Hwang Hyunjin sangat membenci perempuan bernama Lee Hana. Ia membenci gadis itu lebih dari apapun.
Hana sempurna di mata semua orang, namun tidak di mata Hyunjin. Sampai akhirnya ia menyadari sesuatu tentang Hana.
Disitulah keadaan berbalik sempurna...
Udah pada tidur ya? Gue update nih, ternyata urusan gue cepet banget kelar alhamdulillah. Kirain lama banget wehh✌🏻
•••
Hyunjin melangkahkan kaki nya masuk menuju rumahnya yang terbilang sangat mewah. Tidak ada kehangatan ataupun kasih sayang saat ia baru memasuki rumahnya sendiri, hanya ada aura sunyi dan suram.
Keadaannya makin suram saat ia melihat sang Papah duduk di sofa sambil menatap kedatangannya. Sontak Hyunjin menghentikkan langkahnya dan makin menggenggam erat perban yang terlilit di tangan kanannya.
"Darimana? Baru pulang jam segini?" Tanya In Yeop sambil menyeruput teh hangat dan melirik ke arah jam dinding yang sudah menunjukkan pukul lima sore." Tadi agensi nelpon katanya kamu gak ke agensi hari ini."
Hyunjin diam, ia menunduk dalam-dalam tak berani menatap sang Papah.
"JAWAB DARIMANA!" Gertak In Yeop dan melemparkan cangkir teh tersebut ke lantai.
Hyunjin spontan menutup matanya karena terkejut." Aku ada urusan."
"URUSAN APA! KAMU SENGAJA GAK DATENG APA GIMANA! RANGKING KAMU KEGESER SAMA TRAINEE LAINNYA! KAMU KIRA PAPAH GAK TAU!" Mata In Yeop merah emosi, nafasnya naik turun mencoba bersabar tapi tidak bisa.
"Aku capek, Pah..." lirih Hyunjin.
In Yeop makin marah mendengar jawaban Hyunjin." NGOMONG TUH YANG KERAS! KAMU ANAK LAKI-LAKI NGOMONG YANG TEGAS JANGAN BISIK-BISIK KAYAK CEWEK! PAPAH GAK PERNAH DIDIK KAMU KAYAK GINI YA!"
"Aku bilang aku capek!" Tegas Hyunjin menatap sang Papah marah.
"YA EMANG CAPEK! KAMU CAPEK DULU BARU SUKSES! MAU ENAK-ENAK NYA AJA!"
Tangan Hyunjin terkepal kuat. Luka nya yang hampir mengering itu mulai mengeluarkan darah lagi.
"Pah! Hyunjin gak pernah mau jadi idol! Kenapa Papah selalu maksa! Kenapa! Mau tunjukin ke Mamah kalo Papah bisa didik Hyunjin sukses kayak Yeji! Iya! Aku sama Yeji beda Pah! Aku gak minat sama kerjaan kayak gini!" Tutur Hyunjin penuh penekanan tiap kata nya.
"KAMU INI HARUSNYA BERSYUKUR BISA HIDUP SAMA PAPAH! GAK USAH BAWA BAWA YEJI SAMA MAMA KAMU! MEREKA UDAH GAK ADA URUSANNYA SAMA PAPAH!"
"Lah!? Jelas ada dong! Yeji anak Papah! Saudara aku juga! Mamah Mamah aku! Istri Papah juga! Walaupun kalian udah cerai Mamah Irene tetep Mamah aku!"
"YAUDAH SANA TINGGAL SAMA MAMAH KAMU! SANA!"
Hyunjin menatap In Yeop dengan nafas memburu. Matanya penuh dengan dendam. Ia sangat dendam. Harusnya dulu ia tinggal dengan Mamah Irene saja, Mamah Irene selalu mendukungnya apapun itu. Tapi ia juga tidak terlalu akur dengan saudara kembarnya.
"Kenapa? Belom bisa move on sama first love?"
