"Kau sudah merencanakannya?" tanya Changwook si asisten.
"Tentu" balas Yunseong senang.
"Kau akan membunuhnya?"
Yunseong menaikkan bahunya.
"We will see" katanya.
Sang asisten hanya diam tidak menjawab.
:
:
:
:Setelah kejadian itu suasana hati Minhee memburuk. Emosinya jadi tidak terkendali.
Namun, dia selalu menahannya dengan cara mendengar suara ibunya. Ya, Minhee memiliki sebuah mp3 yang berisikan nyanyian sang ibu dan beberapa ucapan untuknya.
Seperti.
"Kang Minhee adalah yang terbaik"
"Anakku memang hebat"
"Eomma sangat menyayangimu"
Rekaman itu seakan adalah obat baginya. Semenjak ibunya pergi dia selalu mendengar itu setiap akan tidur atau disaat dia rindu dengan ibunya.
Minhee menangis mendengarkan rekaman itu. Setelah ibu dan kakak perempuannya pergi, dia tidak memiliki teman bicara. Semua terasa kosong baginya.
Harta? Kekayaan? Rumah mewah? Mobil mahal? Makanan enak? Baju branded?
Dia tidak butuh itu semua. Dia hanyalah seorang anak yang haus akan kasih sayang. Tetapi, takdir baik tidak memihak padanya. Keluarganya hancur, orangtuanya bercerai, ibu dan kakak perempuannya meninggalkannya entah kemana, ayahnya meninggal.
Pada awalnya sang ayah sangat memperhatikannya. Namun, semua berubah saat wanita itu datang. Ayahnya menjadi semakin sibuk dengan urusannya sendiri. Sehingga tidak memiliki waktu untuknya.
Ditambah saat Minhee mengalami kejadian buruk dari teman-temannya. Sang ayah, semakin melarangnya untuk melakukan banyak hal. Dia, harus berdiam diri di rumah. Tidak boleh pergi kemanapun tanpa seizinnya.
Minhee merasa kesepian setiap hari. Di saat semuanya mulai membaik, sang ayah tiba-tiba meninggal membuatnya semakin tidak kuat untuk menghadapi semuanya. Apakah hidup seberat ini? Dosa apa yang telah kubuat? Apakah aku bisa menemukan orang yang tulus menyayangiku?
Pemikiran itu terus menghantuinya. Dia sedih tentu saja. Siapa yang tidak sedih ditinggal oleh orang terkasih.
Menangis?
Pastinya.
Minhee bahkan sering menangis di kamarnya.
Tapi, tidak banyak yang tahu akan hal itu. Semuanya selalu dia pendam sendiri. Dia, tidak ingin berbagi kesedihan pada orang lain. Menjadi sosok yang dingin dan cuek bukanlah keinginannya. Semua itu terjadi karena keadaan yang memaksanya.
Minhee dulu adalah anak yang sangat ceria, suka menolong, ramah terhadap teman. Semua menyukai sifatnya yang baik. Namun, setelah kejadian-kejadian menimpa dirinya. Dia berubah. Menjadi sosok yang dingin seperti es. Entahlah, biarkan waktu yang menjawab bagaimana nasibnya ke depan. Dengan posisi duduk di kasur sambil mendengarkan suara rekaman ibunya melalui mp3. Tiba-tiba hpnya berdering. Hp itu berbicara bahwa panggilan tersebut dari sahabatnya.
Minhee langsung mengangkatnya.
"Halo min!" sapa sahabatnya dengan riang.
"Iya" balasnya dengan singkat.
"Bersiaplah, aku akan menjemputmu setelah ini"
"Memangnya kau mau mengajakku kemana?"
"Hanya berjalan-jalan melepas penat. Nanti kau juga akan tau" kata sahabatnya itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
Blind - Hwangmini
RomanceKang Minhee adalah seorang anak pemilik perusahaan ternama di Korea Selatan. Dia anak yang hidup dengan bergelimang harta. Namun, selama itu dia tidak pernah hidup bahagia. Minhee memiliki sifat yang dingin. Dia kehilangan penglihatannya sejak umurn...