Minhee semakin tidak percaya dengan ini semua. Dia merasa sepertinya takdir baik tidak berpihak padanya. Semua terjadi di luar dugaan. Perkataan Yunseong memang masuk akal baginya. Terlebih pria tersebut adalah seorang CEO dan memiliki banyak perusahaan. Jelas saja dia memahami tentang perusahaan lebih dari Minhee.
Setelah berkata demikian pria yang memiliki dada bidang itu menegakkan badannya kembali dan melipat lengan baju miliknya hingga sebatas siku.
"Jangan terkejut seperti itu. Bukankah bagus jika, perusahaan milik ayahmu jatuh pada nya? Mengingat bahwa ibu tirimu memiliki kontribusi yang tidak kecil untuk perusahaan milik ayahmu"
"Oh ya! Kudengar juga kalau ibumu yang membuat investor dari Inggris ingin meneken kontrak. Sangat hebat bukan dia?" Yunseong mencoba memancing Minhee.
Tetapi dia tidak membalas apapun.
"Kenapa kau tidak menjawabku? Apa jangan-jangan............. "
"Diamlah!" sentak Minhee.
Pria itu terdiam dan memberikan waktu pada Minhee untuk berpikir sejenak.
"Bagaimana? Kau memilih perusahaan itu jatuh pada ibu tercintamu atau padaku?" tanya nya.
"Dia bukan ibuku" tolak Minhee saat pria itu menyebut Hani adalah ibunya.
"Baiklah. Terserah kau saja, aku hanya butuh jawaban pasti darimu"
"Jika, aku memberikannya padamu. Apa yang akan kau lakukan terhadap perusahaan appa ku?" tanya Minhee memastikan.
"Apa yang kau inginkan jika, aku yang menjadi pemilik perusahaan?" balik tanya Yunseong.
"Aku ingin kau............. Menjadikannya perusahaan terbaik nomor 1 di Seoul. Apa kau bisa melakukannya?"
Yunseong tersenyum.
"Itu adalah hal mudah" jawabnya percaya diri.
"Dan satu lagi! Jangan pernah sekalipun untuk mencoba menghancurkannya" tegas Minhee.
"Baiklah akan aku lakukan semua itu" balasnya sambil nenganggukkan kepalanya.
Minhee hanya diam mendengarnya.
"Jadi bagaimana? Kau ingin menyerahkannya padaku atau kepada wanita itu?" tanya nya lagi.
"Berikan aku waktu untuk berpikir" balasnya.
"Aku tidak suka mengulur waktu Minhee"
"Dan aku tidak bisa memutuskan secepat yang kau inginkan" Minhee benar-benar mirip dengan ayahnya.
Sangat keras kepala dan tidak kenal takut pada siapapun. Yunseong langsung melihat ke arah Minhee dengan tajam.
"Aku tahu kalau kau sangat membenci wanita itu. Dia, adalah orang yang membuat hidupmu seperti ini kan? Membuat kedua orangtuamu bercerai dan kau terpisah dengan ibumu" ucap Yunseong enteng.
Minhee langsung mengepalkan jari-jarinya dengan kuat, menahan semua amarah yang ada dalam dirinya.
"Maka, dari itu.......... Buatlah keputusan dengan benar Minhee-ssi" ucap Yunseong dengan menekan di akhir kata.
"Ya! Jam sudah menunjukkan semakin malam. Aku memberimu waktu sampai besok jadi, kau akan di sini dan jangan pernah mencoba untuk kabur atau kau akan tahu akibatnya" ancamnya.
Pria itu langsung berjalan keluar dan menutup pintu ruangan. Meninggalkan Minhee sendirian di dalam ruangan yang menyeramkan. Sekali lagi beruntunglah Minhee yang tidak bisa melihat jadi, dia tidak perlu tahu bagaimana kadaan ruangan yang saat ini ditempati olehnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Blind - Hwangmini
RomanceKang Minhee adalah seorang anak pemilik perusahaan ternama di Korea Selatan. Dia anak yang hidup dengan bergelimang harta. Namun, selama itu dia tidak pernah hidup bahagia. Minhee memiliki sifat yang dingin. Dia kehilangan penglihatannya sejak umurn...