Kasih ⭐ dulu gessss
Komen sebanyak-banyaknya"Aku sadar bahwa aku tidak akan pernah pantas bersanding denganmu yang seorang putri."
Awa menatap sisi lain jendela. Sebuah sepeda motor baru saja melintas dan kini berhenti tepat di depan mobilnya. Penggendara tersebut tidak menoleh dan menaikkan kaca helmnya. Awa dari dalam mobil juga menatapnya. Tatapan mereka bertemu. Awa tertegun karena orang di luar sana menatap tajam ke arahnya sebelum akhirnya pergi.
"Siapa sih?"
Tok
Tok
Awa menurunkan kaca mobil. Dalam waktu bersamaan Jeon dan Awa memundurkan wajah mereka.
"Maafkan saya, Nona. Saya hanya ingin memberikan ini, silahkan dimakan. Saya akan menunggu di luar sampai Anda selesai."
"Hah?"
"Silahkan ambil. Saya hanya membeli roti dan air putih saja."
Awa tersadar dan buru-buru mengambil kantong plastik di tangan Jeon. Awa tidak sengaja menyentu tangan pemuda tersebut membuat jantungnya berdetak kencang. Setelah Jeon menarik tangannya Awa segera menaikkan kembali kaca mobil.
Awa! Lo apa-apaan sih?
Mata Awa membulat ketika merasakan coklat di lidahnya. "Roti coklat?" Gumam Awa.
Kenapa bisa pas banget.
Senyum kecil terbit di wajah Awa. Sejak dulu roti coklat memang selalu menjadi makanan favoritnya.
Gue harap kita bisa ketemu lagi. Gue mau ngucapin terimakasih sama lo.
Awa meneguk airnya hingga tersisa setengah. Di luar sana Jeon masih berdiri di tempatnya.
"Sudah," ucap Awa.
Jeon segera masuk setelah mendengar ucapannya. Awa terus bergerak tidak nyaman dan sesekali berdeham. Daripaa takut, situasi Awa sekarang lebih ke canggung. Tapi bagaimana bisa Jeon masih dengan santai mengemudi seolah tidak terjadi apa-apa.
"J ...."
Awa mengatupkan kembali mulutnya karena merasa ragu untuk memanggil Jeon. Awa tadinya ingin mengucapkan terimakasih, tapi tidak jadi. Awa langsung turun seelah sampai ke rumah.
"Nona."
Awa menghentikan langkahnya karena panggilan Jeon.
"Kenapa?"
"Saya mohon maaf atas kejadian pesan tekstadi. Itu benar-benar tidak disengaja. Tolong maafkan saya, Nona."
"Iya," jawab Awa.
Jeon menghela napas lega ketika mendengar jawaban Awa. Setelah memastikan Nonanya masuk ke dalam rumah Jeon langsung melajukan mobilnya dan masuk ke garasi rumah di samping rumah Awa .
"Ekhem."
Jeon yang baru masuk ke dalam rumah disambut oleh dehaman.
KAMU SEDANG MEMBACA
Black (END)
Fiksi RemajaJANGAN MENILAI BUKU DARI SAMPULNYA Kalian termasuk tim yang mana? 1.Membaca sebuah cerita hanya menurut cover dan jumlah pembaca 2.Membaca cerita tanpa memandang cover dan jumlah pembaca Jika anda mengaku menjadi bagian dari tim dua, coba baca dulu...