu lagi sama Andrea dan juga Ara.

Sampai jumpa di part selanjutnya✋✋
💜💜💜

My Possessive Boss [18+] [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang