chapter 2

2.7K 286 17
                                    


Keesokannya Sowon melangkahkan kakinya dengan perlahan sembari memasukan kedua tangannya ke dalam saku hoddie hitam yang dipakainya.

Kedua telinganya ia sumpal dengan airpod, Para siswa-siswi disini memperhatikannya dengan sinis namun Sowon tidak peduli yang terpenting adalah mengisi perutnya yang keroncongan sedari awal masuk pelajaran jam pertama dan kedua.

Sowon membeli Roti dan susu kotak hanya untuk sekedar mengganjal perutnya karena uang yang dia punya tidak cukup untuk membeli makanan-makanan yang tersedia dikantin yang terbilang cukup mahal.

"Jangan dekati dia"

"Kenapa?"

"Dia bodoh dan idiot, nanti kau tertular kebodohannya"

"Yup benar sekali bahkan sekedar membaca pun dia kesulitan"

"Ck padahal kakaknya sangat pintar bahkan kedua orangtuanya sekalipun"

Mendengar bisik-bisik disekitarnya membuat Sowon penasaran siapa orang yang dijauhi sama sepertinya namun berbeda kasus.

'eunha?'batin Sowon

Eunha menundukkan kepalanya mendengar perkataan murid-murid disini meski yang dikatakan oleh mereka memang benar adanya namun tetap saja itu menusuk hatinya.

Ini pertama kali Eunha menginjakkan kakinya dikantin karena selama ini dia selalu membawa bekal ke sekolah namun kebetulan hari ini dia penasaran dengan suasana dikantin jadi mencoba memakan bekalnya disini namun realita tidak sesuai dengan ekspektasi.

Srett

Suara kursi didepannya menarik perhatian Eunha,Eunha mendongakkan kepalanya dan melihat orang yang kemarin menolongnya duduk didepannya tengah meminum susu kotak.

"Cepat makan, bel sebentar lagi berbunyi"ucap Sowon dengan dingin.

Eunha tersenyum mendengarnya dengan diam dan lahap memakan bekalnya yang ia bawa.

Sowon memandangi Eunha,ia heran kenapa orang secantik dan seimut Eunha dijauhi, Kalo untuk dirinya dijauhi ia sudah tidak heran lagi karena pupil mata merah miliknya dan sudah terbiasa dari kecil.

"Khamsahamida"ujar Eunha setelah menghabiskan makanannya dan membereskan bekasnya.

"Go-gomawo"ucap Eunha dengan sedikit gugup,Sowon melirik dari sudut matanya diam tak mengatakan apapun.

Lalu Sowon beranjak dari duduknya dan pergi dari kantin meninggalkan Eunha yang memandangi Sowon dengan bingung.

Skip

Hari sudah sore terlihat Sowon tengah duduk  termenung diatas pagar sungai Han diantara orang-orang yang berlalu lalang.

"Hah...appa eomma sejujurnya aku ingin menemui kalian, tetapi kalian melarangku ikut"perempuan itu tersenyum kecut mengingat tentang kematian kedua orangtuanya.

"Setelah kepergian kalian hidup aku jadi menyedihkan appa eomma, orang-orang menjauhiku karena mata yang seperti appa ini, Apa appa juga mengalami hal yang sama sepertiku sewaktu dulu?, Aku kesepian disini dan merasakan hampa diruang hatiku karena dari dulu tidak pernah terisi mungkin saking terbiasanya sendirian aku merasa seperti mati rasa"ucapnya pada angin yang berhembus menerbangkan rambut hitam yang tergerai memancarkan pesonanya.

"SOWONNNN!"

Sowon menolehkan kepala ketika merasa namanya dipanggil oleh seseorang"Kyung oppa?"

"Hah...hah...akhirnya aku menemukanmu...hah..setelah sekian lama"ucapnya dengan tersengal.

"Wae?"tanya Sowon to the point

My BodyguardTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang