33. Surprise

719 136 130
                                    

Semua orang terkejut melihat kehadiran Minhee yang sangat mendadak. Mereka memandangnya dengan tatapan tak percaya. Termasuk para petinggi perusahaan. Sedangkan si empu malah tersenyum senang. Dia tidak peduli dengan tatapan yang dilayangkan. Kali ini fokusnya sudah pada rencana awal. Yaitu melenyapkan orang-orang yang telah membuatnya menderita.

"Selamat malam" Sapanya lembut sambil menatap rivalnya.

Jung Hani membulatkan matanya, dan napasnya memburu.

"Selamat atas perilisan produk terbarumu, eomma" Imbuh Minhee sambil menekan kata 'eomma'

"K-kau" Ibu tirinya menatap tajam dirinya.

Tak lama para wartawan memotretnya, cahaya flash memenuhi ruangan. Suara bising dari yang lainnya turut terdengar cukup ramai. Keduanya masih setia saling bertatapan tanpa peduli dengan keadaan sekitar.

Kini Minhee berdiri di atas panggung dan di depannya sudah ada mic yang diletakkan di atas meja tinggi. Wajahnya yang berseri membuat banyak orang berdecak kagum akan parasnya. Senyuman manis yang muncul pada bibirnya juga memberikan kesan menenangkan.

"Selamat malam. Perkenalkan, saya Kang Minhee anak dari mendiang Kang Minho. Saya sengaja hadir pada acara hari ini untuk memberikan ucapan selamat pada ibu tiri saya Jung Hani. Saya senang bahwa semuanya berjalan dengan lancar. Untuk kedepannya saya berharap mendapat respon positif dari masyarakat" Ucapnya dengan sopan namun, terdengar tegas.

"Sebelumnya Jung Hani mengatakan kalau anda berada di Amerika, untuk melakukan pengobatan. Apa itu benar?" Tanya salah satu wartawan.

Wanita bermarga Jung beserta antek-anteknya langsung menegang. Mereka bertiga sedang cemas bukan main, takut kalau Minhee akan membongkar semuanya. Saat Hani akan menjawab, anak tirinya sudah terlebih dahulu berbicara.

"Itu benar" Jawabnya.

Sontak Hani menatap Minhee. Sedangkan sahabatnya Junho terus melihatnya dengan tatapan yang tidak bisa diartikan.

"Saya berada di Amerika selama kurang lebih 6 bulan untuk penyembuhan mata, dan kebetulan sekali hari ini adalah hari ulang tahun saya yang ke-21 tahun. Saya ingin mengucapkan terima kasih pada Cha Junho. Terima kasih karena sudah memilih hari spesial ini. Kau memang sahabat terbaikku" Minhee menolehkan kepalanya menatap sang sahabat yang duduk kaku di tempatnya.

Dia seakan tahu kalau Minhee sama sekali tidak berterimakasih padanya, dia tahu jika Minhee tidak bersungguh-sungguh dengan ucapannya. Tak pernah terdengar barang sekali seumur hidupnya, bila sahabatnya akan sehalus dan begitu menusuk seperti ini. Junho kemudian menyadari sesuatu. Bahwa Kang Minhee sahabat kecilnya, telah berubah menjadi sesuatu yang sangat berbeda. Seseorang yang penuh akan ambisi dan kebencian. Tatapan tajamnya mengingatkan dirinya pada mendiang Kang Minho.

"Kalau begitu, selamat ulang tahun Kang Minhee-ssi"

"Terima kasih" Balasnya.

"Lalu apa rencana anda setelah ini? Karena kondisi kedua mata anda sudah membaik. Apa anda akan mengambil alih perusahaan?"

Minhee tersenyum senang. Dia menyempatkan melihat ke arah Yunseeong yang berdiri di antara tamu lainnya sambil menyilang kedua tangan di depan dada. Lelaki tersebut mengangguk padanya. Minhee pun membalasnya pula.

"Pertanyaan bagus. Saya secara sengaja melepas perusahaan milik mendiang ayah saya"

"Kenapa anda melakukannya?"

"Sebenarnya, bukan tanpa alasan. Tapi karena saya sudah menghandle perusahaan lain"

"Perusahaan apa yang sedang anda tangani sekarang?"

Blind - HwangminiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang