"Sowon palli!"
"Iya-iya sabar"
"Kajja katanya mau mengajari Eunha main basket"ucap Eunha dengan antusias dan semangat.
Hari ini disekolah,kelas mereka terdapat pelajaran olahraga bagian jam kedua,mereka akan bermain basket dan akan dinilai.
Mereka semua pemanasan terlebih dahulu termasuk Eunha dan Sowon.
Priiittttt
"Pemanasannya cukup,kalian bagi tim perempuan dan perempuan, laki-laki dan laki-laki masing-masing terdiri dari dua tim,oke kita dimulai dari tim laki-laki terlebih dahulu dan para perempuan silahkan berlatih atau menonton tim laki-laki"perintah pak guru olahraga.
Para perempuan duduk dipinggir lapangan menyoraki dan meneriaki tim laki-laki dengan semangat berbeda dengan Eunha dan Sowon memilih untuk berlatih sebentar.
Sowon mengajari Eunha teknik dasar basket terlebih dahulu yaitu mendribble bola.
Ia menjelaskan dan memperagakan contohnya Eunha memperhatikannya dengan serius.
"Nah silakan dicoba"Sowon memberikan bolanya pada Eunha.
"Baiklah Eunha akan menunjukkannya pada Sowon"ujar Eunha dengan semangat.
Ia memantulkan bolanya dengan keras namun bola itu semakin kebawah dan bawah bukannya dipantulkan Eunha malah memukul bola basket itu hingga tidak stabil pantulannya dan bolanya menggelinding jauh.
Sowon mengambil bolanya"Eunha bolanya dipantulkan bukan dipukul, cukup beri gaya sedikit saja"
"Eh tapikan Eunha sudah melakukan seperti yang Sowonnie praktekkan tadi"
"Iya terlihat sama namun berbeda,aku ajari"Sowon berdiri dibelakang Eunha menaruh bolanya ditangan Eunha sementara tangannya memegang tangan Eunha.
"Seperti ini"
"Hoh Eunha mengerti sekarang, gomawo Sowon"senang Eunha menolehkan kepalanya ke samping dan...
Cup
Sowon membulatkan matanya terkejut begitupun dengan Eunha,keduanya mematung merasakan debaran jantung yang mengasyikkan bahkan bola basketnya sudah menggelinding entah kemana.
Priiittttt
Suara piluit menyentakkan mereka
"Mi-mianhae Eunha tidak sengaja anggap saja itu ucapan terimakasih Eunha pada Sowon yang sudah mengajari Eunha main basket"ucap Eunha dengan tersenyum tanpa tahu efeknya bagi Sowon meskipun itu hanya sebuah ketidaksengajaan Eunha mencium ujung bibirnya.
"Kajja"Eunha menarik tangan Sowon yang terdiam untuk bergabung dengan tim mereka.
"Baiklah satu dua tiga mulai!"
Priiittttt
Pertandingan dimulai namun Sowon mematung diam memperhatikan mereka dengan datar.
"ini bermain basket apa rebutan sembako?"ucap Sowon yang melihat mereka semua menggeroyok rebutan bola.
"Sowon,Eunha tidak bisa mendapatkan bolanya"keluh Eunha mempoutkan bibirnya
Sowon tersenyum melihat Eunha yang merajuk, Namun matanya membulat ketika melihat bola basket melayang ke arah Eunha.
"Eunha awas!"teriak Sowon berlari menghampiri Eunha.
Eunha mendongakkan kepalanya dan terkejut melihat bola basket yang mengarah padanya,ia memejamkan mata sembari menutupi kepalanya.
Grep
Hap
"Eh?"bingung Eunha yang tidak merasakan apapun malah yang ia rasakan sebuah pelukan hangat.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Bodyguard
FanfictionSowon merupakan orang yang dingin dan cuek,semenjak kedua orang tuanya meninggal dan dirinya diusir dari tempat tinggalnya karena telat membayar, Dia melamar pekerjaan menjadi bodyguard seorang anak dari CEO salah satu perusahaan terbesar dinegarany...