chapter 8

2.2K 261 18
                                    

"Yerin kau gila"

"Joy-ah ayolah"bujuk Yerin

"Yerin-ah aku sudah mendapatkan peringatan dari orang tuaku jika aku menurutimu maka ayahmu akan menarik sahamnya dari perusahaan keluargaku"

"Ck kalo begitu biar aku saja yang melakukannya"ucap Yerin kesal berjalan menghentakkan kakinya dengan menggerutu.

Brukk

"Aw"

Seseorang menabraknya,namun ia tidak meminta maaf ataupun menolongnya dan pergi begitu saja.

"Yakk haish sopankah begitu pada kakak kelasmu?"

"Unnie gwenchana?"

Yerin menolehkan kepalanya dan melihat Eunha membungkuk mengulurkan tangannya.

"Aku tidak butuh bantuanmu"ucap Yerin ketus dengan menepis tangan Eunha lalu pergi.

Eunha menatap sedih punggung Yerin"unnie~"lirihnya

"Aku bisa menjadi unnie mu"ujar Sowon

"Tidak boleh tidak ada yang bisa menggantikan posisi Yerin unnie,posisi Yerin unnie di hati Eunha sangat berharga sama seperti Sowon"

'Yerin lihatlah adikmu begitu menyayangimu meski sikap mu padanya tidak bisa di maafkan'batin Sowon

Eunha menggandeng tangan Sowon selama di lorong menuju kelas tidak mengetahui bahwa jantung Sowon berdegup kencang disertai pipinya yang memerah.

Banyak siswa-siswi yang memperhatikan mereka, karena moments uwu seperti ini sudah hal biasa bagi mereka semenjak Eunha dan Sowon dekat.

Eunha sudah kembali ke sekolah tetapi dengan syarat Sowon harus menempel padanya dan Sowon menyanggupi permintaan tersebut karena memang sudah menjadi pekerjaannya,jika mereka berpas-pasan dengan Lisa and the genk ataupun Wendy mereka hanya menatap wonha dengan sinis.

'syukurlah mereka tidak membuat ulah, appa Jung berhasil berbicara dengan para orang tua mereka'batin Sowon

.......

Diperjalanan pulang tiba-tiba mobil mereka ditembaki oleh seseorang beruntungnya mobil ini dimodifikasi anti peluru.

"Sowon~"ucap Eunha takut

"Eunha tenanglah aku akan berusaha"ucap Sowon menginjak pedal gas menambah kecepatan laju mobilnya.

Mobil hitam dibelakangnya mengikuti mobil Sowon, menempel padanya dengan jarak yang dekat.

Sowon fokus memperhatikan jalan begitu melihat persimpangan jalan didepannya yang sebentar lagi lampu merah,ia menginjak pedal gasnya lagi, Eunha memejamkan matanya meremas jok mobil didepannya menyalurkan rasa takutnya.

Melirik kaca spion mata Sowon membulat melihat orang yang memakai topeng mengeluarkan basoka dan siap menembakkan pelurunya.

"Sial!"umpat Sowon menambah kecepatan mobilnya hingga maksimum.

"Ayolah!"geramnya melihat angka dilampu merah menunjukkan 1 dan sebuah mobil tronton melaju kencang dari arah yang berlawanan.

Brrmmmm

Pegangan Eunha pada jok mobil semakin mengerat bahkan wajahnya pucat pasi merasakan takut sekaligus tegang saat mobil tronton yang sedikit lagi akan menghantam mobilnya.

Door

Duaaaarrrr

"Huh hampir saja"lega Sowon berhasil kabur dari kejaran mereka setelah melewati mobil tronton yang menghambat mereka dan mengehentikan mereka yang mengejar,namun ia harus tetap waspada barangkali ada serangan yang terduga.

My BodyguardTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang