{25}

2.2K 241 49
                                    

|My New Brothers|

Hujan deras mengguyur Jepang dari jam 5 pagi, hawa nya yang begitu dingin pun membuat semua orang engan untuk pergi dari kasur nya masing - masing, termasuk Sakura yang sekarang sedang menutupi tubuhnya sendiri dengan selimut sembari melihat hujan yang turun dengan derasnya dari jendela balkon kamarnya.

Pikiran nya buntu, ekspresi nya kosong. Bibirnya terkatup rapat.

Ia masih tak percaya dengan pikiran nya, namun karena hatinya begitu kacau, ia terus-menerus terkunci dengan hal itu.

Orang yang paling mendekati ciri - ciri nya adalah para saudaranya, tapi bisa juga orang itu teman nya, atau... Pacarnya.

Ia mengerutkan dahinya ketika memikirkan Shikamaru, bagaimana bisa ia mencurigai pacarnya sendiri? Ada apa dengan pikiran nya? Namun bisa saja kan? Otaknya pun bertarung dengan hatinya ketika memikirkan hal itu.

Siapa yang harus ia percaya sekarang?

'Drrrttt'

Perhatian nya pun teralihkan pada handphone nya yang bergetar ketika sedang mencoba mengosongkan pikiran nya. Dengan berat hati ia mengambil handphone yang tadi nya tergeletak dilantai karena ia banting.

'Drrrttt'

Okaa-san♥️

Dengan cepat Sakura pun langsung mengambil handphone nya dan mengangkatnya.

"Halo Sakura, entah mengapa sejak kemarin malam aku terus memikirkan mu. Apa kau baik-baik saja nak?"

Sakura menutup mulutnya sendiri dengan tangan nya, matanya pun tampak berkaca - kaca ketika mendengar suara ibunya, ia merasakan perasaan rindu yang begitu dalam pada ibu nya yang sudah lama tidak ia temui.

"Halo"balas Sakura dengan menahan nada sedih nya.

"Apa kau baik-baik saja Sakura?"

Tentu tidak.

Sakura ingin berkata seperti itu pada ibunya, namun kata - kata itu tertahan begitu saja di tenggorakan nya.

"Iya."mata Sakura pun bergerak keatas untuk menahan air matanya yang sudah berada di ujung mata. Entah kenapa suasana nya menjadi sedih, padahal suara ibunya begitu dalam dan tenang. Mungkin hatinya merasa nyaman dan tentram ketika mendengar suara orang yang paling ia sayangi di dunia ini.

"Syukurlah jika kau baik - baik saja nak. Aku akan segera pulang kesana bersama ayahmu, tapi rupanya disini ada badai salju, entah sampai kapan, tidak bisa diprediksi. Bukan hanya pesawat, jalanan menuju bandara pun terhambat."

Sakura ingin menangis mendengar hal itu, padahal ia sangat mengharapkan kepulangan ibunya saat ini, untuk melindungi nya, agar ia merasa tenang. Ia yakin hanya ibunya lah yang bisa ia percayai dan membuat nya tenang sekarang.

Sekarang orang - orang selain Ino yang ia kenal dekat mulai terasa asing, lebih tepatnya mencurigakan dimata Sakura. Bagaimana bisa Sakura bertahan hidup di lingkungan seperti ini? Pikirnya kalut.

My New BrothersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang