Suara deru mesin mobil toyota Yaris kuning yang halus membelah ramainya jalan tol Cipularang di malam minggu itu. Sherin, seorang make up artis yang sedang menanjak namanya, sosok wanita mandiri pekerja keras usia tiga puluh dua berambut ikal sebahu, dengan wajah oval menarik, berkulit langsat khas perempuan Parahyangan, tampak mengemudikan Yarisnya dengan tenang sambil bersenandung mengikuti alunan samar suara merdu Tulus menyanyikan lagu Monokrom dari perangkat audio mobilnya.
Masih terekam jelas peristiwa bersejarah yang baru saja dialaminya empat jam lalu. Malam ini adalah malam puncak dari lomba penata rias se-Asia yang diselenggarakan oleh salah satu merk kosmetik ternama asal Korea Selatan. Sherin, seorang penata rias amatir yang sering berbagi tutorial rias wajah melalui laman video youtube memberanikan diri mengikuti ajang lomba tersebut hingga berhasil masuk ke tahap final.
Bersanding dengan para peserta yang mempunyai kemampuan di atas-rata-rata sedikit membuat Sherin minder, tapi dengan mengandalkan kemampuan, teknik dan bakatnya, tugas terakhir dari juri untuk merias wajah dengan tema gaya Korea pun mengundang decak kagum karena Sherin menampilkan jenis riasan yang berbeda dari peserta lain. Buah terbesarnya adalah saat pengumuman pemenang yang dibacakan oleh sang pembawa acara. Nama Sherin dinobatkan sebagai juara satu lomba bergengsi itu.
Lagu Monokrom telah berseling iklan minuman dingin. Sherin perlahan menyusul mobil yang berjalan pelan di depannya dari arah kanan. Suasana di dalam mobil terasa hening tanpa ada celotehan yang biasanya terdengar. Ia melirik ke kursi penumpang. Di sampingnya tertidur seorang gadis kecil berusia empat tahun yang menemani perjalanannya dari Jakarta menuju Bandung, kota kelahirannya merangkap tempatnya mencari nafkah. Sherin tersenyum dengan raut wajah lelahnya, mengelus sayang rambut anaknya.
Matanya beralih pada spion tengah melihat sekilas pada piala di jok belakang yang baru saja dimenangkannya, terhampar berderet bersama belasan buket bunga ucapan selamat, bingkisan kue, dan berbagai produk kosmetik sponsor hadiah untuknya. Ibu satu anak itu tidak pernah membayangkan bahwa satu titik kesedihan dalam hidupnya dapat membawanya ke tingkat kesuksesan seperti saat ini.
Ingatannya terlempar ke masa tiga tahun lalu saat ia mendapat panggilan telepon dari rumah sakit yang memberitahukan bahwa suaminya mengalami kecelakaan mobil yang merenggut nyawanya seketika, meninggalkan Sherin dan bayi kecilnya yang ketika itu baru berumur satu tahun. Sherin harus dirawat selama dua minggu karena kondisinya benar-benar turun. Ia tidak bisa menerima kenyataan bahwa ia harus menjadi seorang janda dan juga orang tua tunggal untuk anaknya di usia yang masih muda.
Sebelum menikah, Sherin sempat bekerja di sebuah perusahaan manajemen artis sebagai sekretaris dan setelah menikah ia memutuskan keluar dari pekerjaannya demi fokus mengurus keluarga kecilnya dan hanya bergantung pada suaminya yang bekerja sebagai karyawan bank swasta dalam hal memperoleh penghasilan. Kini setelah suaminya tiada, segala beban pikiran menumpuk di otaknya. Memikirkan bahwa ia harus kembali bekerja untuk menghidupi dirinya dan anak semata wayangnya, bagaimana harus mengurus seorang bayi sendirian, bagaimana harus bertahan di tengah keterpurukan rupanya membuat mental Sherin lemah.
Linglung dan depresi sempat menderanya selama setahun sampai orang tuanya harus membawanya ke psikolog dan psikiater. Setelah hati dan mentalnya kembali ke mode normal akhirnya Sherin tersadar bahwa ia tidak bisa membiarkan keterpurukan menguasai hidupnya. Ia harus bangkit untuk masa depan dirinya dan anak satu-satunya itu.
Kegiatan awal rutinnya hanya menonton saluran video dan membuka media sosial yang berhubungan dengan tata rias dan kecantikan karena Sherin senang bereksperimen dengan segala produk kecantikan. Sering menonton video tutorial, Sherin memberanikan diri membuat akun konten kreator, membuat video berisi hal yang cukup ia kuasai, tutorial tata rias wajah. Ditopang wajah yang cukup menarik jika tampil di depan kamera, ditambah keahlian dan teknik rias yang tidak biasa, laman videonya lambat laun mempunyai pengikut yang cukup banyak dan videonya acapkali trending.
Nama Sherin mulai dikenal dan akhirnya memberanikan diri membuka sebuah tempat kursus make up yang menerima siapapun yang mau belajar. Gaya make up bold ala Amerika sampai Korean style pun dilahapnya. Banyak artis memakai jasanya, hingga gaungnya pun terdengar ke beberapa negara tetangga dan ia dipercaya menangani banyak kalangan sampai ke tingkat pejabat dan sosialita.
Hasil kerja kerasnya berbuah manis. Satu per satu penghargaan menghampirinya, mulai dari juara harapan merias wajah tingkat kota hingga puncaknya menyabet penghargaan kelas Asia, sebuah pencapaian yang tidak pernah terbersit di benaknya. Sherin menghela napas penat setelah pikirannya kembali ke kenyataan. Putri kecilnya bergerak dan sesekali mengigau dalam tidurnya membuat Sherin terkekeh dan membetulkan selimut yang menyelubungi kaki anaknya. Antrian mobil di pintu gerbang tol Pasteur masih saja mengular meski malam hendak berganti pagi. Bandung kembali menyambutnya untuk menjalankan rutinitas.
*
KAMU SEDANG MEMBACA
Pelangi di Balik Awan - 구름 뒤무지개 (Gureum Dwi Mujigae) -- TAMAT
RomansaBEWARA: Beberapa bab yang sempat dihapus, kini sudah di re-publish kembali ya, jadi selamat membaca dengan chapter yang lengkap! Sherin, seorang juara 1 lomba MUA yang berkesempatan menangani tata rias para pemain drama kolaborasi Indonesia dan Kore...