Kasih ⭐ dulu gessss
Komen sebanyak-banyaknya"Rasanya nggak nyaman disaat lihat lo deket sama cowok lain, ini artinya apa?"
"Kalau besok nggak dibalikin mampus lo," bisik seseorang.
Buluk kuduk Awa meremang mendengar bisikan barusan yang ternyata dari Bintang. Awa bahkan refleks bergerak menjauh dan akhirnya mundur sampai menabrak seseorang.
"Anjir! Pantat gue sakit!"
Awa berbalik dan mendapati seseorang yang ditolongnya waktu itu duduk di lantai. Awa buru-buru pergi tapi tanggannya ditahan.
"Lepas!" Bentak Awa.
"Kita pernah ketemu?" Tanyanya yang masih duduk di lantai.
Sial! Kayaknya ini orang inget sama gue!
"Nggak!"
Awa segera menghempaskan tangan orang yang menggenggamnya. Rasa takut Awa kembali menghampiri. Padahal waktu itu Awa menolongnya tidak ada rasa takut sedikit pun, bahkan Awa tidak diserang rasa mual karena mengulurkan tangannya. Tapi sekarang? Sial! Gejala mualnya mulai kambuh.
Masih duduk di lantai, Indra enggan menurunkan tangannya yang menganggkang di udara.
"Gue yakin banget pernah ketemu cewek barusan, tapi di mana?"
Indra berusahal sekeras mungkin mengingat, tapi otaknya tidak mau diajak kerja sama. Sampai akhirnya Indra menyerah dan lebih memilih menuju kantin di jam istirahat ke dua ini.
"Woy, Dra! Di sini!" Teriak Alaska.
Indra mendekat ke arah Alaska dan yang lain.
"Kenapa muka lo makin suram aja?" Tanya Alaska.
"Gue sebenernya nggak mau belain Alaska. Tapi kali ini ucapan Alaska bener," timpal Bintang.
Sedangkan Bara? Tentu saja hanya diam sambil menyimak.
"Keliatan banget ya gue lagi bingung?" Tanya Indra.
"Banget," jawab Alaska.
"Kenapa? Anak-anak Garnalda gangguin lo lagi? Kalau iya nggak bisa dibiarin, gue bakalan hajar nanti," ucap Bintang.
"Bukan. Gue cuma langi kepikiran aja. Tadi gue ketemu cewek, gue ngerasa pernah ketemu, tapi gue nggak ingat. Tapi itu cewek bilang nggak pernah ketemu gue," cerita Indra.
"Bego!" Umpat Alaska, "kalau itu cewek anak sekolah kita, lo pasti pernah ketemulah walau cuma papasan! Emosi deh gue lama-lama sama lo!" Sambung Alaska.
"Bukan itu maksudnya," bela Indra.
"Terus?" Tanya Bintang.
"Tau deh gue lupa!" Putus Indra.
"Gue mau pesen minum dulu aja, lo pada pada mau nitip apa, Bang?" Tanya Indra.
"Nggak usah. Kita udah pesen sebelum lo," jawab Bara.
"Oke. Gue mau beli yang seger-seger dulu biar otak gue fress."
Indra kembali dengan cepat dengan membawa satu botol minuman. Indra membuka tutup botolnya dan kembali memikirkan gadis yang tadi menabraknya.
Fyuhhhhh
Minuman yang berada di dalam mulutnya seketika menyembur ke luar mengarah pada Bintang dan Alaska ketika mengingat sesuatu. Alaska dan Bintang yang berhasil menghindar dari semburan Indra memasang wajah tidak suka.
"Gila lo! Kalau kena seragam gue gimana?" Tanya Alaska.
"Gue inget!" Teriak Indra.
"Inget apa, Indra?" Tanya Bara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Black (END)
Fiksi RemajaJANGAN MENILAI BUKU DARI SAMPULNYA Kalian termasuk tim yang mana? 1.Membaca sebuah cerita hanya menurut cover dan jumlah pembaca 2.Membaca cerita tanpa memandang cover dan jumlah pembaca Jika anda mengaku menjadi bagian dari tim dua, coba baca dulu...