| My New Brothers |
SAKURA POV
"Ayolah forehead~ kita double date ok? please!"
Aku memutar mataku bosan ketika ia mulai memasang tampang memelas lagi, dan tentu saja tak lupa dengan gelayutan manja nya dilenganku. Sudah beberapa hari ini dia mulai menjadi gila dan mengejarku hanya untuk double date. Tak kusangka ucapan nya tempo hari itu benar - benar ia seriusi sampai seperti ini. Ia benar-benar tertarik untuk mengencani salah satu saudara tiriku!
"Baiklah baiklah, aku akan membujuk salah satu saudara ku agar kencan denganmu."ujar ku akhirnya karena sudah merasa lelah dengan siksaan nya yang selalu terus menerus datang.
"KYAAA!! ARIGATOU FOREHEAD! Kalau begitu minggu ini! Aku juga akan mengajak Deidara-nii agar kencan denganmu!!!"teriaknya sembari memeluk ku.
Sebenarnya aku tak butuh kencan, apalagi kencan dengan Deidara, orang itu benar - benar tak masuk kedalam tipe cowok yang harus kukencani. Aku bahkan mendengus geli memikirkan nya.
Tapi semua ini untuk ino. Bukan kah bagus juga bila Ino bisa jadi kekasih salah satu saudaraku? Namun entah mengapa sesaat perasaan aneh semacam tak rela itu datang dihatiku. Apakah aku bisa menerima jika perlakuan lembut mereka yang selalu tertuju padaku harus terbagi atau bahkan berganti pada gadis lain?
Ada apa denganku? Tak seharusnya aku serakah seperti ini. Suatu hari nanti pun bahkan mereka akan mencintai dan mengutamakan wanita lain!
oOo
Aku menatap paket berukuran persegi panjang yang baru saja datang tadi, paket yang terbalut plastik hitam itu membuatku penasaran. Tapi aku tak tau punya siapa paket ini. Kubulak balik paket itu untuk menemukan informasi tujuan nya. Akhirnya aku menemukan nama Sasori Uchiha beserta penjelasan isi paket itu.
Aku terdiam ketika tau jika ternyata isinya boneka.
Apa yang dia lakukan pada boneka ini? Tidak, yang lebih aneh mengapa pria dewasa seperti nya memesan boneka dengan harga tinggi ini? Ada yang aneh, tapi aku tak bisa memastikan nya.
Dengan langkah pelan aku menuju kamarnya untuk memberi paket ini. Meskipun otakku bertanya tanya tentang mengapa dia memesan boneka ini, tapi kurasa ini terlalu sulit untuk ditanyakan. Akhirnya tujuanku hanyalah memberikan paket ini dan langsung pergi.
'Tok,Tok, Tok'
Aku menunggu jawaban setelah mengetuk pintunya tiga kali. Namun sama sekali tak ada jawaban dari dalam. Aku menatap bimbang pada pintu itu. Apakah aku harus masuk saja? Tatapan ku beralih pada paket itu kemudian secara bergantian menatap antara paket dan pintu kamar Sasori. Setelah beberapa saat bimbang akhirnya aku memutuskan untuk membuka pintu kamar Sasori.
'Cklek'
"Tidak dikunci?"aku bergumam bingung.
Bagaimana bisa pintunya tak dikunci? Apa dia bukan orang yang waspada terhadap lingkungan nya? Bagaimana jika ada maling? Haha entah dia ceroboh atau memang percaya tak akan ada orang yang masuk ke kamarnya.
"Sasori-nii...?"
'Krieet'
Aku memasukkan setengah wajahku lalu melihat kedalam kamar itu untuk memastikan apakah ia ada atau tidak disana.Namun aku sama sekali tak melihat sosoknya disana, setelah sedikit masuk ke kamarnya akhirnya aku mendengarkan sebuah suara air dari kamar mandi yang membuatku sadar bahwa ia tengah mandi.
Aku menghela nafas panjang kemudian memandang ke sekeliling kamarnya yang begitu elegan dan rapih. Tidak ada apa - apa disini, yang ada hanya sebuah kasur king size, tv dan rak yang berisi buku - buku yang disusun rapih.