Didapur sedang sibuk-sibuknya membuat sarapan termasuk Eunha dan Sowon para maid sudah melarangnya namun Sowon mengatakan ia yang bertanggung jawab jika terjadi sesuatu pada Eunha serta Sowon juga memberikan sedikit pengertian pada maid disana termasuk bibi Chun yang merupakan kepala maid disini,untuk merbolehkan Eunha membantu memasak.
"Nona masukkan garamnya sedikit saja supaya tidak ke asinan"
"Apakah ini sedikit?"tanya Eunha menunjukkan garam yang ia ambil sesendok makan penuh.
"Astaga nona ini kebanyakan nanti bisa keasinan dan makanannya terbuang"jelas maid paruh baya itu yang bernama Chun
"Lalu harus sebanyak apa?"tanya Eunha memiringkan kepalanya.
Chun tersenyum lalu mengambil sendok teh dan mengambil garamnya 1/3 dari sendok teh"sebanyak ini nona"ucap bibi Chun menaburkan garamnya pada nasi goreng kimchi yang mereka masak.
"Ohhh"mulut Eunha membulat membentuk huruf O.
"Eunha boleh mencobanya?"tanya Eunha yang melihat bibi Chun mengaduk nasinya
"Boleh nona tapi hati-hati"
"Woahh terima kasih bibi Chun"senang Eunha mengaduk-aduk nasinya dengan semangat.
"Bibi terus setelah ini apa?"tanya Eunha sambil terus mengaduk-aduk.
Bibi Chun mematikan kompornya lalu mengambil mangkuk dan memasukan nasinya kedalam mangkuk hingga penuh dan meratakan bagian atasnya,Eunha memperhatikannya dengan serius yang mengundang senyum para maid disana termasuk Sowon karena Eunha terlihat menggemaskan dengan wajah seriusnya.
Menutup nasi goreng kimchi itu dengan piring lalu membalikkannya dan mengangkat mangkuk yang tadi digunakan.
"Woaahhh seperti masakan koki bintang lima"heboh Eunha bertepuk tangan.
"Eunha mau mencobanya"Eunha mengambil mangkuk yang sama dengan bibi Chun mengisi mangkuknya dengan nasi hingga penuh dan meratakannya lalu ia menutupnya dengan piring, membalikkannya mengangkat mangkuk itu.
"Woaahhh jinjja Eunha berhasil,bibi lihat Eunha berhasil yeay!"senang Eunha.
Kini dapur terasa lebih hidup dengan adanya Eunha, para maid disana juga senang melihat Eunha yang antusias membantu memasak ini merupakan langkah awal yang bagus, karena sebelumnya Eunha lebih sering dikamar, keluar kamar pun jika sedang ada orang tuanya.
Bibi Chun menghampiri Sowon yang sedang memotong bawang"nak Sowon apa yang anda lakukan pada Eunha, dia terlihat semangat sekali?"tanya bibi Chun.
"Hanya mengajaknya keluar membuat sarapan dan dia menerima ajakanku"jawab Sowon.
"Nak Sowon tolong jaga Eunha ya bibi percayakan padamu"
Sowon tersenyum mendengar permintaan bibi Chun tanpa diminta pun ia akan melakukannya.
Setelah selama sejam menyiapkan sarapan Eunha terduduk dikursi meja makan dengan lemas.
Mereka memaklumi karena ini baru pertama kalinya untuk Eunha.
"Sowon Eunha capek dan pegal"keluh Eunha
"Sini aku pijitin"Sowon memijat pundak Eunha, Eunha memejamkan mata menikmati pijatan tangan Sowon.
Tak berselang lama terdengar dengkuran halus dari Eunha,Sowon tersenyum tipis"aigoo"
Ia membiarkan eunha tertidur kasihan karena sudah bekerja keras membuat sarapan.
Eomma Jung dan appa Jung datang menghampiri meja makan dan mereka mengernyitkan keningnya melihat Eunha yang dipijit oleh Sowon sambil tertidur.
"Eunha kenapa?"tanya eomma Jung sedikit khawatir.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Bodyguard
FanfictionSowon merupakan orang yang dingin dan cuek,semenjak kedua orang tuanya meninggal dan dirinya diusir dari tempat tinggalnya karena telat membayar, Dia melamar pekerjaan menjadi bodyguard seorang anak dari CEO salah satu perusahaan terbesar dinegarany...