Hari ini Hana sendirian ke sekolah. Felix sedang sakit, sekujur tubuhnya dipenuhi lebam, terutama wajah nya. Tadi pagi Felix terus bersikukuh ingin berangkat ke sekolah, karena menurutnya luka itu tak ada apa-apa nya, Felix bilang itu hanya luka kecil, tapi tidak menurut Hana. Itu bahkan tidak bisa dibilang luka kecil, bayangkan mata Felix sebelah bengkak tak bisa terbuka seperti habis disengat lebah. Perut Felix juga, di tengah-tengah perut di atas pusar lebam. Lebam nya berbentuk bulat dan berwarna ungu kebiruan. Hana tau Felix kesakitan, maka dari itu ia tak membiarkan Felix ke sekolah hari ini.
Felix juga sebenarnya ingin ke sekolah karena ada satu alasan lagi, karena Hyunjin. Ia tidak akan membiarkan Hyunjin mendekati kembarannya barang sejengkal pun, menyentuh atau mengajak Hana berbicara, Felix tak akan membiarkan hal itu terjadi.
Felix juga sudah memperingati Hana tadi, untuk tidak usah dekat-dekat dengan Hyunjin. Hana juga sebenarnya tidak mau, seharusnya ia membenci Hyunjin, bukan?
"HANA!!"
Hana spontan menutup mata nya dan menggerutu dalam hati. Buku-buku yang aa di pelukannya ia genggam makin erat ketika mendengar suara itu. Suara orang yang memanggil nya. Hana tak menghentikkan langkah nya, gadis itu malah makin mempercepat langkah nya.
"HANA! TUNGGU- dapet..." kata Hyunjin yang kini sudah menggapai sebelah lengan Hana.
Gadis itu spontan berbalik dan menghempas kasar tangan Hyunjin menjauh dari nya. Terlihat jelas bahwa Hana tak suka dengan kehadiran Hyunjin.
"Na, lo daritadi gue panggil gak nyaut-nyaut. Jangan kacangin gue, Na..." ujar Hyunjin dengan raut wajah memelas dan nafas yang terengah-engah karena sedaritadi mengejar Hana.
Daritadi juga di kelas, Hyunjin terus mencoba mendekati Hana, mengajak gadis itu berbicara, tapi Hana hanya mengabaikannya dan terkadang pindah ke tempat lain dan berbicara dengan Jaemin.
"Apasih," celetuk Hana tak suka.
Hana berniat melangkahkan kaki nya lagi, tapi Hyunjin langsung menarik pergelangan Hana. Gadis itu terus meronta-ronta dan memberontak mencoba menghempas tangan Hyunjin, tapi tidak berpengaruh sedikitpun. Pemuda itu terus menarik paksa Hana, indra pendengarannya sengaja ia tulikan, ia tak memedulikan teriakan atau umpatan Hana yang ditujukan kepada dirinya.
"Lo apa-apan, sih!" Hana langsung menghempas kasar tangan Hyunjin saat mereka berdua telah berada di UKS.
Hyunjin berdiri menghalangi pintu, tanpa Hana sadari, Hyunjin mengunci pintu tersebut.
"Minggir! Gue mau ke perpus!" Hana mencoba menyingkirkan Hyunjin, tapi cowok itu bersikukuh berdiri di sana menahan pintu. Hyunjin tak bergerak ataupun bergeser sedikitpun.
"MINGGIR GAK!" Gertak Hana emosi karena Hyunjin tak membiarkannya keluar. Nafas nya naik turun, matanya membulat sempurna karena kesal.
Hyunjin hanya diam menatap Hana yang emosi. Posisi nya tak ia rubah sedikit pun, masih dalam posisi berdiri di depan pintu.
"Gak punya telinga apa ya lo?! Gue bilang awas ya awas!" Hana mencoba menggeser Hyunjin dengan tubuhnya, tapi Hyunjin benar-benar tak bergeser sedikitpun.
"Lo marah sama gue? Gara-gara mukul Felix?"
Seketika Hana bernafas sarkas. Pertanyaan macam apa itu?
"Pertanyaan lo gak ada yang lain?" Kata Hana sarkas sambil berkacak pinggang.
Hyunjin terus-terusan menatap manik mata Hana, tatapan Hyunjin membuat Hana risih.
"Suer Na, bukan gue duluan. Felix bilang dia gak bakalan biarin gue sama lo ketemu-"
"Ya terus apa masalahnya? Lo juga gak berhak ketemu gue!" Potong Hana cepat dengan nada tinggi. Hyunjin bungkam.

KAMU SEDANG MEMBACA
Bully You | Hwang Hyunjin
ФанфикHwang Hyunjin sangat membenci perempuan bernama Lee Hana. Ia membenci gadis itu lebih dari apapun. Hana sempurna di mata semua orang, namun tidak di mata Hyunjin. Sampai akhirnya ia menyadari sesuatu tentang Hana. Disitulah keadaan berbalik sempurna...