"Apakah kita pernah bertemu sebelumnya?" Tanya Minhee dengan tatapan lurus.
Yunseong menjadi salah tingkah. Dia mencoba menutupi hal itu.
"Ah.......... A-aku rasa ini adalah pertemuan pertama kita" Jawabnya senetral mungkin agar tidak menimbulkan kecurigaan.
Minhee terdiam sebentar lalu berkata, "Benarkah?"
"Ya, itu benar. Aku bahkan baru melihatmu hari ini"
"Maafkan aku kalau begitu" Kata Minhee dengan sedikit canggung
"Ya, tidak apa-apa"
"Oh ya aku dengar bahwa ayahmu memiliki yayasan?" Yunseong mengalihkan pembicaraan.
"Benar. Ayahku memiliki yayasan panti asuhan sejak 10 tahun lalu"
"Lalu, siapa yang memegang kendali sekarang?"
"Ada sekretaris Cha yang masih mengurus yayasan itu. Terkadang aku juga turut membantu"
"Kau ikut membantu?" Tanya Yunseong dengan penasaran.
"Iya. Aku ke sana setiap 1 bulan sekali atau 2 kali. Untuk bertemu dengan anak-anak yang tinggal di sana" Balas Minhee dengan posisinya yang saat ini memegang pinggiran balkon.
"Memangnya apa yang kau lakukan?"
"Hanya bermain dengan anak-anak di situ, mereka sangat lucu dan baik" Ucap Minhee dengan senyuman tipis mengingat anak-anak kecil yang tinggal di yayasan panti asuhan milik ayahnya.
"Kau suka anak kecil?"
"Tentu"
"Aku juga"
"Benarkah?" Minhee bertanya dengan cukup kaget.
"Iya. Mereka ibarat seperti sebuah kapas. Sangat lembut, polos, dan bersih" Ujar pria bermarga Hwang.
"Kau benar. Mereka sangatlah polos" Minhee menyetujui ucapan pria yang ada di sampingnya.
"Tetapi, kapas sangat mudah dihancurkan dan mudah kotor atau ternodai, dibuang jika sudah tidak terpakai. Kapas sangatlah rapuh. Sama halnya dengan anak-anak. Mereka sangat mudah dibodohi dan dihancurkan. Pada akhirnya mereka akan dibuang jika, tidak berguna" Yunseong menunjukkan senyuman yang aneh.
Minhee ingin membalas ucapan pria itu, tetapi Junho sudah datang.
"Min, ayo kita pulang" Ajaknya.
"Pulang?"
"Iya min. Ini sudah cukup malam untukmu. Kau harus segera istirahat"
"Tapi, acaranya bahkan belum selesai"
"Tidak apa, ada ayahku"
"Baiklah"
Setelahnya Junho izin pamit pada Yunseong yang berdiri di situ.
"Permisi. Kami duluan" Pamitnya dengan sopan.
Yunseong hanya menganggukkan kepalanya. Junho berjalan sambil memegang lengan Minhee. Namun langkahnya terhenti saat orang yang digandengnya menghentikan jalannya. Dia menolehkan kepalanya sedikit ke arah pria yang masih berdiri tak jauh darinya.
"Kau salah tentang itu dan tidak seharusnya kau berkata demikian" Kata Minhee dengan dingin.
Dia lalu berjalan meninggalkan ruangan itu bersama sahabatnya yang tidak tau apa-apa. Yunseong tersenyum sambil berkata. "Kena kau Kang Minhee"
Sejak tadi Minhee hanya diam saja. Membuat Junho bertanya-tanya.
"Ada apa min?"
"Aku tidak apa-apa Jun"
KAMU SEDANG MEMBACA
Blind - Hwangmini
Roman d'amourKang Minhee adalah seorang anak pemilik perusahaan ternama di Korea Selatan. Dia anak yang hidup dengan bergelimang harta. Namun, selama itu dia tidak pernah hidup bahagia. Minhee memiliki sifat yang dingin. Dia kehilangan penglihatannya sejak umurn...