Hyunjin melempar tasnya ke lantai marah dan langsung pergi keluar dari rumah. Ia tak memedulikan Papah nya yang tengah berteriak tak jelas memanggil namanya. Hyunjin sangat lelah.
"ANJING!" Umpat Hyunjin terus menerus.
Tiap langkah nya tak pernah absen dengan umpatan. Ia berlari tak tentu arah. Ia sangat membenci Papah nya, ia ingin tinggal dengan Mamah nya, tapi ia juga gengsi.
Orang tua nya sudah bercerai saat Hyunjin baru masuk SMP. Saat itu pula ia terpisah dari saudara kembar nya, Yeji dan Mama Irene. Ia tak pernah lagi mendapatkan kasih sayang seperti yang Mama Irene lakukan kepadanya. Papa nya terlalu keras mendidiknya dan selalu memarahi atau memukul nya setiap kesalahan kecil yang ia perbuat. Bukan pukulan biasa atau hukuman pada umumnya, bukan. Segala hal yang Papah In Yeop lakukan pada nya tidak pantas dilakukan kepada manusia.
Sang Papah mendengar kabar jika Yeji ternyata akan menjadi idol, lalu Papa nya memasukkannya ke agensi yang sama dengan Yeji agar ia bisa bersaing dengan Yeji dan agar Papah nya itu bisa menunjukkan kepada Mamah nya jika ia mendidik Hyunjin dengan benar.
Tapi saat menjadi Trainee, ia bukannya bersaing dengan Yeji, tapi malah bersaing dengan Hana. Mereka berdua selalu berada di peringkat satu dan dua secara bergantian. Saat itu juga ia membenci Hana, karena Sang Papah tau peringkat Hyunjin tergeser oleh seorang perempuan.
Hyunjin berhenti berlari dan mulai mengeluarkan ponsel nya. Tangannya memencet salah satu kontak dan hanya butuh beberapa detik agar panggilan tersambung.
"Halo?" Tanya orang di seberang sana.
"Lo dimana?"
"Di rumah. Kenapa?"
"Ketemuan di Taman."
"Buat apa?"
"Gue butuh lo, Han..."
Di sisi lain, seorang gadis berambut sebahu tengah berdiri di pinggir rooftop sekolah sambil menatap kosong jalan yang ada di bawahnya. Kaki nya perlahan termundur kebelakang, langkah nya ia gagalkan untuk melangkah jatuh ke bawah karena panggilan telpon nya.
Percobaan bunuh diri ia gagal kan hanya karena suara putus asa di seberang sana.
"Gue butuh lo, Han..."
"Cuman lo yang bakalan ngertiin gue..."
Hanya karena kalimat itu, Hana mengurungkan niatnya untuk melompat dari rooftop sekolah. Kaki nya mulai termundur ke belakang dan terduduk lemas. Seluruh tubuhnya bergetar hebat, ia tak sadar dengan apa yang baru saja akan ia lakukan.
Detik itu juga ia merasa seperti orang jahat. Otak nya memutar wajah Felix, senyuman Felix, tingkah manja Felix. Hana bisa mendengar suara Felix terputar jelas di otak nya.
"Makasih Tuhan..."
"Jangan bunuh diri, jangan bunuh diri Hana..."
"Jaga Felix sayang..."
Kalimat itu, bukan Hana yang mengatakannya. Tapi di otak nya, tercetak jelas wajah Felix yang mengatakan kalimat-kalimat itu sambil menangis dan berlutut di hadapannya. Ia ingat jelas mimpi hari itu, mimpi dimana ia bertemu kedua orang tuanya dan mereka mengatakan untuk menjaga Felix. Hana ingat jelas mimpi itu.
Air matanya menetes, dada nya dipenuhi rasa sesak. Ia terlalu egois.
"Maafin Hana, Tuhan..."
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Guys tolong banget yang tau caranya supaya font kayak kecoret itu gimana?? Pliss gua butuh banget ini, untuk kebaikan kita bersama. Gua gak bisa lanjut klo gk ada font bgtu:(( itu cmn bisa di wa doang btw, gue coba di wp kagak bisa:((