Kasih ⭐ dulu gessss
Komen sebanyak-banyaknya"Rasa takut itu dilawan. Kalau kamu hanya diam, kamu tidak akan pernah menang dari rasa takutmu."
Gerbang rumah Awa dibukakan oleh seorang yang setiap hari selalu mengawalnya. Awa memasukkan mobilnya ke halaman, dan di sana terparkir mobil Tante Ema.
"Apa Tante menunggu lama?"
"Nona, Anda sudah kembali?"
Awa mengangguk pelan setelah duduk. "Saya datang membawa laporan keuangan project juga ingin memastikan keadaan Nona."
Sebuah map coklat tergeletak di atas meja. Awa mengambilnya dengan malas lalu membaca dengan teliti setiap kata yang tertulis di lembaran kertas tersebit. Jika menurut pada egonya, Awa ingin tidur sekarang, tapi karena Awa tahu bahwa project pembangunan perumahan ini sangat penting bagi mendiang Bundanya, jadilah Awa mau melakukannya.
"Awa akan periksa laporan ini nanti malam."
"Nona, apa ada yang mengganggu pikiran anda? Jika terjadi sesuatu, anda bisa meminta tolong pada Suzy dan Helena."
Awa menatap Tante Ema. "Siapa Suzy dan Helena?"
"Tentu saja dua wanita yang selalu mengawal nona setiap hari."
"Oh, mereka."
Tante Ema bangkit dari duduknya. "Saya akan ambilkan air untuk Nona, tunggu sebentar."
"Tunggu, Tante."
"Ada apa?"
"Tante, soal pertanyaan Awa tempo hari ...."
"Pertanyaan yang mana, Nona?"
"Soal cara gimana ngilangin rasa takut."
"Ah! Saya ingat sekarang. Tunggulah sebentar, saya akan ambil minum dulu sebelum menjawab, sebentar saja."
"Terserah Tante aja."
Tante Ema kembali dengan segelas sirup jeruk diisi es batu yang tampak sangat segar.
"Jika baru kembali dari luar, minumlah. Itu teguran tersering yang dilontarkan mendiang Nyonya."
Awa dengan refleks mengambil gelas tersebut dan meminumnya. Segar.
"Jadi, apa yang Nona takuti?" Tanya Tante Ema to the poin.
"Tidak ada, Awa hanya bertanya saja," balas Awa yang sebenarnya sedang menyembunyikan keterkejutannya.
"Apa Nona sedang menyukai seseorang? Siapa?" Tanya Tante Ema antusias membuat Awa bingung harus merespon seperti apa.
"Bukan."
"Lalu, apa ini terkait tentang Nona yang trauma dekat dengan laki-laki?"
"Bagaimana Tante ...."
"Mendiang Nyonya menceritakan banyak hal tenta Nona," potong Tante Ema.
"Apa bunda juga menceritakan masa lalu Awa?"
"Iya."
"Maaf jika Nona merasa terganggu."
"Tidak masalah," jawab Awa pelan. Sebenarnya Awa tidak terlalu suka orang lain mengetahui kehidupan pribadinya, tapi karena bundanya sendiri yang memberitahukan, Awa rasa Bundanya ingin memberitahukan bahwa Tante Ema bisa dipercaya.
"Iya, tante bener. Ini terkait trauma Awa. Bagimana cara mengatasinya? Awa sudah bosan selalu berada di zona yang sama sejak dulu."
"Apa ada hal yang mengganggu Nona?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Black (END)
Teen FictionJANGAN MENILAI BUKU DARI SAMPULNYA Kalian termasuk tim yang mana? 1.Membaca sebuah cerita hanya menurut cover dan jumlah pembaca 2.Membaca cerita tanpa memandang cover dan jumlah pembaca Jika anda mengaku menjadi bagian dari tim dua, coba baca dulu...