29. Fragile

856 152 90
                                    


"Cha Junho" Kata Minhee. Yunseong menyipitkan matanya tak mengerti. "Aku ingin membunuhnya" Imbuhnya dengan tajam. Si pemilik rumah terkejut begitu mendengarnya. Dia tidak paham dengan apa yang dikatakan oleh Minhee. Tubuhnya serasa kaku, seluruh sarafnya terasa menegang.

"A-apa yang kau maksud?" Tanyanya.

"Dia! Aku sudah muak dengannya!"

"Tapi—"













































FLASHBACK


Minhee duduk di sofa sambil menyalakan tv. Ada segelas teh hangat di meja yang menemani. Dia sudah keluar dari kamar, mungkin karena kondisinya sudah membaik. Hari sudah menjelang sore, udara juga sedikit lebih dingin. Sejak tadi Minhee hanya diam saja sambil mendengarkan siaran. Acara berganti pada sebuah berita. Di sana mereka sedang membahas tentang Kang's Group yang berencana akan merilis produk terbaru. Cha Junho sebagai selaku penanggung jawab, mengatakan bahwa ia mendapatkan ide ini karena seseorang.

"Ya, memang ada terobosan baru untuk produk ini yang akan kami rilis. Saya selaku penanggung jawab, akan terus memberikan perhatian penuh. Saya harap masyarakat dapat memberikan respon positif" Ucapnya.

"Lalu apa yang membuat produk terbaru ini berbeda dengan sebelumnya?"

"Perbedaannya ada di segi kecanggihan dan lebih ramah lingkungan. Poin utama produk ini adalah bisa digunakan untuk seluruh masyarakat, terutama bagi sebagian orang yang memiliki kekurangan. Saya juga menambahkan sensor serta asisten pribadi untuk alat ini layaknya Siri" Jelasnya.

"Darimana anda mendapatkan ide tersebut?"

Junho sedikit tersenyum. "Saya memiliki sahabat yang kehilangan penglihatannya. Dia adalah orang yang tangguh, setiap minggu dia selalu berlari. Saya jadi terinspirasi darinya"

"Apa yang kau maksud adalah Kang Minhee?"

"Benar! Sampai saat ini dia selalu menjadi orang yang membuatku terus bersemangat dan mendapatkan banyak ide"

Minhee yang mendengarkan hal tersebut mulai meremat remote tv dengan kuat.

"Munafik!" Cercanya tajam.

"Hubungan kalian pasti sangat baik"

"Iya, kami sudah dekat dari kecil"

"Berengsek!"

Minhee sudah sangat kesal dan langsung mematikan saluran tv itu dengan cepat. Nafasnya memburu dan dia sudah menampakkan kekesalan.


FLASHBACK END
















































"Aku ingin dia lenyap dari dunia ini" Minhee berucap dengan perasaan membara.

"Kenapa sangat tiba-tiba?"

"Aku hanya tidak ingin mendengar namanya lagi"

Yunseong kemudian mendecih pelan. "Memangnya kau bisa melakukannya?"

"Mwo?" Minhee tampak sedikit bingung.

"Apa kau benar-benar ingin membunuhnya?"

Yang ditanya terdiam. "Lihatlah, kau bahkan tidak yakin dengan keinginanmu. Lebih baik kembalilah istirahat, jangan paksa tubuh dan pikiranmu untuk hal yang tidak berguna" Yunseong kembali berjalan.

Blind - HwangminiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang