25. Promise

1K 193 255
                                    

Yunseong melihat Minhee yang tersenyum senang. Dia juga melihat sebuah kue yang ada di meja. Walau bentuknya tidak terlalu rapi tapi Yunseong tidak masalah dengan itu. Hatinya justru menghangat melihat Minhee yang sepertinya bahagia. Tapi apa yang terjadi ketika dia mengatakan yang sebenarnya tentang ibu dan kakaknya?

Apa Minhee akan tetap bisa tersenyum seperti ini?

Apa Minhee bisa menerima kenyataan kalau keluarganya sudah tidak menganggapnya lagi?

Yunseong bahkan tidak bisa membayangkannya. Dia tidak mengerti bagaimana bisa keluargaa Minhee melakukan itu demi uang.

Bukankah seharusnya ibu Minhee menolaknya? Supaya bisa bertemu dan melihat anaknya. Tapi dia malah berbuat sebaliknya. Atau setidaknya berusaha untuk menemui Minhee. Menanyakan keadaan dan mengunjunginya. Uang memang sekejam itu. Uang bisa membeli segalanya termasuk keluarga.
Yunseong tahu kalau Minhee sangat merindukan ibunya. Minhee juga butuh kasih sayang yang selama ini tidak didapat olehnya.

Apa salah jika Minhee meminta haknya?

Seumur hidup Yunseong baru melihat orang seperti itu. Bahkan kedua orangtuanya rela menukarkan nyawanya demi dirinya. Dia sangat bersyukur, setidaknya orangtuanya begitu menyayanginya dan selalu memberikan perhatian padanya hingga ajal menjemput. Berbeda dengan Minhee yang harus hidup dengan angan-angan kalau ibu dan kakaknya masih menyayanginya, padahal kenyataannya berbeda. Perasaannya pasti akan jauh lebih sakit dibanding dirinya. Dikhianati oleh orang tersayang adalah hal yang tidak pernah bisa Yunseong bayangkan. Kini dia menatap Minhee dengan dalam. Matanya sudah berkaca-kaca. Hatinya serasa diremas dan dijatuhi benda yang berat.

"Aku membuatkan cheesecake untukmu! Aku diberitahu kalau ini adalah kue kesukaanmu. Maaf kalau tampilannya buruk, aku baru pertama kali memasak jadi tidak tahu—" Ucapnya dengan sangat antusias.

Yunseong tidak kuat lagi. Dia langsung berjalan dan memeluk tubuh ramping itu dengan erat. Minhee sempat terhuyung ke belakang. Dapat dirasakan apabila seseorang sedang memeluknya.

"A-ada apa?"

"M-maafkan aku" Katanya berkaca-kaca. "Aku minta maaf Minhee-ya" Yunseong mulai menangis tertahan, dia tidak dapat membendung lagi perasaannya ketika melihat Minhee.

"T-tenanglah" Minhee menepuk pelan punggung Yunseong.

Selang beberapa saat pelukan tersebut terlepas. Wajah Yunseong sudah memerah, dan air mata yang sudah memenuhi wajah. "Ada apa? Kenapa kau menangis? Apa aku berbuat salah?" Tanya Minhee dengan polos.

"Aniya"

"Lalu?"

"A-aku, tidak apa" Yunseong mengusap airmata. "Kau membuat cheesecake untukku?"

"Iya! Ini" Minhee beralih memegang bagian piringnya.

"Maaf, kalau bentuknya jelek. Aku sempat kebingungan saat memasaknya"

"It's okay"

Yunseong mulai memotong kue tersebut dan meletakkanya di piring yang lebih kecil. Dia memasukkan potongan kue itu ke dalam mulut. Minhee sudah tegang di tempatnya dan menelan ludah karena gugup. "B-bagaimana? Tidak enak, ya? Pasti aneh ya?"

"Ehm—"

"Jangan bicara! Pasti tidak enak! Aku sudah tau ini akan terjadi" Ucapnya dengan lesu.

"Rasanya tidak buruk"

"Maksudmu?"

"Aku tidak bilang kalau cake ini tidak enak"

"Lalu?"

"Setidaknya masih bisa dimakan"

"Benarkah? Aku ingin mencobanya"

"Biar aku saja" Yunseong mengambilkan kue untuk Minhee.

Blind - HwangminiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang