"Eh, awal bulan nanti harusnya Hyun Gi comeback kan ya? Kok gosipnya dia malah mau istirahat sih?" celetuk salah satu cewek peserta ajang pencarian bakat menyanyi yang sedang menunggu giliran dirias.
"Lo ngikutin berita dia juga toh? Iya, harusnya begitu tapi sejak pulang dari tugas wamilnya seminggu yang lalu, manajernya ngewakilin dia buat konferensi pers yang nyatain bahwa dia mengambil cuti panjang sampai waktu yang tidak ditentukan karena urusan pribadi, dan berita ini valid, bahkan semua akun fanbasenya juga udah mengklarifikasi itu," jawab temannya sesama penggemar Korea yang sedang ditangani oleh Sherin.
Waktu satu tahun kurang dua bulan tidak terasa berlalu sangat cepat dan sekarang si aktor korea itu telah selesai melaksanakan wajib militernya. Biasanya memang selebritis yang telah selesai wamil akan langsung kembali ke dunia hiburan atau cuti sebentar sebelum kembali beraktifitas, akan tetapi mendengar kabar Hyun Gi yang akan istirahat panjang membuat penata rias top itu tercenung sesaat mencerna fakta yang baru saja didengarnya.
"Nugie cuti? Ada apa ya?" hati kecil Sherin bersuara.
"Urusan pribadinya apa sih? Dia merit?" tanya si cewek itu lagi.
"Lo tahu sendiri deh, manajemen Hyun Gi kan ketat banget jaga privasi aktornya, jadi nggak mungkin bocor lah, akun lambe versi Korea juga belum nemu celahnya," jawab si temannya melirik Sherin yang mematung memegang kuas blush on.
"Tante Sherin, ngapain ngelamun?" tanyanya polos. Sherin mengerjap.
"Eh nggak kok, lagi mikir warna blush on yang peach apa yang nude ya yang cocok?" elak Sherin memilah warna dari palet menghilangkan kegugupannya.
"Lah, sekaliber Tante masa nanya ke kita? Bercanda deh ..." Kedua remaja peserta kontes itu tertawa.
Sejam kemudian Sherin bisa beristirahat sejenak sambil menunggu sesi dua untuk merubah riasan para peserta. Diambilnya ponsel dan dibukanya akun sosmed yang sudah lama tidak diceknya. Rasa penasaran menggiringnya mencari keabsahan berita yang didengarnya dari cewek-cewek penggila Korea tadi dengan mengklik akun pribadi aktor itu.
Tidak ada unggahan terbaru dari akun Hyun Gi, tapi berita itu muncul di akun Glow Entertainment, agensi tempat Hyun Gi bernaung dan juga akun fanbase Hyun Gi di Indonesia dimana Mama Caca yang jadi adminnya. Foto Pak Park sedang menggelar konferensi pers tanpa ada sang aktor di sampingnya beserta informasi yang tertera di bawahnya dengan inti yang sama akuratnya seperti yang diceritakan oleh si peserta ajang bakat itu.
Sherin menghela napas. Ia berusaha mengatur degup jantungnya yang tiba-tiba di luar irama semestinya.
"Gue nggak boleh begini lagi. Apa yang Nugie lakukan bukan urusan gue. Semoga dia baik-baik aja disana. Tenangkan hatiku, Ya Allah." mengembuskan napas berulang hingga degupnya teratur lagi, Sherin akhirnya membuka matanya yang memejam dan mendapatkan Bella sedang menatapnya sambil bersandar di samping pintu masuk.
"Astagfirullah! Kok penampakan lo lebih ngagetin daripada setan sih Bel?"
"Gelagat lo macam gini pasti terpengaruh sama bacotan para bocah yang sibuk ngomentarin mantan lo ya? Ribut banget tuh lambe cewek-cewek di backstage tadi, dan rupanya benar udah nyampe ke lo beritanya," cerocos Bella mengambil duduk di sofa menyelonjorkan kaki jenjangnya. Sherin hanya tersenyum masam ikut duduk di sebelahnya dan membuka sekaleng soda lemon dingin dari kulkas kecil di ruangan.
"Lo udah cek beritanya?" Bella merebut kaleng soda dan menenggaknya. Sherin memelotot dan mengangguk.
"Lalu?" Teman seprofesinya itu tidak puas dengan anggukan Sherin.
"Persis sama kabar yang beredar."
"Di sosmednya dia ngomong apa?"
"Nggak ada, di agensinya saja."
"Are you okay with that?"
"Kenapa gitu? It's his life. Gue cuma khawatir karena bukan dia yang ngomong sendiri di konferensi persnya. Gue doain saja mudah-mudahan dia nggak apa-apa."
