30. Universe

836 167 124
                                    

!ATTENTION!
This chapter will have a long part, be focus on every detail of the story. Take a deep breath, relax yourself, and bring a snack or drink to accompany you.

❤️Enjoy guys❤️

















































Minhee kecil tengah duduk meringkuk di sudut kamarnya. Dengan lampu yang dimatikan. Ruangannya gelap gulita, udara juga terasa sedikit pengap, dan heningnya suasana membuat siapapun pasti takut jika ditinggalkan sendirian. Namun, berbeda dengannya yang malah terlihat sengaja melakukan ini semua.

Tiba-tiba pintu kamar dibuka oleh seseorang yang tak lain adalah ayahnya. Kang Minho bergegas menyalakan lampu dan berjalan cepat ke arah anaknya. Wajah Minhee sudah seperti orang linglung. Pandangannya kosong lurus ke depan. Bahkan ketika ayahnya menanyai keadaannya, Minhee tak bergumam apapun.

Setelah kejadian tersebut Kang Minho membawanya ke dokter. Katanya Minhee mengalami trauma pasca kecelakaan. Ia jadi sulit tidur, kerap bermimpi buruk, dan suka mengamuk. Sehingga Minhee harus menjalani perawatan secara intens. Sang ayah yang mendengar hal tersebut sangat sedih. Hatinya hancur ketika anaknya harus mengalami berbagai hal buruk.






































4 bulan sebelumnya.

Minhee kecil terlihat murung di halaman belakang rumahnya. Ia duduk di sebuah ayunan di bawah pohon dan kepalanya tertunduk. Tidak ada siapapun yang menemaninya.

Dia teringat akan perpisahan kedua orangtuanya yang terjadi 1 bulan lalu. Minhee yang periang menjadi lebih diam. Tangannya memegang sebuah figura kecil, terdapat fotonya bersama keluarganya ketika berjalan-jalan di pantai. Hari itu menjadi hari yang paling bahagia untuknya. Namun, itu juga menjadi hari terakhir mereka liburan.

Minhee kecil mengusap figura tersebut dengan pelan. Air mata menetes jatuh mengenainya.

"Hiks! Eomma!" Dia mulai menangis sambil mendekap foto itu ke dadanya.

"Aku merindukanmu! Hiks!"

































ANOTHER FLASHBACK

Mina dan Minhee tengah bermain-main di dalam rumah. Mereka berlarian di siang hari selepas pulang sekolah. Keduanya tidak merasakan lelah sama sekali. Sang ibu yang baru saja keluar dari dapur langsung tersenyum melihat kedua anaknya.

"Aigoo! Jangan berlari terlalu kencang nanti kalian jatuh" Peringatnya yang kemudian kembali ke dapur menyiapkan makan siang.

Tak lama, Mina terjatuh. Gadis itu menangis karena merasakan sakit di bagian kakinya. Minhee terkejut dan menoleh ke arah sang kakak. Dia bergegas ke sana.

"Hiks!"

"Jangan menangis kak"

"Sakit"

"Aku akan membantumu"

Mereka berjalan bersama dengan Minhee yang merangkul dan menuntun kakaknya yang terluka.

"Eomma" Panggil Minhee.

Sang ibu terkejut melihat putrinya yang kakinya memar.

Blind - HwangminiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang