5

98 17 0
                                    

Pagi-pagi suasana ruang makan sudah sangat berisik.

"Mbak May, dimana script gue?" teriak Amanda menuruni tangga.

"Kru kamera, buruan makannya!" seru Dio sang ketua tim kamera dari arah lain.

"Tim MUA dan wardrobe, jangan ketinggalan portfolionya!" cerocos Bella si penanggung jawab kostum.

"Guys, semuanya harus ready di bawah 15 menit lagi ya, biar tepat waktu ke hotel tempat readingnya. Nggak boleh ngaret, kita bukan di Indo!" komando Arman diangguki para anak buahnya.

Mereka tiba di hotel lima menit sebelum waktu pertemuan. Di lobby, Sherin meminta resepsionis untuk menunjukkan ruang penitipan anak untuk Alea. Untungnya Alea termasuk anak yang sudah biasa dalam kondisi seperti itu sehingga Sherin tidak khawatir selama pertemuan akan berlangsung.

Tim produksi dari Korea yang menerima mereka sangat ramah. Mereka berkumpul di ruang rapat yang cukup luas. Tim Indonesia dan Korea saling duduk berhadapan. Arman memperkenalkan masing-masing divisi yang akan bertanggung jawab dan demikian juga sebaliknya. Sherin yang duduk di baris kelima menyenggol Bella pelan.

"Kenapa Sher?"

"Serius, gue kira gara-gara makeup doang tuh muka para pemeran kinclong begitu, ternyata bareface juga tetap glowing ya." Sherin takjub melihat wajah beberapa pemain korea yang datang tanpa polesan makeup.

"Perawatannya bo! Lo kira cukup pakai masker bengkoang?" seloroh Bella.

"Itu mereka semua aktor dan aktrisnya udah komplit kan?"

"Belum, bintang utamanya telat, masih di jalan kata manajernya."

"Lha, si Hyun Gi itu?"

"Iya."

"Hmm, kalo para second lead nya aja unyu gitu aslinya, gimana si Hyun Gi ya?"

"Palingan begitu lihat dia lo lupa mingkem," jawab Bella disambut senggolan ringan di tangannya.

"신사 숙녀 여러분 (sinsa sungnyeo yeoreobun / Bapak ibu yang terhormat), ladies and gentlemen, now we'll divide this meeting into small groups based on their division. All talents will have reading discussion in this room, property and camera crew in room 2, wardrobe team in room 3, ok peeps let's do it!" Pak Kim Dae Yun sang PD nim alias sutradara membubarkan peserta dibarengi tepuk tangan yang riuh.

Sherin dan Bella keluar dari ruang satu menuju ruang tiga untuk bertemu tim MUA korea.

"Bel, gue kebelet, lo duluan saja." Sherin terbirit-birit mencari toilet. Bella yang berdiri disampingnya hanya mengangguk sebelum masuk ruangan bersama dua orang tim kostum mereka. Di dalam sudah menunggu para pemoles wajah dari Korea.

Kebiasaan Sherin yang selalu keluar wc terburu-buru mengakibatkan dirinya bertabrakan lagi dengan seseorang hingga ia terdorong dan terjatuh.

"Ups, sorry!"  Gadis itu meringis mengusap bokongnya.

"Well, it's you again!" suara berat khas pria menjawabnya. Sherin menengadah dan keduanya bertatapan. Mata Sherin mengerjap kaget.

"Wah, you are the man from yesterday restaurant right?"

"Why you always hit me?" Pria itu menatap Sherin tajam sambil bersedekap dan sebelah alis naik.

"Hey, I didn't do it on purpose!" protes Sherin membela diri.

"Hyun Gi, 늦었 으니까 (Neu jeosseunikka / kau terlambat)!" suara PD nim menggema di koridor yang mulai sepi.

"막히다 (makida / macet)," jawab pria yang berdiri di hadapan Sherin itu dengan santai.

Pelangi di Balik Awan - 구름 뒤무지개 (Gureum Dwi Mujigae) -- TAMATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang