Sudah seminggu sejak kejadian Bianca terpeleset di taman, luka - lukanya telah pulih tanpa bekas. Bianca terkejut dan tidak habis pikir ketika 5 dokter dan penyihir istana datang secara tiba - tiba esok paginya padahal lukanya termasuk luka ringan tergores kerikil atau tanaman dengan sedikit memar di punggung dan tumit. Memang terasa sakit ketika digerakkan tapi tidak perlu menggunakan banyak dokter dan penyihir istana seperti ini. Bianca menjadi tidak enak walaupun ini semua kesalahan pangeran Elio.
Para dokter dan penyihir istana itu mengatakan mereka diutus oleh raja Halley, sepertinya pangeran Elio sendiri yang melaporkan dirinya. Apa dia termasuk pria yang suka merengek pada orang tua?Bianca jadi lega dia bertunangan dengan putra mahkota, bukan pangeran Elio. Dia tak suka pria manja, membayangkannya saja rasanya Bianca ingin menonjoknya. Padahal dia ingin semuanya tenang terkendali tanpa ada kehebohan seperti ini. Para dokter terlihat ketakutan ketika Bianca menyuruh mereka untuk berhenti memeriksanya setiap hari.
Pada lokasi memarnya tidak terasa kebas dan pegal lagi sehingga dia sudah kembali bergerak dengan baik, namun para dokter tidak mau melepasnya sebelum benar - benar sembuh. Sekarang dia terlihat seperti seseorang yang memiliki penyakit parah.
Bianca menghela napas melihat seorang perawat sedang mengetuk - ngetuk tumitnya untuk memastikan tidak ada tanda - tanda patah tulang.
"Yang mulia putri, apakah pada bagian ini masih terasa kebas?"
"Tidak ada lagi, sepertinya saya sudah sembuh," Bianca mengeluarkan senyum lebarnya dengan yakin.
Para dokter dan perawat tersenyum lega, seperti beban berat mereka terangkat saat itu juga. Bianca semakin yakin mereka semua diancam, gadis itu tidak bisa membayangkan pria tua hangat seperti raja Halley mengancam mereka demi Bianca yang notabenenya hanya orang asing.
"Baiklah kalau begitu, karena semua pemeriksaan telah kami laksanakan. Kami undur diri dulu yang mulia putri," para dokter dan perawat berbaris rapi memberi hormat pada Bianca.
Bianca berdiri membalas dengan menunduk hormat membuat mereka saling berpandangan tidak enak, "terima kasih banyak, kalian telah bekerja keras selama seminggu lebih untuk menyembuhkanku,"
"Sebuah kehormatan bagi kami yang mulia putri, anda adalah tunangan yang mulia putra mahkota kami yang agung. Kami harus berusaha sebaik mungkin," seorang dokter utama menyahut.
Bianca meringis. Tunangannya sangat disegani disini, dari dayang sampai pejabat memberikan gelar 'yang agung' pada pria itu. Sepertinya setelah menikah nanti isi istana ini tidak akan menyentuhnya barang sesenti pun tanpa persetujuan pria itu.
"Ah terima kasih, karena kerja keras kalian saya ingin memberikan hadiah kecil," Bianca memberikan kode pada Lyra untuk membawa kotak panjang berisi liontin batu sihir.
Bianca membawa batu sihir untuk liontinnya dari Vanfald. Awalnya akan dia gunakan untuk keperluan mendesak lain, tapi melihat orang - orang telah bekerja keras untuk luka - luka sepele seperti ini membuat dia menjadi tidak tega.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Crown Princess
FantasyBianca Sabine Camille, putri bungsu dari kerajaan kecil nan makmur diujung barat bernama Vanfald. Kerajaan yang dipenuhi oleh para pengendali element air. Dia disebut sebagai putri kesayangan rakyat Vanfald, Cerdik dan terkenal berandal. Suatu ketik...