MPB-23.

67.2K 3.1K 55
                                    

Rayhan mencekram rahang Ara, dengan keras.

"Kau pikir aku akan takut?" ucap Rayhan dengan tajam.
"Kau pikir aku akan menyerah dengan mendengar semua perkataanmu? Tidak Ara, aku akan pastikan kau menunduk lagi kepadaku"

Rayhan melepaskan cengkramannya, lalu meninggalkan Ara dan membanting pintu dengan keras.
Ara memegang rahangnya yang sakit.

"Dasar sikopat! Brengsek!"

Rayhan membanting tubuhnya keatas sofa.

"Aku tidak mau kehilangan Ara, dia harus menjadi milikku tidak peduli dia suka atau tidak"

"Dan tidak peduli jika itu harus melenyapkan Andrea"

***

Ibell baru saja mendapat kabar jika Andrea mengalami penyerangan, Ibell langsung menghampiri Andrea di kamar inapnya.
Beruntung kondisi Andrea baik-baik saja, hanya mengalami patah tulang dan beberapa tulang retak. Namun tetap saja Andrea membutuhkan waktu yang lama untuk pulih.

"Lo gak pa-pa?" tanya Ibell memastikan.

Andrea hanya mengaguk sebagai jawaban.
"Gue boleh minta tolong?" ucap Andrea.

"Boleh, apa?"

"Cari Ara"

"Lo tenang aja, gue lagi nyari keberadaan Ara"

"Oke thanks ya"

"Gue ada urusan mendesak, gak pa-pa gue pergi? Gue udah hubungin nyokap lo, bentar lagi dia kesini"

"Oke, thanks ya".

Setelah kepergian Ibell, Andrea menatap langit-langit kamarnya.

"Aku berjanji Ra, kali ini Rayhan akan hancur"

Pintu kamar inap Andrea terbuka, Vivi langsung berlari menghampiri Andrea.

"Ya Allah nak, kamu gak pa-pa?"

"I'm okay mom"

"Okay gimana ini banyak perban di badan kamu, tangan, kaki, terus itu muka kamu babak belur gitu" ucap Vivi seraya menghapus air matanya.

"Mom jangan nagis ah, aku gak pa-pa kok"

"Percuma sabuk hitam di karate, diserang aja KO" ucap seorang laki-laki paruh baya yang baru datang.

"Ya, kalau sendiri-sendiri aku masih sanggup, lah ini aku sendiri yang ngeroyok banyak dad"

"Alasan saja kamu, kalah ya kalah gak usah mengelak"

"Dad!" ucap Vivi memperingatkan.

"Apa sih sayang?" ucap Ferdian seraya merangkul pundak Vivi.

"Terus dimana calonmu itu? Daddy ingin bertemu" ucap Ferdian.

"Dia diculik"

"Ara diculik?" tanya Vivi.

"Saat aku akan membawa Ara ke mommy dan daddy dia diculik"

"Udah kamu tenang aja, Ara pasti gak apa-apa kita serahkan ini ke daddy kamu"

"Hey, kenapa aku di bawa-bawa kedalam urusan Andrea"

"Apa kau akan menolakku sayang?" ucap Vivi. "Apa kamu mau aku tidak kasih jatah selama tiga bulan, atau kau akan tidur dengan Andrea selama tiga bulan?" lanjut vivi.

"Ya, gak bisa gitu dong"

"Makanya nurut sayang" ucap Vivi sembari mengecup pipi Ferdian.

Andrea yang mlihat itu ikut tersenyum, melihat ibu dan ayahnya, meskipun mereka tidak lagi muda tetapi mereka seperti orang yang baru saja jatuh cinta.

"Ra, aku harap sekarang kamu baik-baik aja, aku janji bakal bawa kamu pergi dari Rayhan, aku bakal jemput kamu tunggu sebentar lagi ya Ara" ucap Andrea dalam hati.



















Sampai jumpa di part selanjutnya
Maaf banget telat, karena aku tidak ada kuota wkwk.

Semoga suka jangan lupa di vote, komen, dan share luv you❤

#teamAraAndrea or #teamAraRayhan.

Daydip,
2020.

My Possessive Boss [18+] [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang