{24}

2K 242 62
                                    

|My New Brothers|

"Maaf"

Satu kata yang hanya bisa aku katakan padanya, sebuah kata yang sangat sederhana tapi benar - benar dengan tulus ku ucapkan. Aku mulai menangis ketika secara beruntun ekspresi menyakitkan yang ditunjukan para saudaraku berputar dikepalaku dengan sengaja dan begitu lambat.

Seperti potongan film dalam warna hitam putih.

Meskipun air mata mulai memenuhi mataku, akan tetapi ekspresi Sasori masih bisa kulihat dengan jelas. Dia menatap wajahku dengan pandangan terluka namun sekaligus sedih. Ia membiarkan satu matanya menangis, dan yang lain nya bertahan.

"Sakura...aku..."

'Duak!'
'Brak!'

Secara tiba - tiba, Sasori ditendang keras oleh seseorang yang pergerakan nya sangat cepat. Setelah aku langsung terduduk dikasur, aku bisa melihat siapa orang itu, orang itu adalah Nagato, Nagato dengan ekspresi marahnya. Matanya terlihat tajam dan rahang nya terlihat mengeras. Dia benar-benar terlihat sangat marah.

Dia pun menghampiri Sasori yang sudah tersungkur di lantai sembari meringis kesakitan itu. Tu-tunggu! Di-dia mau apa?!

'Bug!'
'Bug!'

... Mataku melebar terkejut ketika melihat Nagato dengan keras nya memukul Sasori beberapa kali. Dengan cepat aku langsung berdiri dan berlari kearahnya untuk menahan amarahnya.

'Grep'

Kupegang tangan nya dengan sekuat tenaga, tapi ternyata dia masih bisa bergerak dengan tenaga nya yang begitu besar itu.

"kumohon hiks, jangan!"teriakku sembari menangis. Tapi dia tampak tak peduli dan terus memukul Sasori lagi.

'Bug!'
'Bug!'

"Hentikannn!...kumohon tolong hentikannnn..!!!"mohon ku sembari memeluk tangan nya. Tangisku pecah ketika rasa kasihan pada Sasori semakin bertambah. Rasanya tak tega melihat ia yang hanya bisa pasrah dipukul seperti itu tanpa melawan sedikitpun.

Nagato berhenti ketika mendengar suara tangisku yang begitu keras, dia menarik kembali tangan yang akan memukul wajah Sasori kemudian mengepalkan nya kuat - kuat.

"Bisa - bisa nya kau melakukan hal seperti itu pada Sakura!!"bentak nya pada Sasori.

Sasori terdiam sembari memegangi wajahnya, ia menunduk dalam - dalam sembari mengatur napasnya.

Kenapa Sasori tak menjelaskan padanya bahwa ini hanyalah kesalahpahaman!? Kenapa dia diam saja dan pasrah seperti itu?!

Rasanya saat ini, aku ingin mengungkapkan segalanya pada Nagato. Aku yakin Sasori tidak berniat macam - macam, dia hanya ingin mengungkapkan apa yang dia rasakan padaku...! Itulah yang aku rasakan!

Tapi tangisku benar - benar tak bisa berhenti, tubuhku bergetar, dan rasa sakit tak kunjung hilang dari hatiku.

Nagato mengambil tangan ku kemudian mengenggam nya dengan lembut namun erat, ia pun akhirnya menarikku keluar dari kamar itu dan meninggalkan Sasori yang masih terdiam di posisinya. Aku tak bisa menatap lebih lama lagi padanya, padahal saat itu, aku ingin menenangkan nya, karena sebenarnya orang yang paling membutuhkan pelukan dan ketenangan sekarang adalah dia, Sasori.

My New BrothersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang