Seminggu setelah kepulangan Sherin ke Jakarta, bisa dibilang keseharian Hyun Gi mengalami perubahan terutama setelah masuk malam hari. Hampir tiap malam aktor itu membawa pulang selusin soju untuk menemaninya menghilangkan imaji Sherin yang terus membayanginya. Selalu bangun saat matahari mulai tinggi dengan kepala berdenyut, mau tidak mau, ia selalu sedia kongnamulguk alias sup tauge yang mengandung asparagine yang dapat menghilangkan mabuk atau ramyeon jika ingin yang lebih praktis.
Manajer Park sampai beberapa kali menegurnya karena Hyun Gi selalu datang untuk promo drama dengan kantung mata hitam dan muka yang tidak segar. Akhirnya penyanyi Mujigae itu memutuskan pergi ke pulau Jeju untuk menenangkan pikiran selama dua hari. Suasana pantai dengan debur ombak yang menenangkan, melakukan aktivitas seperti menyelam, memancing, dan berselancar bisa menyalurkan energinya dan mengesampingkan resahnya.
Keceriaan di pulau Jeju tampaknya hanya bersifat sementara karena begitu kembali bekerja, aura kegalauan masih menyelimuti aktor terkenal Korea itu. Pulang dari kantor Glow Entertainment, Hyun Gi memutuskan jalan kaki dan meninggalkan mobilnya di kantor karena merasa tidak akan bisa konsentrasi saat menyetir nanti. Berjalan tanpa tujuan, langkah kakinya membawanya menuju gereja. Ragu terdiam di depan pintu, akhirnya ia memutuskan masuk.
Hyun Gi memandang sekeliling, ada beberapa orang sedang khusyuk berdoa di depan altar dan sebagian ada yang sedang berada di bilik pengakuan dosa. Hyun Gi memilih duduk di deretan kursi dan mulai menutup matanya dengan mengepalkan kedua tangannya di depan dada. Sebenarnya ia merasa tidak layak berada di tempat suci seperti ini karena sudah lama ia tidak pernah datang dan ingat pada Tuhan. Lama ia berdoa dan mencurahkan segala kegalauannya terutama tentang terhalangnya hubungannya dengan Sherin karena masalah prinsip.
***
Keputusannya untuk ikut wamil sepertinya merupakan pilihan tepat dalam salah satu upaya melepaskan imaji Sherin dari pikirannya. Konferensi pers sudah dilakukan dan ia akan meninggalkan dunia keartisan selama 22 bulan. Kegiatannya mengepak baju ke dalam koper terhenti saat ponselnya bunyi.
[ Stay healthy and safe Komandan Nugie!! ] pesan tak disangka masuk dari wanita yang selama ini menghias pikirannya. Tanpa pikir panjang Nugie langsung membalasnya.
[ Siap laksanakan Bu Jenderal!! Don't miss me already ya, nanti gue nggak konsen tugasnya ;p , Send hug for Alea. ]
[ Insyaa Allah disampein ke Lea Gie, bye! ]
[ Bye Missy ♥ ] Nugie tercenung cukup lama memandangi ponselnya setelah pesan terakhir yang dikirimnya dibaca oleh Sherin di belahan dunia Asia tenggara sana. Selang satu jam, ponselnya kembali memunculkan notifikasi pesan masuk. Ada sebuah voice note dari Bella.
[ Ya udah, cuma chat kasih semangat doang kok, that's it! ]
[ Tapi ... ]
[ No tapi-tapi! ]
[ Tapiiii ... ]
[ Aarrgh, rese! Iyaa, gue pengin bilang kangen, gue pengin dengar suara dia langsung, pengin lihat muka dia, puas lo?! ] terdengar percakapan Bella dan Sherin, lalu pesan berikutnya masuk.
[ Ini hadiah buat lo wamil biar semangat!! ] Nugie tersenyum sendu dan menarik napas panjang.
[ Please take care of her, Bel. ]
[ Aye aye Capt! ]
[ 고마워요 (gomawoyo/ terima kasih) ☺ ]
Di tempat pelatihannya, rekan satu timnya yang juga sekamar dengannya adalah seorang muslim. Hampir setiap saat Nugie melihat temannya itu selalu melakukan sholat malam, sholat fardhu, bahkan jika sempat mengaji Al Qur'an. Batin Nugie tersentil karena selama ini ia menjauh dari-Nya sejak kepergian ibunya, perpisahan paksanya dengan Sherin, berpulangnya ayahnya, hingga kehilangan wanita tercintanya untuk kali kedua.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pelangi di Balik Awan - 구름 뒤무지개 (Gureum Dwi Mujigae) -- TAMAT
RomanceBEWARA: Beberapa bab yang sempat dihapus, kini sudah di re-publish kembali ya, jadi selamat membaca dengan chapter yang lengkap! Sherin, seorang juara 1 lomba MUA yang berkesempatan menangani tata rias para pemain drama kolaborasi Indonesia dan Kore...