25. Berita Hoax

91 17 0
                                    

Kasih ⭐ dulu gessss
Komen sebanyak-banyaknya

"Gue nggak peduli sama berita apa pun yang bersangkutan sama Lo."

Awa masuk ke dalam kelasnya dengan helaan napas lega karena tidak akan lagi berurusan dengan Bintang, Awa sudah mengakhirinya. Setidaknya itu yang ada di dalam pikiran Awa sekarang.

Bisikan-bisikan yang tidak jelas terdengar, tatapan aneh juga suasana kelas yang berbeda menyambut kedatangan Awa.

Pada kenapa sih?

Awa langsung saja duduk di kursinya setelah itu dan tidak lama seorang guru masuk ke dalam kelas membuat suasana kembali normal seperti biasanya.

Bel istirahat berbunyi membuat waktu belajarnya berakhir. Awa merenggangkan tubuhnya yang sejak tadi duduk tegak selama jam pelajaran.

Awa menyentuh perutnya beberapa saat.

Tadi aja gue nggak nafsu makan, sekarang kenapa malah lapar gini sih?

Awa mengedarkan Pandangannya pada semua teman kelas yang kepergok menatapnya.

"Kenapa sih pada liatin gue?" Tanya Awa.

Mereka yang kepergok menatap Awa langsung bubar dan berpura-pura mengobrol.

"Apa sih nggak jelas banget," gumam Awa.

Susana kelas hening hanya dihuni Awa seorang yang kini menyesal karena tidak sarapan yang cukup tadi pagi.

"Minta Jeon antar makanan aja deh," ucap Awa.

Awa mengeluarkan ponselnya siap mengirimi Jeon pesan. Jari Awa mengangkang di udara karena mengingat sesuatu.

"Ekh? Hari ini 'kan gue nggak diantar Jeon."

Awa kembali memasukkan ponselnya ke saku rok dan berjalan keluar kelas. Karena masalahnya dengan Bintang sudah terselesaikan, jadi tidak masalah jika hanya datang dan makan dengan cepat seorang diri di kantin.

Awa mendengar orang-orang yang yang membicarakan seorang siswi yang ketahuan hamil di sekolah ini.

"Hamil? Dia nggak jijik apa pas ngelakuinnya, apalagi sama orang yang belum tentu jadi suaminya, dasar cewek bego, ngerusak masa depan aja," dumel Awa.

Awa sampai di kantin. Semua orang yang berkerumun memberikan Awa jalan membuat Sang pemeran utama kebingungan.

Awa menoleh ke kanan dan kiri sekilas sebelum akhirnya berjalan ke salah satu stand makanan.

Satu mangkuk mie ayam beserta jus apel di atas nampan sudah dibawa oleh Awa untuk segera mencari tempat duduk.

Beberapa orang yang sedang berkumpul langsung pergi setelah Awa mendekat. Awa sebenarnya bingung, tapi yasudahlah yang penting bisa makan dan cepat keluar dari kantin.

Brak

Prang

Sebelah sudut bibir Awa terangkat bersamaan dengan dengusan yang keluar dari mulutnya. Awa berdiri dan menatap tajam orang yang baru saja menghancurkan mangkuk juga gelas yang sekarang sudah tidak berbentuk di lantai.

"Kenapa? Punya masalah sama gue?" Tanya Awa.

"LO!"

Awa semakin mendekat. "Apa?"

Gadis cantik yang lebih tinggi beberapa cm dari Awa itu mengangkat dagu Awa dengan jari telunjuknya.

"Lo anak baru yang jadi bahan gibahan satu sekolah?" Tanyanya dingin.

Black (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang