Bagian 23

18.9K 3.3K 282
                                    

Jam istirahat telah tiba, Hana sebenarnya hanya ingin berdiam diri di kelas sembari mengerjakan tugas sembari mendengarkan lagu. Namun ponsel nya tiba-tiba berbunyi, menandakan ada sebuah pesan masuk.

🐶: Han?
🐶: dmna?
🐶: pengen ktemu
🐶: di rooftop

Hanya melihat beberapa pesan itu, senyuman tulus terbentuk di wajah manis nya. Tak bisa dipungkiri bahwa ia senang. Hana hanya membaca pesan dari orang itu, tanpa membalas nya.

Baru saja ingin berjalan, satu notif kembali berbunyi, membuat langkahnya terhenti dan kembali melihat ponsel nya. Layarnya menyala dan raut wajah nya menjadi datar saat melihat siapa yang mengirimi nya pesan.

XXX: Hana?
XXX: jangan blokir gue lagi.
XXX: ini gue, Yeji
XXX: gue pengen ketemu sma lo🥺
XXX: gue udah didepan sekolah lo
XXX: maaf
XXX: pliss keluar ya
XXX: p
XXX: satu menit ajaaa
XXX: gpp kok

















"Yeji..." gumamnya.

Matanya menjadi berkaca-kaca hanya karena satu nama. Yeji. Matanya berkaca-kaca, namun raut wajahnya terlihat datar, tanpa eksperesi.

Padahal, dalam hati ia juga sangat merindukan Yeji dan yang lain. Tapi entah mengapa, pikiran dan tubuhnya tidak ingin melihat Yeji dan yang lain.

Dan soal blokir, itu bukan Hana yang memblokir, tapi jaemin dan Felix.

Sebutir cairan bening lolos dan dengan cepat ia menghapusnya dan berjalan dengan cepat keluar, menujur rooftop.

Sedangkan di sisi lain, Felix yang juga berada di kelas dengan Lino dan Jisung pun memandangi Hana yang berjalan keluar.

Tapi firasat Felix tidak enak tentang Hana.

Dan sebuah notif berbunyi dari ponsel Felix.

Yeji: Lix, tolong gue kali ini ajaa
Yeji: gue pengen ketemu Hana
Yeji: jangan sampe ketauan Hyunjin tapi🥺

Felix memutar bola matanya malas dan mendengus sebal. Kenapa masa lalu Hana selalu saja melibatkannya. Sejujur nya, Felix benci. Sangat benci kepada semua orang. Ia tidak ingin bertemu, terlibat dan berteman dengan siapapun, selain Hana. Ia hanya ingin hidup berdua dengan kembarannya, tapi kembarannya malah menolak kehadirannya dan mengatakan bahwa ia harus berteman dengan yang lain dan harus menjauhinya.

"Lix."

Lino menepuk bahu Felix, membuat lamunan cowok itu terbuyar.

"Apa?" Kata Felix dengan sebelah alis yang ia naikkan.

Jisung yang aa disitu hanya menatap Felix dengan tatapan tak terbaca. Sebelah alis Jisung pun naik, seakan-akan ada sesuatu yang tidak beres dan akan terbongkar sekali lagi.

Lino langsung melempar dua buah baju kaos berwarna putih kebesaran. Dan Felix hanya menatap baju itu datar.

"Itu, baju lo kan?"

Felix menaikkan kedua alisnya dan tangannya berniat mengambil baju itu." Dapet darimana."

"Dari Hana."

Sontak tangannya yang tadi ingin mengambil baju pun terhenti dan matanya membulak walau hanya sedetik. Kepalanya ia dongakkan untuk menatap Lino dan Jisung secara bergantian.

"Lo ada hubungan apa sama Hana?" Tanya Jisung dan memajukan langkahnya mendekati Felix.

Dengan sigap, Felix berdiri tegak. Aura nya terlihat sangat hitam dan suram. Aura kuat ini yang hanya dimiliki Felix seorang. Wajahnya jadi lebih datar daripada tadi.

Bully You | Hwang HyunjinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang