| My New Brothers |
Itachi berlari sembari memegangi sebuah pistol di pinggang nya, tatapan nya tajam dan penuh dengan kewaspadaan. Ia sedang mengejar seseorang yang sangat ia benci. Yaitu Danzo Uchiha. Paman nya sendiri.
"Kau pikir kau bisa lepas dariku?"tanya Itachi sembari menatap Danzo yang sudah tak ada harapan, berdiri di ujung tebing. Ia seperti tak punya pilihan lagi, maju mundur pun ia akan mati.
"Begitu rupanya, disinilah takdirku."ujarnya dengan nada pelan.
Danzo mengepalkan tangan nya dalam diam, mencoba melampiaskan perasaan nya melalui tangan nya itu. Ia tak terima kekalahan tapi ia sadar kekalahan itu ada, dan giliran nya akan tiba.
Itachi mengeraskan rahangnya, betapa ia membenci orang di depan nya ini, hatinya penuh dengan dendam, padahal orang ini masih memiliki hubungan darah dengan nya.
"Andaikan kau tak berbuat keji seperti itu, bukankah hidupmu akan lebih baik?"tanya Itachi dengan nada sarkastik, dari pertanyaan nya itu, ia sebenarnya begitu penasaran, mengapa paman nya sendiri tega membunuh ibunya yang tak bersalah.
"Melihatmu yang bisa mengarahkan pistol padaku, membuatku sadar, bahwa ternyata kau sudah dewasa."bukanya menjawab, Danzo malah mengatakan hal lain yang mengundang respon negatif dari Itachi.
Itachi mengangkat sebelah bibirnya. Membentuk senyum remeh yang penuh kebencian.
"Hah!"ucap Itachi muak dengan ungkapan Danzo. Memang nya kenapa kalau dia telah dewasa? Apa pada akhirnya Danzo menyadari betapa berbahayanya Anak - anak Uchiha sekarang?
"Seharusnya kau tidak membunuh ibuku! Apa kau tau bagaimana rasanya hidup tanpa kasih sayang seorang ibu yang sangat aku cintai?!"ujar Itachi yang mencoba untuk mencurahkan perasaan nya yang selama bertahun-tahun itu ia pendam.
"Bagaimana bisa perasaanmu setenang itu ketika sudah merampas kebahagiaan orang lain selama bertahun-tahun?!"lanjut Itachi yang semakin meninggikan nadanya.
"Apa kau pernah merasakan perasaan ku?!"teriaknya geram.
Danzo melirik Itachi tanpa berbalik sedikit pun.
"Tentu saja pernah, aku diabaikan oleh orang tua ku. Dari kecil, semua perhatian kakekmu tertuju pada ayahmu. Perasaan iri dan tertekan didalam hatiku tak bisa menahan lagi niat jahat di pikiranku. Aku memiliki orang tua, tapi seperti tak memiliki siapapun."ujar Danzo sembari terdiam menerawang masa lalunya. Ingatan bagaimana ia diabaikan karena dianggap tak berguna membuat perasaan jahat berkembang dihatinya.