"Lo masih care sama dia?" Bella menegakkan duduknya, menghadap sahabatnya dan memegang kedua pundaknya.
"Sebagai teman, Bel."
"Yakin?"
"Gue sudah ikhlas sistah!" Sherin mencubit pipi Bella gemas.
"Okay, I'm with you!" Bella mengusap pipinya sambil cemberut.
"Mana Riko, dia nggak jemput?" tanya Sherin menanyakan keberadaan mantan muridnya yang juga teman se-geng Nugie dan sekarang berstatus sebagai kekasih Bella.
"Neo lagi manggung di Surabaya, terus nanti lanjut ke Makassar, huuuaaaaa ... dua minggu deh nggak ketemu," keluh Bella menjelaskan pekerjaan Riko sang manajer grup band Neo.
"Lebay!" Sherin menoyor kepala sahabatnya yang sedang manyun itu.
"Hai Sher, Bel!" suara berat yang terdengar adem di telinga menyapa dari balik pintu. Sosok tinggi tegap berbalut jaket semi jas dengan kemeja abu gelap dan celana hitam itu memasuki ruangan membawa dua kantong kertas.
"Eh, Mas Tommy. Wah bawa apaan ini?" Bella tanpa malu membuka kantong yang ternyata berisi churros dan saus coklat.
"Lumayan buat nyemil, kalian belum makan kan? Kenapa nggak ke ruangan sebelah, udah ada tuh prasmanannya. Mau Mas ambilin Sher?" Tommy, produser eksekutif acara pencarian bakat menatap intens pada Sherin.
"Thanks Mas, nggak usah. Nanti saja bareng sama semua kalau acara udah kelar. Lagipula belum lapar kok." Tolak Sherin halus.
"Gue cek acara dulu ya, kalau butuh sesuatu call Mas aja Sher." Duda tanpa anak berusia empat puluh dua itu pamit meninggalkan ruangan dibalas dengan senyum tipis Sherin.
"Dia gencar ya dekatin lo dari awal acara bakat ini, berarti udah sebulanan ya. Lo ada getar-getar gimana gitu sist? Dia ganteng loh, kumis tipisnya malah bikin dia macho, belum kulit sawo matang khas orang Jawanya itu nambah hot! Nggak penasaran sama dia Sher?" Bella mencoba mengompori sahabatnya.
"Gue entah kenapa malah agak takut ya?" Kuduk Sherin meremang.
"Kenapa? Sekalinya didekatin yang matang kok malah takut? Ooo selera lo yang sipit putih oriental gitu ya?" tanya Bella menguyah churros gratisan dari Tommy sambil meledek sahabatnya itu.
"Bukan soal itu, tapi aura dirinya bikin gue nggak nyaman." Sherin bergidik tanpa sadar.
"Ah, lo overthinking aja kali, jangan suudzan dulu Sher." Bella mengetuk dahi Sherin dengan sepotong churros.
"Astagfirullah! Maaf Ya Allah! Ah lo sih Bel, mudah-mudahan yang gue rasain salah ya. Udah deh jangan ngomongin dia lagi." Sherin menepis udara kosong di depan dahinya lalu menggiring Bella keluar ruangan.
Produser eksekutif itu memang tidak malu menunjukkan ketertarikannya pada sang MUA yang menangani para finalis ajang bakat di acaranya. Tiap ada waktu senggang ia selalu menyempatkan mampir ke ruang rias atau bahkan mengajak makan malam setiap selesai acara yang selalu ditampik oleh Sherin.
Sherin memang masih belajar menjadi muslimah yang baik terutama dalam batasan tentang pergaulan dengan lawan jenis. Ia tidak akan semudah itu menolak ajakan makan malam Tommy jika saja pria itu berkenan Sherin membawa teman untuk mendampinginya, namun pria itu secara gamblang menyatakan keberatannya karena ingin mengobrol berdua saja. Hal yang Sherin hindari untuk mencegah fitnah yang mungkin timbul. Poin ini membuat Sherin semakin meragu akan niat produser itu mendekatinya.
*
KAMU SEDANG MEMBACA
Pelangi di Balik Awan - 구름 뒤무지개 (Gureum Dwi Mujigae) -- TAMAT
RomansaBEWARA: Beberapa bab yang sempat dihapus, kini sudah di re-publish kembali ya, jadi selamat membaca dengan chapter yang lengkap! Sherin, seorang juara 1 lomba MUA yang berkesempatan menangani tata rias para pemain drama kolaborasi Indonesia dan Kore...