Kasih ⭐ dulu gessss
Komen sebanyak-banyaknya"Antara persahabatan dan cinta, jangan sampai kamu terjebak di antara kedua pilihan mematikan itu."
"Indra!" Tegas Bara.
Alaska yang berada di samping Bara langsung mematung karena terkejut.
"Lepas!" Titah Bara.
"Tapi Bang, mereka ...."
Bara menatap Indra tajam tanpa berkedip. Alaska langsung menarik tangan Indra untuk menjauh dari lawannya yang sudah babak belur.
"Nurut, Dra. Mau lo kena amuk si Bara yang udah kayak barusan?" Bisik Alaska.
Bara berjalan melangkahi dua tubuh orang yang sudah dibuat babak belur oleh Indra barusan. Alaska dan Indra terdiam melihat apa yang dilakukan Bara. Jika bara sudah seperti itu berarti Bara tahu kalau mereka berdua bukan lawan yang setara.
"Balik," ucap Bara.
Bara yang sudah menuruni tangga lebih dulu membuat Indra dan Alaska segera menyusul. Indra sebelum pergi menyempatkan diri menatap kedua orang itu.
"Awas lo berani ngomong macam-macam lagi, gue patahin semua tulang Lo," ancam Indra.
"DAN BUAT LO SEMUA YANG LIAT INI, ANCAMAN GUE JUGA BERLAKU BUAT SEMUA ORANG!" Tegas Indra.
Alaska yang sudah turun tangga kembali naik dan menarik kerah bagian belakang baju Indra.
"Banyak gaya, cepet balik sebelum si Bara yang nyered Lo," ucap Alaska.
"Anjir! Lepas, Bang! Malu ini diliatin," rengek Indra.
"Bacot! Tadi aja berantem diliatin kagak malu Lo!" Bantah Alaska.
"Beda situasi kalau itu, hehehe."
Alaska melepaskan cengkraman nya pada kerah baju Indra.
"Hari ini kita kumpul, mampus lo bentar lagi kena omel si Bintang, gue nggak bakal belain, hahaha."
Wajah Indra yang tadinya terlihat masih marah kini berubah murung dan sekarang Indra malah berjalan ke pojok dinding untuk menundukkan kepalanya.
"Gue diem di sini ngerenungin kesalahan gue, Bang. Hari ini gue nggak ikut kumpul," ucap Indra.
"Kagak bisa! Enak aja lo mau ngehindarin amukan si Bintang, ntar malah gue yang kena."
"Kagak mau! Gue di sini aja, plis," bujuk Indra.
"Kagak bisa! Lo sekarang udah nggak selucu lima tahun lalu, nggak bakalan mempan goda gue," tegas Alaska.
Tubuh Indra merosot ke bawah dan berakhir selonjoran di lantai. Tanpa pikir panjang Alaska menarik tas Indra membuat Sang pemilik ikut tergusur.
"Bang, Plis."
"G!"
"Kalau gitu jangan kasih tahu Bang Bintang kalau gue berantem di sekolah barusan," nego Indra.
"Gue traktir ke warnet deh selama sebulan," tambahnya.
"Kagak terima sogokan! Gue bukan calon koruptor masa depan," jawab Alaska.
Indra meronta ketika digusur oleh Alaska. Indra segera melepaskan tasnya dan bersiap kabur, tapi sayang, Alaska lebih gesit darinya. Kini kerah baju Indra kembali ditarik oleh Alaska.
"Lo pikir kalau kabur Lo bisa lolos dari Bintang? Walau dia kagak liat dia punya informan jadi dia juga tetep bakalan tahu, Indra!"
Indra akhirnya menyerah dan pasrah saja ditarik seperti anak kucing oleh Alaska.
KAMU SEDANG MEMBACA
Black (END)
Teen FictionJANGAN MENILAI BUKU DARI SAMPULNYA Kalian termasuk tim yang mana? 1.Membaca sebuah cerita hanya menurut cover dan jumlah pembaca 2.Membaca cerita tanpa memandang cover dan jumlah pembaca Jika anda mengaku menjadi bagian dari tim dua, coba baca dulu...